6. pertengkaran

58 15 21
                                    

Kalau lo nolak gue, itu berarti lo udah siap jumpa dengan tuhan

~Galih putra~

***
Hari ini, hari kedua pira bersekolah. Dia sudah bersiap siap dengan seragamnya. Dia turun dari tangga sambil menenteng tas dan sepatunya.

"Hai semua!!!" Teriak pira, lalu melempar kan asal barangnya.

"Hey, jangan di lempar begitu" anisya menggeleng kan kepalanya melihat tingkah keponakannya.

"Hehe" pira hanya menyengir membalas nya.

Mereka pun sarapan bersama, selang beberapa menit tulang nya pergi untuk bekerja, dan pira pun di suruh naik angkutan umum untuk ke sekolah.

"Halo tante" ucap putra sopan, lalu menyalim suami istri itu bergantian.

"Eh putra, ngapain kesini?" Tanya anisya.

"Jemput pira, hehe"

"Oh begitu, pira nya masih sarapan, samperin aja sana."

Putra langsung masuk kedalam rumah, dan ya dia melihat pira yang sedang makan dengan kaki yang terangkat satu.

"Lo makan emang begitu gayanya?" Tanya putra.

"Kenapa?" Pira pun melihat gaya makannya, tapi sepertinya biasa aja, batinnya.

"Kaki lo naik satu, mana pake rok lagi." Ucapnya lalu menggeleng gelengkan kepalanya, dasar cewek!

Dengan cepat pira langsung menurun kan kakinya, dia sangat malu saat ini!!

"Enggak nampak kok" bela pira.

"Hmm, lo udah selesai kan? Sekarang ayok berangkat." Ajak putra.

"Iya ayok"

***
"YOO WASAPPP KALIAN SEMUA!!! ANAK YANG PUNYA SEKOLAH MAU MASUKK!!!" Putra berteriak dan masuk ke dalam kelas sambil melambaikan tangan nya.

"Punya orang tua aja sombong banget lu" ucap Fauzi.

"Tau tuh." Tambah Angela.

"Punya bokap itu adalah punya gue, sedangkan punya gue ya tetep punya gue" putra berbicara dengan menepuk nepuk dada nya.

"Sialan lo jadi anak" celetuk lilis.

"Assalamualaikum, anak anak."

"Waalaikumsalam bu"

Semua murid langsung duduk ketempat duduknya masing masing saat guru sudah masuk kedalam kelas. Guru pun mulai menjelaskan materinya. Ya hari ini pelajaran yang sangat membosankan, tentu saja itu matematika.

"Sampai sini paham?" Tanya guru itu.

"Paham Bu..." Serentak murid.

"Oke, putra kamu maju kedepan dan jawab soal di papan tulis ini" guru itu menunjuk putra dengan spidol nya.

"Kok saya bu?" Tanya putra.

INSECURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang