Secret Admirer (Republished)

86 22 0
                                    

A. N : Seperti yang kukatakan di Shivviness, Secret Admirer bakal diupload ulang. Yang sudah baca dan tidak mau baca lagi bisa diskip saja. Hanya saja ada yang pernah bilang ke aku belum sempat baca saat cerita ini dihapus dari Another Part of Me, jadi kuputuskan untuk upload ulang.

***

Secret Admirer (Republished)

Pair : Bobsoo.

Another cast : Kim Hanbin, Kim Jinhwan, Lalisa Manoban, Kim Jennie.

Genre : Friendship, a little bit romance. 

Enjoy (re-)reading this story~

***

Bobby menatap Sungai Han yang membeku di depannya, dikelilingi dengan tumpukan warna putih yang dingin dan padat seiring suhu udara yang semakin turun. Angin yang berhembus menghantarkan rasa dingin membuat bulu-bulu berdiri. Matanya yang sipit tetap terbuka, menatap dan mengingat setiap detil dari pemandangan musim dingin di depannya.

Bobby menyentuh syal yang melingkari lehernya, membuatnya sedikit hangat dibalik suasana dingin. Syal berwarna abu-abu yang pembuatnya Bobby tidak tahu. Syal itu terletak begitu saja di lokernya saat ulang tahunnya di SMP kelas 3 dulu, beserta kartu ucapan selamat ulang tahun yang ditulis rapi.

Dia mendapat hadiah berupa jaket musim dingin saat kelas 2 SMP dulu, juga kartu ucapan selamat ulang tahun. Bedanya, hadiah itu diletakkan di depan rumahnya. Bobby menyadari kalau orang yang memberinya jaket dan syal adalah orang yang sama.

Hadiahnya begitu masuk di kelas 1 SMA, sneakers yang ukurannya sesuai dengan Bobby. Dari harganya juga Bobby tahu kalau hadiah ini mahal. Adanya kartu yang ikut dengan hadiah ini membuatnya meyakini kalau orang yang memberinya adalah orang yang sama. Jujur, dia tidak terlalu sering membagikan kisah hidupnya dan hanya orang-orang terdekatnya yang mengetahui hal-hal pribadinya, seperti Jinhwan, Hanbin, Yunhyeong, juga bocah seperti Donghyuk, Junhoe, dan Chanwoo.

Bobby melangkahkan kakinya mendekati sungai Han. Dia pasti mati kedinginan kalau es dari sungai Han retak. Baru saja dia akan melangkahkan kakinya lebih jauh saat sebuah suara terdengar.

"Kau tidak berniat mati muda, kan?" Bobby menoleh dan mendapati Jisoo yang menatapnya dengan tatapan menyelidik.

"Bagaimana kalau kucoba?" balas Bobby ringan membuat Jisoo terperangah tidak percaya. Dia melangkahkan kakinya mendekati Bobby kemudian menariknya ke daratan.

"Jangan pernah berpikir untuk mati, bodoh," ucap Jisoo pedas.

"Karena kerjaanmu untuk mengurus anak nakal akan berkurang?" tanya Bobby. Jisoo memukulnya kencang membuat Bobby mengaduh kesakitan.

"Ada-ada saja kau. Kau tidak kasihan dengan Hanbin dan yang lainnya kalau kau mati?" tanya Jisoo. Bobby terdiam.

"Mereka akan baik-baik saja tanpaku. Mereka kuat, kok," sahut Bobby lemah.

'Aku yang tidak baik-baik saja, bodoh,' batin Jisoo.

"Lagian, bagaimana mungkin kau bisa berpikiran kalau aku ingin bunuh diri?" tanya Bobby. Jisoo mengerjap matanya heran.

"Memangnya ada orang yang cukup bodoh ingin berdiri di tengah sungai yang beku selain untuk bunuh diri?" balas Jisoo.

"Aku cuman mau lihat ikan yang membeku dari dekat," kata Bobby memberi alasan.

"Pokoknya kau tidak boleh mati," sahut Jisoo. "Aku tidak akan pernah membiarkanmu mati, Kim Jiwon. Jadi jangan pernah berpikir untuk mencobanya."

"Atau?"

Scratches (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang