Prolog

43.2K 6.7K 647
                                    

"Baju ini batalkan."

Aku mengembalikan sepotong dress berwarna dusty pink kepada Jeje. Potongan dress terlalu pendek dan tanpa lengan. Aku tidak berani membayangkan bagaimana Mas Aga akan mengomeliku. Ya, membayangkannya sudah tidak berani, apa lagi jika itu terjadi.

"Tapi Kak." Jeje memandangku dengan tatapan memelas. "Kita bisa kena pinalti kalau main batalkan begini, sebelumnya model-model baju sudah dikirimkan lebih dahulu," jelas Jeje.

"Yang pilih Kak Airin, bukan gue. Minta dia yang urus," tuturku sembari mengibaskan rambutku yang sudah ditata rapi.

Jeje hanya bisa pasrah saja, dia meninggalkanku di ruang tunggu. Aku sedang menikmati waktu istirahat sejenak, baru kemudian melanjutkan pemotretan group dengan beberapa model terkenal. Aku sudah menggeluti dunia model profesional hampir dua tahun.

Ponselku yang ada di atas meja berdering, seolah-olah meronta-ronta memberitahuku bahwa Kak Airin yang menelpon. Aku sudah tahu Kak Airin pasti akan mengomeliku.

"Kenapa Kak Airin yang can ...."

"OCHA! Sudah berapa kali gue bilang buat nggak bikin ulah? Heran gue sama lo, setiap hari ada aja masalah. Lo mau buat nama lo sendiri jelek?" dumel Kak Airin menghentikan perkataanku. Aku menjauhkan sedikit ponselku dari telinga.

Kak Airin merupakan manager-ku. Dia yang sejak awal membantuku di dunia yang penuh blitz kamera. Aku mengenal Kak Airin dari Viona yang kini menjadi penyanyi terkenal. Sementara Luna, dia sibuk dengan berbagai macam butik hasil warisan Sang Nyokap.

"Kak, gue masih mau jadi Nyonya Tyaga Yosep. Lo tega banget bener deh," kataku dengan suara yang aku buat selembut mungkin. Berusaha untuk merayu Kak Airin.

Aku dapat mendengar helaan napas berat di ujung panggilan. "Ini yang terakhir! Lain kali, kalau gue kirim kerjaan itu dicek dengan benar. Kalau perlu itu Bapak DPR tersayang lo ajakin pilih," gerutu Kak Airin.

"SIAP BOSS!" seruku yang kemudian mematikan panggilan begitu saja. "Je! Bawakan baju yang lain. Gue kangen sama Lingga nih!" seruku memanggil Jeje yang pasti ada di depan pintu ruang gantiku.

Benar saja, tidak berapa lama Jeje muncul dengan dress baru yang tidak begitu sexy dan berpotongan sederhana, namun elegan. Aku tersenyum pada Jeje yang juga tersenyum padaku. Jika Kak Airin itu manusia tidak berperasaan dalam mengatur jadwalku, maka Jeje adalah malaikat yang selalu menuruti apa pun permintaanku. Jeje merupakan asisten yang baru bekerja denganku beberapa bulan ini.

"Lingga lagi ngapain ya di rumah. Mudah-mudahan Mas Aga nggak jagain Lingga di ruang kerja deh," gumamku pelan. Lingga jika ada di ruang kerja, dia bisa berubah menjadi anak super jenius segera.

Ini merupakan hari Minggu dan aku harus bekerja. Mau tidak mau Mas Aga harus menjaga Lingga. Dia tidak sendirian, tadi ada Mario yang datang membantu. Biasanya ada Mba Nuri –babysitter Lingga. Tapi, Nuri mengambil libur hari ini karena dia sudah lama tidak libur dan ingin jalan-jalan dengan pacarnya.

"Je!" Aku menoleh pada Jeje yang sedang membantu merapikan rambutku. "Lingga nggak akan tiba-tiba jadi super jenius kan?" tanyaku pada Jeje.

Aku kini memandang Jeje dari cermin di hadapanku. Wajah Jeje meringis pelan, sepertinya kami mempunyai pemikiran yang hampir sama.

"Mungkin bisa terjadi kalau selama sebulan ikut dengan Pak Aga," tutur Jeje pelan dan aku setuju akan hal itu.

"Buru deh Je! Gue nggak mau balik-balik Lingga manggil gue Tante Ochantik!" seruku panik sendiri.

Mas Aga suka sekali mengajari Lingga untuk memanggilku dengan sebutan 'Tante Ochantik'. Katanya, itu hukuman yang aku terima jika terlalu sibuk jeprat-jepret di depan kamera dan melupakan Lingga. Astaga! Membayangkannya saja sudah membuatku ingin menjabak rambut Mas Aga.

♥♥♥

Hallo! Ya ampun akhirnya aku post juga Prolognya. Menurut kalian gimana guys? Cocok nggak si Ocha jadi model? Secara dia udah narsis abis dari jadi mahasiswa dulu dan aku pikir pekerjaan ini yang paling cocok buat si Ocha hohoho

1000 votes dan 500 komentar untuk bab berikutnya. Jadi jangan pelit pencet bintang sama komentarnya guys'-')/

 Jadi jangan pelit pencet bintang sama komentarnya guys'-')/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jumpalitan Dunia Ocha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang