8

261 44 13
                                    

"Jae,"panggil Taeyong.

Dia tau Jaehyun pasti memiliki alasan tersendiri melakukan ini semua. Jaehyun bukan orang yang dengan gampangnya menyakiti hati orang lain apalagi Eunha. Perempuan yang disukainya.

"Apa?"

"Gue duduk sini ya?"ujar Taeyong sambil menunjuk sisi kasur Jaehyun.

Jaehyun hanya mengangguk sebagai tanda jawaban.

"Gue tau lo punya alesan. Dan kayaknya Haechan tau ya alesan lo? Boleh lo cerita ke gue?"

Jaehyun sempat terdiam. Dia berpikir sejenak dan akhirnya membuat keputusan.

"Gue emang punya alesan. Gue emang suka sama Eunha, tapi..."

"Permintaan kakak gue ngebuat gue harus lupain semuanya."sambung Jaehyun.

"Hah?! Gimana? Gak mudeng gue."

"Hh.. lo tau kan gue punya kakak? Tapi sekarang udah gak ada."

Taeyong hanya mengangguk mendengarnya.

"Kakak gue tuh suka banget sama Rose, dia cerita hampir tiap hari ke gue. Dan lo tau apa yang gue temuin setelah kakak gue gak ada?"

Taeyong hanya menggeleng. (sumpah ngebayanginnya lucu:)

"Dia nulis surat banyak banget dan hampir semua dari surat itu keinginan kakak gue buat gue sama Rose bareng. Gue gak mungkin nolak gitu aja yong.. Gue suka Eunha, mungkin cinta sama dia. Tapi masa gue harus lupain keinginan kakak gue?"

"Rose kan nganggep lo temen doang Jae. Lagipula, gue yakin kakak lo bakal bahagia dengan pilihan yang lo buat."

"Tapi yong kakak gue..."

"Maaf gue motong omongan lo, gue tau lo keras kepala. Gue tau lo gak suka bikin orang sakit hati. Mungkin kakak lo bangga sama lo kalo lo buat keputusan sendiri Jae! Kakak mana sih yang gak bahagia waktu liat adeknya seneng?! Sekarang gue tanya sama lo.

"Kalau lo milih Rose dibandingkan Eunha, berapa banyak orang yang sakit hati? Eunha, kakak lo, kita semua, dan diri lo sendiri Jae! Maaf gue emosi. Tapi gue harap lo pikirin perkataan gue."ucap Taeyong dan langsung beranjak pergi dari kamar Jaehyun.

"ARGHH!!"

~~~

"Umji."

Panggil Mark saat melihat seorang gadis yang sedang sibuk merapihkan topi dan masker yang dikenakannya. Dia Umji. Berani sekali Mark, mengajak bertemu di tempat umum yang banyak orang seperti ini. Membuat Umji repot saja dengan penyamarannya.

"Kamu tuh yaa, kenapa sih ngajaknya disini? Gak bisa di tempat lain gitu yang sepi. Liat ni baju ak.."ucapan Umji terhenti karena Mark membekap mulut Umji yang sedang memakai masker itu.

"Kamu jadi cerewet ya, ditinggal baru 2 minggu. Eh 2 atau 3 minggu nih?"tanya Mark sambil mencubit pipi Umji.

"IHHH MARK SAKIT!"

"Iya maaf sayang, eh? Belum official ya? Lupa aku."

Umji yang mendengarnya hanya tersenyum malu. Mereka memang menjadi dekat setelah menjadi teman sekamar. Mereka saling menyukai, namun Mark belum meresmikan hubungan mereka yang membuat Umji kesal.

"Sebenernya aku ngajak kamu kesini buat ngasih ini."ucap Mark seraya menyodorkan paper bag yang sudah di tenteng sejak tadi.

"Ini apa?"tanya Umji sambil membuka paper bag itu. 

Umji sangat terkejut ketika melihat kalung yang ia idam - idamkan ada di dalamnya. Umji segera mengambilnya dan terlihat sangat bahagia.

"Mark yaampun, ini apa??"

Neofriend VillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang