Karena tidak mau berlarut seperti itu Yani memutuskan untuk mencari lagi grup tembang yang lain di desanya dan karena namanya yang sudah begitu tenar Yani tidak susah mencarinya. Bukan lagi menjadi vokalis biasa, kali ini Yani menjadi sinden dan memang Yani pun berbakat menjadi sinden. Kita sebut saja nama grup tembangnya Mekar Ayu.
Setelah Yani masuk nama Mekar Ayu yang semula kian redup kini naik kembali dan pendapatan Yani pun kembali normal seperti semula. Seseorang menelpon Yani.
“Halo, Yan”.
Yani menjawab, “Yaa, ini siapa?”.“Ini saya Opik pake nomer baru”. Ternyata yang menelpon Yani adalah kawan lamanya Opik.
“Ya Kang Opik ada apa?”. Timpal Yani.
“Bisa ke rumah ga? Ada yang mau diomongin”. Jawab Opik.
“Oh bisa Kang. Nanti Yani ke rumah”. Kata Yani.
Opik masih dengan grup tembangnya yang dulu meskipun penghasilannya tidak sebesar ketika ada Yani di dalamnya. Yani berangkat ke rumah Opik dengan menggunakan motor. Dia beranggapan mungkin ada job manggung lagi jadi tidak apalah dia terima sebagai pemasukan tambahan. Tapi ternyata Yani salah langkah. Bukannya job manggung yang Yani dapat melainkan perilaku tak senonoh yang dilayangkan oleh Opik kepadanya. Opik memperkosa Yani. Yani awalnya menolak tapi setelah diberi embel-embel imbalan uang dan bujuk rayu yang dahsyat Yani dengan terpaksa melayani nafsu bejat Opik.
Yani yang terpukul karena mahkota gadisnya terenggut terus menangisi apa yang terjadi kepadanya sehingga suatu ketika Mekar Ayu kembali merekrut sinden baru yang lebih cantik dibanding Yani. Sekar namanya. Pemilik Mekar Ayu, Epul. berharap duet gadis cantik dengan suara mumpuni dapat melambungkan nama Mekar Ayu. Tapi apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Yani merasa minder dengan kehadiran Sekar di dalam tubuh Mekar Ayu. Dari segi suara tidak beda jauh dengan Yani tetapi secara Paras Sekar-lah yang berada di atas Yani.
Sehingga rasa minder Yani itu berbuntut pada performanya yang menurun. Melihat kondisi itupun Epul sedikit lebih banyak memakai jasa Sekar untuk setiap penampilannya. Rasa minder Yani tak terbendung lagi. Dia memutuskan untuk menempuh jalan pintas dengan memasang susuk dibandingkan berusaha keluar dari keterpurukan untuk mengembalikan lagi performanya yang dulu.
Yani datang ke rumah seorang dukun untuk memasang susuk di wajahnya. Ketika dalam proses negosiasi dengan sang dukun, Yani terkejut dengan harga yang dipatok oleh dukun itu dan membuat Yani hampir mengurungkan niatnya.
Yani spontan berkata, “Saya bayar pake badan saya bah."
Hal gila yang diucapkan Yani hanya untuk sebuah keputusan yang akan membuatnya semakin terpuruk di kemudian hari. Setelah menempuh proses negosiasi yang agak panjang akhirnya Sang Dukun menyetujui kesanggupan Yani yang hanya bisa membayar dengan badannya yang mana mereka harus berhubungan suami istri. Di dalam hubungan itu memberi rasa dilema bagi Yani. Di satu sisi dia masih terpuruk karena keperawanannya direnggut oleh Opik kini harus memaksakan diri melayani dukun yang dia anggap akan “menyelamatkan” karirnya sementara di sisi lain dia senang karena dengan begitu karirnya akan kembali seperti semula.
#Next Part 3
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tanah Sunda || Mini Expeditions
HorrorAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan. hanya ingin berbagi kisah kisah horror dan mitos mitos, bahkan legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat Sun...