5. MIMPI YANG SAMA

2 0 0
                                        


Kriiinggg...
Bel pulang sudah berbunyi Kinan segera keluar dari rooftop dan berjalan untuk pulang. Ia berhenti 5 meter dari gerbang sekolah untuk menlfon kakaknya.
Tuuuttt... Tuuuuttt..
"halo... "suara Chandra di ujung telpon
"Kak, Kinan udah pulang nih, plis jemput Kinan.."
"maaf dek bentar lagi ada ekskul, udah janji mau tanding basket sore ini,"
"tadi bunda bilang juga lembur sampai maelm, jadi aku sama bunda gak bisa jemput.. Maaf ya dek." lanjut Chandra.
"yaudah kak gapapa." ucap kinan pada kakaknya
        Usai menelpon kakaknya Kinan pulang jalan kaki menyusuri jalanan yang ramai, keringat mulai menetes di dahinya, kakinya sudah pegal dan ingin cepat-cepat sampai rumah. Sesampainya dirumah ia harus menunggu kakanya pulang.
5 menit kemudian...
Chandra pulang dengan motornya. Lalu ia beranjak duduk disamping Kinan untuk melepas sepatu yang Chandra kenakan. Sambil sesekali ia ngobrol dengan adiknya.
"oh iya dek, gue boleh cerita nggak?"
"apa?" sahut Kinan
"gue kemarin ngimpi ketemu kakek, kakek pesen sama gue ' nak ewangono adhimu ! Adhimu kena mala' gituh. Pas gue nanya 'bahaya apa kek?' kakek cuma ngulangin kata-kata yang sama." jelas Chandra pada Kinan
"bahaya? ada-ada aja sih kakek!" Kinan merasa heran, Chandra hanya mengangkat kedua bahunya.
3 hari kemudian...
       Saat malam, Kinan ke dapur untuk mengambil makanan. Saat ia mendengar perbincangan Chandra dan bundanya
"bun.. Kemarin malem, kakak ngimpi ketemu kakek!"
"mimpi ketemu kakek?" tanya bunda yang setengah tak percaya
"iya.. Kakek bilang ' nak ewangono adhimu ! Adhimu kena mala' gituh. Pas kakak nanya 'bahaya apa kek?' kakek cuma ngulangin kata-kata yang sama." jelas Chandra
"alah, mungkin itu karena udah lama gak ziarah ke makam kakek sama nenek!" tutur bunda setengah
tidak percaya
"tapi waktu itu bunda juga mimpi hampir sama,"
"mimpi gimana bun??" tanya Chandra penasaran
"jadi bunda itu mimpi, nenek itu nunjuk-nunjuk Kinan dengan wajah sedih banget.. trus Bunda tanya 'wonten menapa bu kalihan Kinan??' nenek kamu bilang 'Putu ku aja nganti kena cilaka, putu ku aja nganti kena cilaka' gitu terus sampai lama-lama Kinan ngilang entah kemana" jelas Bunda dengan serius. Chandra hanya diam terpaku mendengar cerita bunda serta berusaha mencerna setiap cerita yang disampaikan Bunda
            Sejak 2 hari yang lalu Kinan jarang keluar kamar. Chandra dan Bunda tak meneruh rasa curiga apapun, mungkin kinan lagi banyak tugas itulah anggapan mereka. Namun, siapa sangka, bahwa Kinan mengalami tekanan batin karena Ia dibully habis-habisan oleh teman-temannya.
"nak, sayang kamu gak makan??" tanya Bunda di depan pintu kamar Kinan
"nanti aja bund, Kinan masih ngerjain tugas" teriak Kinan dari dalam kamar.. Padahal Kinan sedang menangis dibalik bantal.
"yaudah jangan lupa ya sayang.."

JALAN KANTILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang