Siuman

31 12 1
                                    

____________________

Happy Reading :)
____________________

   Hari ini seperti biasa sepulang sekolah Aca harus datang ke rumah sakit menemani Arsa yang sudah seminggu lebih terbaring di kamar bernuansa putih dan beraroma obat itu.

"Ca, Lo habis ini mau kerumah sakit kan?" Tanya Berlin, teman sebangku Aca.

"Iya nih Ber, seperti biasa sepulang sekolah gue pasti ke rumah sakit. Emang kenapa? Tumben banget kamu nanya" tanya Aca pada Berlin.

"Hehe...gapapa sih, cuma nanya aja. Oh iya Ca gimana keadaan Arsa udah ada perkembangan belom?" Tanya Berlin penasaran.

"Masih sama Ber, belum ada perkembangan apa-apa" jawab Aca lirih.

"Sabar ya Ca, gue yakin pasti sebentar lagi Arsa bakalan siuman" ucap Berlin menenangkan.

"Iya makasih ya Ber" ucap Aca.

Drrtt ddrrttt drtttt

Handphone Aca bergetar

Mama Arsa is calling. . . .

'halo tante'

'Acaaaa. . Kamu segera datang ke rumah sakit ya. Arsa udah siuman nak. Dia nyariin kamu'

'apaaa Tante. . Tante serius? Iya iya Aca segera ke sana Tan. Makasih tan'

'cepetan ya nak. . Dari tadi Arsa manggil nama kamu'

Tut Tut Tut

"Dari siapa Ca?" Tanya Berlin penasaran.

"Ber, ini dari Mamanya Arsa. Katanya Arsa udah siuman" ucap Aca penuh bahagia.

"Tuh kan gue bilang juga apa, yaudah gue ikut ya gue mau nemenin Lo. Boleh kan? Tanya Berlin memohon.

"Boleh lah, yaudah yuk" jawab Aca sambil memasukkan buku-bukunya kedalam tas.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit mereka sudah sampai diRumah Sakit tempat Arsa  dirawat. Aca bergegas menuju kamar keberadaan Arsa disusul Berlin dibelakang nya.

Tok tok tok

"Assalamualaikum" ucap Aca salam sambil membuka pintu.

"Waalaikumsalam, Aca kamu sudah datang" jawab mama Arsa senang.

"Iya tan. Tadi Aca buru-buru kesini setelah mendapat telfon dari tante" ucap Aca jujur.

"Tante jadi nggak enak sama kamu Aca, maafin Tante ya" ucap Mama Arsa lirih.

"Eeh, jangan minta maaf tan. Aca buru-buru kesini karena pengen cepet-cepet lihat Arsa siuman kok tan" ucap Aca tidak enak.

Sejenak Aca melirik melihat Arsa, namun mata Arsa masih terpejam seperti biasanya. Bukankah tadi mamanya Arsa bilang Arsa sudah siuman bukan?

"Tadi setelah Tante telfon kamu . . Arsa tiba-tiba pingsan lagi. Tadinya tante mau ngabarin kamu kalo Arsa nggak jadi siuman. Tapi sepertinya kamu sudah terlanjur di jalan" jelas mama Arsa dengan tatapan sendu.

"Oh begitu ya tan, nggak papa kok tan. Tadi emang kebetulan juga handphone Aca silent" ucap Aca.

Eehmmm. Batuk Berlin

"Ehh, oh iya tan sampai lupa Aca ngenalin temen Aca. Ini Berlin tan, temen sebangku Aca. Kebetulan tadi dia yang nemenin Aca ke Rumah Sakit" ucap Aca memperkenalkan temannya.

"Halo Tante, saya Berlin temen sekelasnya Aca dan Arsa" ucap Berlin memperkenalkan diri.

"Eehh iya nak, kenalin ya saya mamanya Arsa. Jadi kamu ini sekelas ya sama Aca dan juga Arsa" jawab mama Arsa.

"Hehe iya tan. Oh iya tan, sekalian Berlin mau pamit pulang karena udah ditungguin sama mama" ucap Berlin pamit.

"Oh iya iya, salam ya buat mama kamu. Makasih udah nemenin Aca ke sini" ucap mama Arsa.

"Iya tan sama-sama. Gue balik dulu ya Ca. Dari tadi udah disuruh pulang sama nyokap nih" ucap Berlin cemas.

"Iya Ber, thanks ya. Gue jadi ngerepotin Lo . Hati hati dijalan, salam sama Tante Inez ya" jawab Aca 

Sepulang Berlin dari rumah sakit beberapa menit kemudian disusul oleh mamanya Arsa yang juga ikut pulang ke rumah. Karena seharian sudah menemani Arsa dan sekarang gantian Aca yang menjaga Arsa.

_______________________________________

Thanks udah mampir hehe
Jangan lupa vote, coments, and share
See you next time soon💕💕
_______________________________________

R.A.S.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang