“Sekarang aku ingin kalian menyapa orang di sebelahmu dan memperkenalkan diri…” Ucap Mr.Andre yang kemudian disambut oleh tatapan bingung dari semua anak muridnya. “Ayo lakukan saja.” Lanjut Mr.Andre lagi, meyakinkan anak muridnya untuk melakukan hal yang baru saja ia suruh. Semua murid lantas menoleh ke arah sebelahnya dan saling menyapa juga memperkenalkan diri satu sama lain.
Sesungguhnya Justin tak tahu mengapa Mr.Andre menyuruhnya untuk menyapa teman di sebelahnya, namun sepertinya ia harus berterima kasih pada lelaki tua itu karena yang sedang duduk di sampingnya itu adalah Ariana. Dalam hitungan detik, Justin lantas menolehkan wajahnya. “Hey, aku Justin.” Ucapnya sambil tersenyum manis lalu menjulurkan tangannya pada Ariana.
Tak punya pilihan lain, Ariana pun akhirnya menoleh dengan setengah hati dan menyambut uluran tangan Justin. Ia mendapati lelaki itu tersenyum manis ke arahnya, dan perempuan itu masih memasang ekspresi datar wajahnya. “Ariana.” Balasnya singkat pada Justin dengan nada yang begitu dingin.
“Ariana, nama yang manis untuk gadis manis sepertimu.” Komentar Justin sembari menjabat tangannya.
Ariana diam sejenak. “Kau tahu, Miller. Rayuan murahanmu itu tak memiliki efek apapun padaku.” Balasnya pada Justin, lantas memberikan Justin tatapan tidak suka. Dan dalam waktu sepersekian detik ia melepaskan jabatan tangannya dari tangan Justin.
Ariana bisa menjadi sangat dingin ketika dia mau. Ia bisa menjadi salah satu dari karakter pada film Mean Girls jika dia memang tidak suka seseorang.
Sementara Justin, lelaki itu terkejut akan ucapan yang baru saja keluar dari bibir Ariana. Wow, sepertinya karisma seorang Justin Miller tidak bekerja pada Ariana.
“Oke, ku pikir itu sudah cukup.” Mr.Andre membersihkan tenggorokannya, sebelum akhirnya tersenyum lebar lagi. “Selamat, kalian baru saja menyapa partner kalian dalam tugas Romeo dan Juliet!” Serunya dengan riang dan kalimat itu cukup membuat jantung Ariana jatuh dari tempatnya.
Astaga.
Jadi, Justin adalah partnernya dalam kelas drama dan akan berperan menjadi Romeonya. Oh, tidak. Ini tidak benar. Ariana mengerjap beberapa kali, sebelum akhirnya menutup kedua kelopak matanya. Berharap bahwa semua ini hanyalah mimpi. Mimpi buruk yang akan segera hilang ketika dia terbangun nanti. Dalam beberapa detik ia membuka kedua kelopak matanya, dan semuanya masih tampak sama, ia masih berada di kelas drama. Dan itu artinya ia tidak bermimpi.
Ia merutuki dirinya dalam hati, juga pada Tuhan yang tak berpihak padanya kali ini. Maksudnya, dari sebanyak orang yang berada di kelas drama, mengapa harus Justin yang duduk disampingnya dan menjadi partnernya?
Di lain sisi, Justin menyeringai dalam hati. Lagi-lagi ia harus berterimakasih pada Mr.Andre karena ia sudah memudahkan Justin dalam memenangkan taruhan ini.
Warna di wajah Ariana seketika hilang. Ia menggigit bibirnya dan memutar otaknya keras agar Justin tak menjadi partnernya dalam hal ini. Mungkin ia bisa meminta Mr.Andre untuk menukar partner…
Baru juga ia ingin mengangkat tangan, seorang perempuan yang sepertinya bernama Jade mengangkat tangan. “Uh, maaf Mr.Andre, tapi partnerku adalah perempuan. Bisakah aku menukar partnerku dengan seorang lelaki?”
“Oh, oh. Tentu saja…” Mr.Andre memutus. “Tidak. Seorang aktor yang professional selalu bisa berakting sesuai dengan karakter yang diperankan meskipun mereka memiliki gender yang sama.” Lanjut Mr.Andre dengan jari telunjuk yang berayun ke udara.
“Aku tidak peduli. Tak ada pergantian partner, namun apapun itu kalian semua harus memerankan Romeo dan Juliet disini.” Ia menunjuk panggung kecil yang sedang ia tapaki itu. “Dan tak ada pengurangan scene, kau tahu? Siapapun partnermu kau harus tetap mementaskan semua adegan yang berada di novel ini. Termasuk bagian ending.” Lanjutnya sementara jari-jari yang berada di tangannya ia rapatkan seperti membentuk dua orang yang sedang berciuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
bet on it.
أدب المراهقينAriana Delavou menatap puluhan pasang mata yang berada di sekitarnya dengan tatapan nanar. Ia bisa merasakan pipinya memanas, tapi kali ini bukan karena hal bagus. Dia sering menghadapi situasi dimana ia melakukan hal-hal yang membuat dirinya terlih...