Bagian Satu: Kembali

555 23 2
                                    

Liburan musim panas telah berakhir.

Meskipun begitu, cuaca kadang masih terasa panas. Dan yang lebih menyebalkannya, lelaki dengan rambut cokelat terang itu harus kembali ke sekolah. Ia mengerutkan keningnya tidak suka. Oh, mengapa waktu berjalan begitu cepat? Sepertinya baru juga kemarin ia bersenang-senang karena libur panjang sekolah akan di mulai. Satu-satunya hal yang di lakukan lelaki itu sepanjang jalan menuju ke sekolah atau yang biasa disebut dengan kerajaan nomor duanya setelah rumah adalah merutuki waktu. Justin tidak tahu mengapa waktu selalu berbanding terbalik dengan keinginannnya. Ketika ia sedang menikmati hari-harinya, waktu berjalan begitu cepat. Secepat kibasan sayap burung-burung kelaparan yang sedang mencari makan. Namun lucunya, ketika ia sedang bosan atau dihadapi dalam situasi-situasi canggung maupun sulit, waktu malah seakan memperlambat detiknya. Seolah waktu tak ingin melihatnya senang dengan menuruti keinginannya.

Justin Miller menatap pantulan dirinya pada cermin yang berada di dalam mobilnya. Lantas memasukkan jari-jari tangannya ke dalam rambut, sengaja membuatnya menjadi berantakan. Ia meyeringai—tipikal seringaian lelaki nakal namun terlihat sexy—pada bayangannya sendiri dari cermin kemudian turun dari Audi A8 motif Leopard miliknya.

Apa?

Jangan salahkan Justin jika ia harus memastikan wajah juga rambutnya sebelum turun, karena ia ingin tetap terlihat keren ketika semua para penggemarnya menatap Justin dengan kagum.

Yang dimaksud dengan kata ‘penggemar’ olehnya adalah para gadis yang bersekolah di Startford Northwestern Secondary School di Forman Avenue, Kanada. Tidak, Justin tidak melebih-lebihkan. Memang semua gadis yang berada disana akan menoleh dan menatap Justin setiap kali laki-laki itu baru saja turun dari Audi A8 motif Leopardnya, mobil yang harganya masih berkisar 1,13 miliar-1,7 miliar di pasaran itu.

Matanya dengan cepat menangkap beberapa lirikan para junior yang ditujukan ke arahnya itu. Ia tersenyum dalam hatinya, kemudian turun dari mobil lantas menutup pintunya dengan gaya casualnya. “Dude, bagaimana kabarmu?” Laki-laki berambut cokelat gelap dengan cepat mengulurkan tangannya ke arah Justin ketika ia baru saja turun dari mobilnya.

Justin membuka kaca mata hitam yang ia kenakan, menggantungkannya pada kerah kaos polo berwarna biru muda itu lalu menjawab. “Sangat baik,” Ia menyeringai. “Bagaimana denganmu, Butsy?” Tanyanya lalu menjabat tangan lelaki yang baru saja ia panggil dengan nama Butsy.

Nathan menaikkan alisnya—hal yang selalu ia lakukan setiap kali Justin memanggilnya dengan nama “Butsy”.  Ia memasang tampang yang seolah-olah berkata kau-serius-dude pada Justin. Nathan Butler, sungguh tidak suka dengan panggilan Butsy yang diberikan Justin padanya. Menurut Nathan, Butsy adalah nama panggilan yang aneh dan terdengar begitu feminim, seperti gay. “Itu Butler, man. Bukan Butsy,” Katanya sambil memutar mata.

Justin mengangkat bahunya tidak peduli.  Karena ia tahu ia akan terus memanggil sahabatnya itu Butsy, meskipun laki-laki itu tidak sudi menerima panggilan darinya.

Mereka melakukan handshake ritual yang biasa dilakukan oleh semua remaja laki-laki setiap kali mereka bertemu. Kemudian tertawa.

Justin Miller memasukkan kunci mobilnya ke dalam saku jaket, dan mulai melangkahkan  kakinya berjalan ke arah koridor yang sudah di penuhi oleh murid-murid Sratford Northwestern Secondary School. Dia bisa merasakan semua mata tertuju padanya ketika ia melewati lorong. Semua gadis yang berada di sekitarnya seperti baru saja melihat seekor unicorn—hewan cantik yang indah dan tidak nyata itu— dan berhenti melakukan hal yang sedang mereka lakukan hanya untuk menatap dirinya dan Nathan Butler sambil berbisik-bisik.

Ya, tidak bisa di pungkiri Justin memang salah satu lelaki populer.

Oh, tunggu. Sepertinya pernyataan barusan terdengar kurang tepat. Justin adalah laki-laki terpopuler yang menginjakan kakinya di sekolah Startford Northwestern Secondary School. Garis bawahi kata terpopuler.

bet on it.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang