Lucu sekali, batin Jungkook. Jimin mengatakan baik-baik saja tapi dengan bercak darah di sudut bibirnya yang robek, beberapa lebam di tangan dan cara jalannya yang seperti habis diperkosa.
'Based On J-Drama : Kinphaci Sensei Season 7'
"Tugas hari ini sangat mudah. Cukup kalian jabarkan tentang rasa simpati dan empati, termasuk perbedaan, penerapan dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial. Boleh melihat contoh di buku, tapi Ssaem mau kalian menulis dari sudut pandang kalian sendiri."
"Ssaem, apa boleh memakai contoh dalam ruang lingkup keluarga?" tanya Jung Hoseok, siswa paling murah senyum di kelas IX B ini.
"Tentu saja boleh. Malah Ssaem sarankan untuk memakai contoh dalam ruang lingkup keluarga sebagai lingkungan pertama tempat kalian belajar segala hal. Tapi kalau mau pakai contoh lainnya juga boleh."
"Kalau hubungan asmara boleh tidak Ssaem?" ini pertanyaan dari Kim Namjoon, siswa yang pikirannya paling dewasa.
"Asmara dengan siapa maksudmu Joon? Kucing tetangga? Hwahahahaha " Ledek Seokjin, siswa paling tidak bisa diam di kelas ini, entah itu badannya atau mulutnya.
Satu kelas tertawa mendengar candaan Seokjin, sedangkan Namjoon hanya bisa menahan malu karena ledekan Seokjin yang masih punya hubungan keluarga dengannya, alias sepupu.
"Sudah-sudah. Tugas ini tak akan selesai kalau kalian bercanda terus. Terserah mau memakai contoh yang mana, tapi kusarankan mengambil contoh di lingkup keluarga lebih dulu karena cenderung lebih mudah."
"Keluarga ya.." gumam Jimin lirih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dasar anak tidak berguna."
Plak
Plak
Plak
"Kenapa kau selalu menyusahkanku hah?!"
Bugh
Bugh
"Sialan!!!"
Bugh
"Aku tak tahu harus menulis apa.." Jimin melamun menatap lembaran bukunya yang masih kosong. Tak ada gambaran sama sekali harus menulis apa.
Hal itu tak luput dari pandangan Jungkook, yang sejak tadi terus memperhatikan Jimin. Jungkook tau ada hal yang tak beres, namun dirinya terlalu takut menanyakan langsung ke Jimin. Takut menyinggung perasaan Jimin karena terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.
'Aku tak akan menyerah. Aku harus tau apa yang membuatmu berubah. Aku ingin Jimin teman kecilku kembali seperti dulu.' Jungkook berjanji dalam hati.
...
...
Sejin menyapa seluruh siswa dan rekan guru yang ditemuinya di sepanjang jalan menuju ke sekolah. Dari pada naik mobil, dirinya lebih memilih jalan kaki untuk berangkat ke sekolah. Lagi pula rumah dan sekolah hanya berjarak sekitar 3km.