Saat ini di kelas XII IPA-2 terlihat sangat rusuh, karena jam kosong. Seperti biasanya disaat jamkos ada yang gibah, ada juga yang tidur sambil menutup wajahnya dengan buku, buka salon dadakan, ada yang sedang buat tiktok, bahkan ada yang menyanyi meskipun suaranya jelek, untuk dipojok bagian belakang diisi anak cowok yang sedang main game ada juga yang sedang nonton youtube.
personally...
I'll do more than to support your dreams
Baby, get you a me
It's time to boss up
Fix ya credit, girl get at it
Get ya bag up
Hit that gym and get back fine
Go get that degree, go girl
Focus on me
Unlock potential that you didn't know you had in you
Fuck that nigga (ayy)"Woi Siti, diem napah kesel gue liat lo tiktok'an mulu" kata Reza selaku ketua kelas.
"Ye bacot amat lo. Gak usah liat gue kan bisa" kata Siti ngegas. Siti ini cewek yang mempunyai wajah lumayan cantik ahh-lebih tepatnya manis. Dan ia juga seorang tiktokers.
"Masalahnya gue punya mata, belom lagi lo joget depan gue" balas Reza tak mau kalah.
"Alah bodoamat. Mending lo ikutan gue buat tiktok sapa tau habis ini lo terkenal. Soalnya kalau gue lihat tampang lo gak burik-burik amat." ucap Siti santai. Menghiraukan tatapan kesal dari sang ketua kelas.
"Dih ogah. gak level gue maen kek gituan" setelah mengatakan itu Reza bangkit dari duduknya dan pergi kebelakang dan bergabung dengan temannya yang lain. Meninggalkan Siti yang mulai membuat tiktok lagi.
"Ta, lo gak capek apa ngaca melulu" kata gadis yang memiliki wajah jutek, Nata.
"Enggak tuh, kaca kan udah jadi teman hidup gue" balas seorang gadis yang sedang memegang kaca, Vita.
Mendengar itu membuat gadis yang berada di sampingnya bergidik ngeri.
"Temen hidup apaan? Dih, lama-lama gue jadi takut deket sama lo ta""Why? Gue cantik, wangi kek gini lo takutin."
"Cantik apaan? Wajah lo bentuknya kek banci yang nyebur got gitu lo bilang cantik" sarkas gadis itu. Mengabaikan tatapan laser yang diberikan oleh orang yang di hinanya.
"Rasanya anjim banget mulut lo va"
"Ssttt, diem jangan bacot lo berdua. Ganggu konsentrasi gue" ujar seorang gadis yang duduk disebelah Nata, tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.
"Game teros. Pantes lo jomblo Shafa, elo-nya lebih ngutamain game sih ketimbang perhatian cowok" kata Vita, si gadis yang memegang kaca.
"Bodoamat, gak pacaran juga gak bikin gue mati" balas Shafa dengan santai.
"Duh, plis deh Vita lo kalau mau bahas cowok jangan ke Shafa. Lo kayak gak tau aja nih cewek cueknya minta ampun kalau urusan cowok" ucap Vania.
"Tau tuh udah umur enam belas tahun lo va, tapi gak pernah ngerasain yang namanya pacaran" ceplos Vita lagi.
Mendengar itu membuat Shafa mem-pouse gamenya,"peduli amat. Lagian nih yah, pacaran tuh dilarang oleh agama."
"Heleh bilang aja lo emang gak ada niat pacaran" balas Vita dengan mengacungkan jari telunjuknya ke wajah Shafa.
"Kok elo yang sewot sih ta" kata Nata.
"Gak tau ya, kalau soal ginian gue tuh bibir gue bawaannya gatel,jadi asal ceplos aja."
"Ciri-ciri orang sirik ya kek lo gini nat" kata Vania.
"Kampret" Umpat Vita.
"Ehh ayo ke kantin. kurang tiga menit bell istirahat, biar gk desek-desekan" ajak Shafa.
"Boleh kuyy lah, keburu rame kantin, ntar gak dapet tempat duduk kayak kemarin lagi" kata Nata.
Mendengar itu teman temannya pun langsung berdiri dan keluar menuju kantin.
Sambil diiringi bercandaan seperti biasanya."Nah sekarang giliran Vita sama elo nat yang pesenin makanan" ucap Vania sesampainya dikantin.
"Perasaan elo gak pernah gantian pesenin kita makanan," Ujar Nata dengan sinis.
"Yeuh kata siapa? Itu waktu kemaren siapa yg mesen ha?" Sewot Vania.
"Emang iya? Boong yah lo,?" Tuding Nata.
"Ribet lo pada,perkara pesen makanan aja kalean ributin. Udah sana pesan makanan keburu bell masuk nanti" Lerai Shafa sambil mengeluarkan handphone-nya.
"Yeuh, okelah" Setelahnya mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, sambil menunggu makanannya datang.
***
"Eros, bangsat ya elo. Balikin gak handphone gue" Pinta Galen dengan wajahnya yang sudah merah akibat teriak-teriak.
"Gak, sebelum elo janji gak bakalan joget gak jelas kayak tadi" jawab Eros dengan posisi kedua tangannya ia sembunyikan kebelakang dimana ponsel Galen berada.
"Fuck" umpat Galen untuk kesekian kalinya.
Saat ini kelas mereka sedang ditinggal guru, mengakibatkan kelas ribut seperti jamkos padahal sebelum keluar guru sudah memberi tugas,tapi emang dasarnya murid +62 bukannya mengerjakan mereka malah sibuk dengan gibahnya, gamenya, dan jangan lupakan tidurnya.
Keadaan ini juga digunakan oleh Galen untuk membuat tiktok tapi, temen laknat nya malah merampas ponselnya membuat ia dongkol, dan sudah satu jam ia meminta dikembalikan tapi, tidak juga diberikan padahal dia sudah mencoba merayunya.
"Terserah lo dah, gue capek." Ujar Galen dengan mengibaskan tangannya.
"Nah dari tadi ginikan enak" kata Eros, dengan malas ia berjalan ke tempat duduknya diikuti Galen.
"Woi mas bro tumben diem-diem bae" Kata Galen saat dirinya melihat satu temannya yang duduk anteng dan sibuk dengan handphone-nya.
"Elvan anaknya kalem gak kayak lo, jadi gak kaget kalau dia diem dari tadi" bukan Elvan yang membalas ucapan Galen, melainkan Eros.
Mendengar itu membuat Galen mengumpat dalam hati, "inikah yang dinamakan temen, kerjaannya ngehina teros" jawabnya dengan mendramatis.
"Dih sorry emang lo temen gue?" Kata Eros dengan menunjuk dirinya sendiri lalu ia menyenggol Elvan yg notabenya duduk bareng.
"lo temenan ama nih manusia jadi-jadian van" Lanjutnya, Yang dibalas gelengan kepala. Membuat Galen ingin menonjok temennya itu.
"Iya udah gue bukan temen kalian, apalah dayaku yang cuma remahan peyek"
"Nah itu nyadar lo" kata kedua temannya.
"Asu banget"
Jangan lupa vote dan komen makasih!
Satu vote kalian sangat berarti buat aku❤
Instagram:itsemifzh
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVAN
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] Cover-pinterest WARNING! Cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar! _________ Seperti misteri ia tak pasti Diam nan berbait, sunyi yang berirama Penuh makan, dan sulit dimengerti ...