《《《PRESENT》》》
"Kau baik-baik di rumah okay, jangan mengerjakan hal-hal berat dan banyak-banyak istirahat," pesan Chanyeol pada Luhan.
Si pendek sedang memasangkan dasi kerja si tinggi dengan gerakan pelan tetapi pasti. Menampilkan rautnya begitu menikmati peran, menikmati kehidupan dan kegiatannya sekarang sebagai pendamping hidup Chanyeol, melayani laki-laki yang sangat ia cintai. Dua hari kepindahan mereka, beralasakan untuk saling memahami dan menciptakan kedekatan lebih ternyata berefek banyak. Sangat sesuai harapan dimana keduanya semakin mengikis habis kecanggungan diawal dulu.
"Jangan hanya tersenyum, kau mendengarkanku, kan?" tegur Chanyeol.
Luhan baru selesai merapikan sedikit selipan yang menganggu simpul dasinya, berdecak Kecil kemudian tersenyum. "Kau sudah mengatakan itu berkali-kali Chanyeollie. Sejak tadi kalimatmu selalu berbunyi sama." Terkekeh kecil diakhir kata menemukan perhatian Chanyeol untuknya.
"Aku hanya harus terus memastikannya Luhan, kau itu keras kepala jika tak diingatkan terus menerus."
Bagaimana keduanya nampak serasi dalam memahami sekarang sangat terlihat jelas. pasangan yang baru mengarungi hidup sebulan itu sudah makin menunjukan kemajuan dari permulaan kurang bagus sebelum pernikahan. keromantisan pada hubungan yang diarungi mulai berlabuh ke pulau pengerat jalinan kasih. Yang paling terlihat itu adalah Chanyeol, awal-awal pernikahan Chanyeol jelas-jelas sangat kaku ditindakannya bersama Luhan. Namun makin kesini kekakuan itu memudar, berhasil dihapus gigihnya Luhan menunjukkan cinta tulus. Pun Chanyeol berjuang keras jika semua perlu tahu, ialah yang paling mati-matian berubah dalam hal ini. Jika dulu Chanyeol mati-matian menyangkal maka sekarang ia berusaha menerima, ia tak mau menyakiti hati Luhan yang begitu sangat mencintainya. Karena sekarang siapapun mengetahui jika Luhan pendampinganya, suami mungilnya yang akan mengantikan semua tugas istri. Ia tak mau lagi pura-pura menyangkal diri, ia ingin belajar mulai dari sekarang.
"Cinta akan tumbuh dengan sendirinya"
Kalimat itu menjadi pacuan, mari biarkan cinta tumbuh dengan sendirinya. Saat keduanya sudah nyaman bersama maka ia akan merasakan cinta itu tumbuh, cinta pada Luhan akan ada. Kira-kira seperti itu harapan dimasa depan.
"Baiklah-baiklah aku dengar. Nah, apa tidak mau sarapan dulu?" tanya Luhan. Menepuk pelan bagian lengan jas hitam yang membalut tubuh gagah Chanyeol, menyingkirkan debu tak kasat mata jika ada.
"Tidak hari ini. Ada rapat penting sejam lagi. Aku harus segera berada di kantor sekarang," jawab Chanyeol.
"Ya sudah kalau begitu. Tapi ingat jangan hanya fokus pada kerjaanmu saja, sempatkan makan. Selalu ingat untuk jaga kesehatanmu, itu yang terpenting," balasanya memberikan wejangan yang mulai akrab ditelinga lebar Chanyeol.
Chanyeol menyungingkan bibir. Ia rasa, ia bisa menerima kenyataan mulai hari ini.
"Baekhyun juga sudah siap berangkat kesekolah aku rasa. Jadi ayo, nanti kalian berdua terlambat." Sambil menentengkan tas kerja sang suami. Keluar kamar beriringan, mengantar hingga kedepan rumah.
Dan di depan pintu keluar Baekhyun memang telah terlihat menunggu. Tengah memperbaiki letak kerah bajunya, menata poni yang menutup dahi dengan berkacakan kehampaan. Menyadari hal itu Chanyeol menghapus sunggingan di bibir.
Ia rasa, menerima kenyataan belum mau dimulai hari ini.
Satu hal tentang ia, waktu, keadaan dan pencipta yang tahu. Di balik semuanya, sesungguh dan sebenar-benarnya ia lebih terarah pada melupakan ketimbang menerima. Melupakan orang yang mengisi relung hatinya, sosok yang membuatnya menyimpan perasaan seperti ini, sosok yang seperti apapun caranya ingin ia lupakan ternyata masih selalu hadir di hati. Menerima pada bukti nyata sekedar kedok pelariannya, sampul dari belum berhenti ia pada dikejar perasaan. Chanyeol si dewasa sedang melampiaskan rasa sakitnya bukan dengan marah bukan dengan menolak pernikahan dengan Luhan. Bukan dengan menikahi seorang wanita, tetapi dengan melupakan sosok itu. Sosok anak tak bersuara itu, sosok si bungsung Byun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Day Are A Struggle [CHANBAEK] [REMAKE]
FanfictionAkibat 'kebodohan' di masa lalu Baekhyun diasingkan dari hangatnya dekapan keluarga. Hidupnya berputar hanya tentang menebus dosa, dosa yang ia torehkan kepada kembarnya. Miliknya pergi, bahkan cintanya ia biarkan pergi demi penebusan dosa. Baekhyun...