14 Days With You - 2

60 16 1
                                    

Terinspirasi dari :

1. Goblin (drakor 2016)

2. If I Love Again (EXO Chanyeol & Chen cover)

3. This can't be Love (Victor Crone)

***

Adapun cerita adalah imajinasi saya ketika mendengarkan dua lagu di atas dan setelah menamatkan Goblin beberapa waktu yang lalu. Semua karakter tidak memiliki hubungan dengan kenyataan dan murni imajinasi saja.

Enjoy reading this story~

***

"Bukannya kau tidak boleh ke mana-mana?" tanya Bobby. Sejak tadi Jisoo ngeyel keluar kamar sementara Bobby sendiri sudah berusaha menahan gadis itu. Namun Jisoo tidak ingin dibantah dan berakhir dengan Bobby yang mendorong kursi rodanya. Berharap saja di tengah malam tidak ada yang melihat kursi roda jalan sendiri.

"Sebentar saja. Karena sudah dua hari aku tidak ke sana, jadi harus pergi sekarang juga," ucap Jisoo keukeuh. Bobby mneghela napas namun tangan dan kakinya tetap bergerak sambil mendorong kursi roda gadis itu.

"Apa tempatnya masih jauh?" tanya Bobby. Jisoo menggeleng. "Di depan hanya perlu belok kanan dan berjalan sekitar 10 meter saja."

Bobby mematung di tempatnya saat menyadari bahwa Jisoo ingin ke kapel. Di liriknya Jisoo yang menunduk dan mengatupkan kedua tangannya. Matanya terpejam dan dia berdoa dengan khusyuk.

"Kenapa kau harus memaksakan diri datang kemari selarut ini?" tanya Bobby ketika Jisoo sudah selesai berdoa. "Besok pagi juga bisa, kan?"

Jisoo tersenyum. "Orang sepertiku tidak bisa membayangkan hari esok dengan berani, Bobby. Aku memang selalu bilang pada ibu, ayah, atau kedua kakakku kalau aku akan sembuh. Tapi... aku sendiri tidak yakin apakah aku bisa sembuh atau tidak."

Jisoo menahan air matanya yang ingin mengalir. "Aku tidak bisa memberitahu pada mereka kalau aku takut suatu hari aku tidak bisa membuka mataku dan melihat mereka lagi. Jadi, lebih baik aku memberitahu Tuhan agar setidaknya memberikanku kesempatan sedikit agar bisa bertemu dengan mereka," lanjutnya.

"Lalu... aku juga berdoa untuk Jennie. Temanku yang satu itu seharusnya sudah pergi tapi dia memilih tinggal karena suatu hal menahannya. Jadi, aku berdoa semoga urusannya cepat selesai dan dia bisa cepat pergi menemui Tuhan," ucap Jisoo sambil tersenyum.

Bobby balas memberikan senyum kecil pada gadis itu. Sementara niatnya untuk memberitahu gadis itu bahwa waktunya hanya tinggal seminggu lebih sedikit. Ah..., katanya malaikat maut tidak punya perasaan tapi kenapa dia merasa tidak tega untuk membuat gadis itu sedih?

"Ayo kembali," ajak Bobby. "Sudah terlalu malam dan nanti Dokter Cho bisa-bisa mencarimu kalau kau tidak ada di kamar."

"Kan ada kau yang menemaniku," balas Jisoo sambil terkekeh. Bobby menjitak pelan kepalanya. "Kau ini benar-benar. Hanya kau manusia tidak normal yang bisa melihatku. Dokter Cho dan yang lainnya tidak bisa melihatku."

"Iya, iya. Ayo kita kembali. Berhentilah mengomel, Bobby."

***

"Jadi, bisa kau jelaskan padaku kenapa kau beralih tugas menjadi babysitter semalam?" tanya Hanbin begitu Bobby datang dengan nampan makanannya. Dia bahkan belum duduk dan Hanbin sudah melayangkan pertanyaan pertama. Bisakah paling tidak Bobby menaruh pantatnya lebih dulu?!

Scratches (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang