19.30

8 2 9
                                    

Seseorang sedang berdiri di depan pintu apartemen, menunggu sang tuan rumah untuk membukakan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seseorang sedang berdiri di depan pintu apartemen, menunggu sang tuan rumah untuk membukakan pintu.

Ia kembali memencet bel sebanyak dua kali. Tak lama kemudian, pintu terbuka menampilkan seorang gadis yang keluar dengan wajah setengah mengantuknya.

Anggit melotot kaget saat ia menyadari siapa yang datang. Tangannya baru saja akan menutup pintu tapi segera di tahan oleh kaki orang itu. Ia berusaha sekuat mungkin untuk menahan pintu. Akhirnya, ia menginjak-injak kaki itu sampai orangnya mengaduh kesakitan dan menutup pintu dan menguncinya segera.

Jantungnya berdetak cepat seperti baru saja di kejar-kejar setan. Setelah memastikan pintunya terkunci rapat, Anggit berlari ke kamarnya dan menyambar ponselnya untuk menelfon seseorang.

"Halo Hilal, bisa dateng sekarang? Aku takut banget."

Di sisi lain, Nara sibuk membongkar isi lemarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sisi lain, Nara sibuk membongkar isi lemarinya. Ia merasa tidak ada yang cocok untuk ia pakai hari ini. Padahal Nana hanya berpesan untuk berpakaian santai saja, tapi kenapa ia sampai seheboh ini?

Tangannya mengambil beberapa dress sederhana dan mencocokkannya sambil melihat cermin. Tapi pada akhirnya ia berdecak kesal dan melemparnya karena merasa tidak cocok.

Lalu matanya jatuh pada celana jeans hitam dan kemeja putih. Ia mengambil kedua barang itu dan mencobanya.

"Dia cuma bilang pake baju santai, tapi gak ngasih tau kita mau kemana. Kalo gue salah outfit gimana?" gumam Nara sedikit gemas.

Sesaat kemudian ponselnya berdering. Ia tersenyum tipis melihat nomor yang tertera di layar ponselnya.

"Halo?"

"Selamat sore." Sapanya di sebrang sana.

Entah kenapa, senyuman Nara semakin melebar saat mendengar suara pemuda itu.

"Selamat sore juga." Jawab Nara.

Ia mendengar kasak kusuk di seberang sana.

"Kamu lagi ngapain sih?"

Lalu suara itu berhenti. Nana berdeham membasahi kerongkongannya yang kering.

"Enggak ngapa ngapain sih. Cuma lagi beres-beres." Kata Nana.

CHOSE YOU TO LOVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang