Well, inget ya area Sungjin dimanja, jadi kalau gak bisa bayangin Sungjin dimanja jangan kesini okay? Kalau masih kepo, jangan salahin saya kalau nanti kalian merasa 'geli' sendiri. Disini Sungjin gak saya buat terlalu feminim kok 'menurut saya', kalau menurut kalian berbeda ya saya mohon maaf , tp memang saya suka membuat bottom lebih manja jadi so pasti Sungjin akan lebih manja disini.
So, enjoy the story!
I'm sorry fo the typo!
----
"Kak Sungjin" teriakan tersebut membuat Sungjin kaget. Dirinya berdecak dan melirik malas pemuda yang sudah berlari menghampiri dirinya.
"Masuk rumah jangan teriak-teriak" Sungjin berucap kesal. Dowoon hanya tertawa, memeluk lelaki tersebut dan memberi kecupan di pelipis Sungjin kemudian bergegas membersihkan diri supaya dapat memeluk Sungjin.
"Ck, kenapa mau saja dicium olehnya sih kak!" Brian mengomel melihat kelakuan maknae grupnya, mendekati Sungjin dan memberi kecupan juga di kening Sungjin.
"Kenapa kalian senang sekali menciumku sih!" Sungjin sebal kenapa membernya senang sekali memberikannya pelukan dan ciuman seperti ini.
"Karena kau menggemaskan kak" Wonpil datang lalu memeluk Sungjin, membuat Sungjin merenggut tanpa sadar.
"Aku tidak gemas! Bagian mana dari diriku yang menggemaskan hah?" Sungjin memukul lengan Wonpil, segera menjauhkan Wonpil dari badannya. Sungjin sebal sekali saat membernya sudah memperlakukan dirinya seperti ini.
Setelah ketiga membernya pergi membersihkan diri, Sungjin melanjutkan acara menonton tv nya. Suara tawanya memenuhi dorm mereka, membuat Jae yang sejak tadi di kamarnya segera keluar.
"Ketawamu lepas sekali, apa yang lucu hm?" Jae duduk disebelah Sungjin, merangkul lelaki tersebut dan menariknya untuk bersandar padanya. Sungjin menyamankan posisinya, bergelung manja ke dalam pelukan Jae.
"Lihat kakk! Hahahaha lucu sekalii" Sungjin terus tertawa, tangannya tidak berhenti memukul pahanya untuk melampiaskan tawanya.
Dowoon datang dan langsung duduk di sebelah Sungjin, mengusap kepala Sungjin gemas.
"Yaa... Gak sopan! Aku lebih tua ya!" Sungjin memukul Dowoon sebal, maknae grup nya ini jika sudah off cam akan hilang sudah sikap manjanya dan berubah menjadikannya objek yg dimanja.
"Sudah makan kak?" tanya Dowoon sambil memainkan tangan Sungjin.
"Sudahh... Tadi aku masak ramyun!" ucap Sungjin semangat.
"Kenapa ramyun lagi? Kau sudah makan ramyun kemarin. Tidak ada jatah ramyun lagi sampai minggu depan!" Brian datang dengan omelannya. Duduk di karpet bawah, memeluk sebelah kaki Sungjin.
"Kenapa sampai minggu depan?" tanya Sungjin yang tidak terima jatah ramyunnya dikurangi.
"Itu hukuman karena kau tidak mau makan dengan sehat" Sungjin cemberut mendengar jawaban Brian, membuat mereka yang disana merasa gemas dengannya.
Wonpil yang baru datang menatap heran Sungjin yang cemberut, bertanya pada Dowoon dan dijawab Sungjin sedang ngambek.
"Aku gak ngambek! Siapa yang ngambek! Sudah ah lepas! Aku mau nonton tv bukan dipeluk begini!" Sungjin melepas semua pegangan pada dirinya, menarik bantal besar dibelakangnya, memeluknya posesif dan hanya menyisahkan matanya.
"Tuh yang begitu masa gak ngambek" ucap Brian tanganna usil menyentuk telapak kaki Sungjin yang terlihat.
"BRIII... ISHHHH" dengan sadis Sungjin memukul tangan Brian.
Lama mereka menonton acara komedi tersebut, tertawa lepas untuk menghilangkan penat sejenak. Sungjin yang mendengar tawa membernya tersenyum sedih. Membernya sudah berusaha dengan baik, tetapi dirinya masih tidak bisa menjaga dirinya sendiri.
Fikiran buruk masih suka datang memghampiri Sungjin, membuatnya sulit tidur dan berakhir menangis sendiri. Sungjin juga ingin tampil kembali diatas panggung, bertemu dengan fans yang terus menunggunya. Tapi rasa takut dalam dirinya terus muncul, membuatnya tidak bisa melakukan hal yang dia sukai dengan benar.
Brian yang tidak mendengar suara Sungjin melihat kearahnya. Dan didapatinya Sungjin yang menatap kosong ke arah tv dengan mata semakin berkilau. Brian bangkit, menangkup pipi Sungjin dan mengelusnya lembut.
"Hey? Kenapa hm?" elusan tersebut membuat Sungjin tersadar. Segera menjauhkan wajahnya dari tangan Brian dan berkata tidak apa-apa dengan senyuman lucunya.
"Kak, kalau ada yang mengganggu fikiranmu katakan saja. Jangan dipendam sendiri. Aku dan yang lain siap mendengar semua keluh kesahmu. Jangan membuat dirimu tersiksa sendiri kak" ucap Brian lembut, mengusap kepala Sungjin sayang.
"Aku tidak apa-apaaaa... Dan berhenti menatapku seperti ituuuu!!!" Sungjin malu ditatap oleh keempat membernya. Membernya selalu memperlakukannya dengan baik, walaupun dia belum menjadi leader yang baik untuk mereka.
"Jangan bohong" ucap Dowoon sambil menarik sebelah tangan Sungjin, memberikannya elusan menenangkan. Jae menarik bantal yang masih dipeluk Sungjin, membuat Sungjin merengek.
Sungjin tersenyum kepada membernya, menatap membernya satu persatu. Mencoba mengingat semua kenangan indah mereka bersama diatas panggung. Mereka sudah berusaha keras, jadi Sungjin juga akan lebih berusaha untuk bisa kembali bersama mereka diatas panggung.
"Terima kasih sudah berjuang bersamaku. Terima kasih untuk semua usaha kalian. Aku bangga bisa bersama kalian digrup ini. Terima kasih untuk mengerti keadaanku, untuk menerima kekuranganku, untuk terus membantuku bangkit-" nafas Sungjin tercekat karena sesak yang seketika datang, membuatnya menangis tanpa disadarinya. Sungjin berusaha mengatur nafasnya, dengan isakan yang masih terus keluar dari mulutnya.
"Hey. Tenang. Bernafas perlahan sayang. Ayo kau bisa" Jaehyung mengelus punggung Sungjin, Wonpil yang tadi menghilang datang dengan segelas air.
"Minum dulu kak" Wonpil mendekatkan gelas kemulut Sungjin perlahan, membiarkan Sungjin minum untuk menenangkan dirinya.
"Hey. Tidak perlu merasa menjadi beban. Kau sudah menjadi leader terbaik untuk kami, ada saatnya leader pun butuh sandaran. Jadi jangan pernah ragu untuk bersandar pada kami" Brian menghapus air mata dari pipi Sungjin, mengelus lembut pipi gembul Sungjin.
Sungjin tersenyum, berterima kasih pada Tuhan karena mempertemukannya dengan member yang selalu mendukungnya.
"Terima kasih" ucap Sungjin disertai senyuman lucu yang memperlihatkan giginya, membuat pemuda lainnya merasa gemas.
"AHHHH..... Berhenti bersikap menggemaskan Park Sungjin!" Dowoon yang tidak tahan langsung memeluk Sungjin dan memberikan kecupan gemas dirambutnya. Menghasilkan pekikan tidak terima dari yang lain, dan mencoba melepas pelukan Dowoon.
Sungjin hanya tertawa melihat kelakuan membernya. Selalu bersyukur karena masih dikelilingi orang baik. Semoga dirinya cepat berdamai dengan ketakutannya, sehingga dia dapat segera kembali tampil bersama member yang disayangnya dan bertemu fans mereka.
'Ayo Park Sungjin, kau pasti bisa!'
-------
Bekasi, 22 Oktober 2020