Chapter 7

2.4K 406 88
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Nakime bersama dengan grupnya mencoba menyelamatkan nyawa (Y/n). Mereka mengobati beberapa luka kecil, menyuntikkan beberapa cairan agar tetap membuat jantung (Y/n) terus berdetak.

Nakime tidak akan membiarkan gadis pengguna pernapasan matahari itu mati, karna hanya gadis itu saja yang bisa membunuh Oyakata sang raja oni. Kehilangan (Y/n), berarti mereka kehilangan kunci kesuksesan umat manusia dalam mengalahkan oni.

(Di tempatnya kalian)

Roh (Y/n) sedang berada di alam yang terhubung dengan dunia aslinya. Muncul seorang shinigami yang memegang sebuah sabit raksasa menghalangi jalannya (Y/n).

Shinigami itu juga mengatakan kepada (Y/n), kalau dia itu sudah diberikan beberapa kemampuan khusus dari kamisama untuk membantu gadis itu dalam menjalankan tugasnya.

Shinigami itu mengatakan kepada (Y/n) kalau dia belum bisa pergi, dikarenakan dia belum menyelesaikan tugasnya untuk mengembalikan dunia menjadi damai. Dengan tidak ada perasaan kasihan, shinigami itu menendang rohnya (Y/n) layaknya kerikil kembali ke tubuhnya.

"Dasar shinigami s*alan! Bukan begini juga caranya ngirim aku kembali ke tubuhku!" teriak (Y/n) yang tidak terima dengan caranya shinigami itu.

(Di ruang operasi)

Nakime menatap tidak percaya, melihat (Y/n) yang sudah tidak bernafas. Yang artinya, (Y/n) sudah meninggal dunia. Salah satu anggota grup Nakime mulai menyelimuti seluruh tubuh (Y/n) dengan selimut putih.

Nakime hanya bisa menangis karna gagal menyelamatkan (Y/n) dan waktunya dia memberitahu kepada para kisatsutai juga para hashira, kalau dia tidak bisa menyelamatkan nyawa gadis pengguna pernapasan matahari.

Tepat saat Nakime dkk pergi, kedua mata (H/c) terbuka dan (Y/n) perlahan-lahan turun dari kasur operasinya. (Y/n) memeriksa seluruh tubuhnya dan tidak menemukan tanda-tanda bekas luka setelah petarungan melawan uppermoon, seolah-olah dirinya memiliki kemampuan regenerasi seperti oni pada umumnya.

(Y/n) kemudian berjalan keluar dari ruangan operasi untuk pergi menemui Nezuko juga Michikatsu. Tapi tepat dia baru di depan pintu depan ruangan operasi, terlihat para hashira juga Nezuko menangis entah karna apa.

"Kalian kenapa? Kenapa kalian menangis?" tanya (Y/n) sedikit keras juga serak.

Mendengar suara dari depan pintu ruangan operasi, para hashira juga Nezuko langsung mengarahkan tatapan mereka kesana. Setelah melihat siapa orang yang bertanya tadi, membuat mereka tidak percaya.

Tidak percaya karna melihat (Y/n) masih hidup dan sekarang berada di depan mereka sambil tersenyum lebar, padahal tadi Nakime memberitahukan kepada mereka kalau (Y/n) sudah meninggal dunia.

Dengan perasaan bahagia Nezuko berlari memeluk (Y/n). Hampir saja (Y/n) jatuh ke belakang, untung dia bisa menahan keseimbangan tubuhnya setelah mendapatkan pelukan mendadak dari Nezuko.

"Syukurlah nee-san sudah kembali, aku mengira kalau nee-san akan pergi untuk selamanya." Nezuko memeluk erat tubuh (Y/n) sambil menangis penuh kebahagiaan.

Beruntung (Y/n) masih sedikit tinggi dari Nezuko, jadi dia bisa menepuk pelan puncak kepala gadis Kamado itu dengan lembut. Michikatsu yang melihat kedua muridnya itu saling berpelukan, memutuskan untuk bergabung juga.

Douma yang meihat Michikatsu ikutan memeluk kedua gadis cantik itu, ikutan juga ingin memeluk mereka. Melihat tingkah absurdnya si Douma lagi, membuat Nakime menahan Douma agar tidak mengganggu dalam moment tersebut.

Timeskip besok harinya

Seperti biasa (Y/n) membuatkan sarapan untuk dirinya, Michikatsu dan Nezuko. Nezuko juga Michikatsu yang masih asik di dalam mimpi mereka, mencium bau harum yang membuat perut mereka berbunyi meminta makanan.

Segera saja mereka mulai bangun dan tak lupa membereskan tempat tidur mereka di dalam kamar masing-masing.  Kemudian berjalan ke dapur untuk melihat, apa yang dimasak oleh (Y/n) sebagai sarapan pagi mereka hari ini.

Michikatsu melihat kearah (Y/n) sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi, tiba-tiba mengkhayal kalau dirinya menikah dengan (Y/n) nantinya. Setiap pagi lihat (Y/n) sedang asik memasak dan tak lama terdengar suara anak-anak yang memanggil dirinya dengan sebutan papa dan (Y/n) dengan sebutan mama.

Di tengah Michikatsu sedang asik melamun, Nezuko menepuk pelan bahu gurunya itu untuk kembali ke alam sadarnya dan memberitahu kalau sarapan pagi sudah siap.

~~~ Bersambung ~~~

Girl From Another Dimension✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang