REF:Rain - 9

3 1 0
                                    

"Maksud cewek blonde itu apa?"

"Dan ... Tanaka menyukaiku? Yang benar saja." Refa menggeleng sembari tersenyum tipis.

Saat ini tidak terpikirkan olehnya akan memulai hubungan baru dengan gadis lain. Untuk sementara dan kedepannya, ia ingin benar-benar melenyapkan perasaan cinta pada Hana. Ini tidak bisa dibiarkan berlanjut, ia harus melupakan Hana dan hancurkan semua kenangan 'manis'nya bersama Hana di masa lalu. Ia sudah di permainkan harga dirinya dan juga di permainkan hatinya. Tidak ada kata cinta sejati yang romantis dalam kehidupan remajanya.

Refa memutar tubuh lalu kembali menuju rumahnya, namun tubuhnya tak sengaja bertubrukan dengan seseorang. Ia terkejut dan meminta maaf kepada orang yang tak sengaja ia tabrak. Dan orang itu pun mengangguk tanpa menjawab ucapan Refa. Ketika orang tersebut sedikit menjauh, Refa mendengar dia berkata yang membuat Refa terdiam.

"Tsuini Tatsuya-kun o mitsukemashita." Refa terdiam membisu ketika orang tersebut menyebutkan nama aslinya. Ia menoleh, dan orang tersebut sudah menghilang dari pandangannya.

Refa menaruh jari telunjuk di dagu, memikirkan siapa orang tadi. Ia tak bisa melihat wajah orang tersebut di karenakan wajahnya tertutup dengan masker serta kepalanya di tutupi Hoodie sehingga menyulitkannya.

"Siapa barusan? Apa aku mengenalnya?" Refa menggumam sembari mengingat apakah ia memiliki kenalan lagi di daerah ini.

Refa mengangkat kedua bahu dan berjalan kembali menuju rumahnya. Di perjalanan ia masih memikirkan orang misterius tersebut, ia berusaha mengingat dan mengingat namun hasilnya nihil. Ia tak ingat apa-apa. Refa menghembuskan napas panjang, ia pun membuka pagar rumah dan saat itu Vira pun baru saja keluar dari rumah sehingga berpapasan dengan Refa.

"Nii-san kau dari mana?" Tanya Vira. Refa melihat Adik Sepupunya ini hendak pergi keluar.

"Ah aku baru saja cari udara segar, hari pertama liburan musim panas masa langsung di rumah. Kan?"

'Aku? Bukan gua? Ada apa ini?' Vira membatin, ia jadi bingung dengan perubahan sikap Kakak Sepupunya ini.

Tidak seperti biasanya Refa mengatakan kata 'Aku' bukan 'Gua' lagi seperti biasanya. Ia misteri untuknya.

"Ah ... Benar."

"Oh ya, Nii-san, liburan ini kita mau ke mana?" Tanyanya sambil membuka pintu pagar rumah.

Refa menolehkan kepala sedikit, "Hmm ... Aku belum terpikirkan rencana ingin ke mana. Kau ada rencana?"

Vira menggeleng kecil, detik berikutnya Vira tersenyum kecil, "Baiklah. Nanti akan aku bantu kita akan ke mana tahun ini. Oke?"

Refa mengangguk pelan, "Oke. Hati-hati di jalan, awas banyak orang aneh di luar sana." Ucap Refa mengingatkan Vira untuk berhati-hati, masalahnya ia jadi teringat dengan orang misterius yang sebelumnya ia tabrak dan meninggalkan teka-teki di pikirannya. Ia berpikir kalau orang tersebut adalah stalker sehingga bisa mengetahui namanya. Mendadak ia jadi merinding.

Vira menaikkan sebelah alis merasa heran. "Iya, nii-san aku akan hati-hati. Aku pergi dulu." Ucapnya seraya tersenyum manis lalu gadis ini pun melambaikan tangan sembari melangkahkan kaki menuju tempat yang ia tuju.

Refa merasa cemas namun detik berikutnya ia menggeleng kecil, ia percaya pada Vira kalau tidak akan terjadi suatu hal yang membahayakannya. Ia pun segera memasuki rumah namun Haruna memanggil namanya dari kejauhan, Refa menghentikan langkah seraya membalikkan tubuh.

"Ta-kun, tunggu!" Haruna memanggil nama panggilan Refa dengan cukup keras sehingga membuatnya menutup mata, menahan malu.

"Haruna, bisa tidak kamu tidak teriak-teriak begitu?" Tanya Refa ketika Haruna sudah berada di hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REF:RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang