0.1 Trouble Maker

813 71 0
                                    

"Well, well, well. Mari aku lihat siapa orang yang lagi-lagi membuat ulah tengah malam begini" suara Pansy Parkinson menginterupsiku dari belakang.

Mendengar suara, sontak aku menoleh ke belakang posisiku berdiri. dia berjalan mendekat sendirian tanpa ditemani patnernya--si pirang Malfoy--yang seharusnya selalu ada. setauku.

"apakah kau mencari sosok lain, Ms. Regnard?" Seringaian mengejek ia tampilkan padaku tepat saat berdiri di depanku. sial.

"apa maksudmu? aku tidak paham." jawabku dengan nada dingin.

"Kau pasti paham dan mengerti maksudku Ms. [Name] Regnard" tetap memasang seringaian mengejeknya itu.

"Sayangnya kau terlambat 1 jam untuk membuat keonaran, agar bisa mendapatkan pembelaan dari Mr. Malfoy. apa aku salah?" Lanjutnya seperti bisa membaca pikiranku dengan jelas.

"tentu kau sangat salah, Parkinson. sudahlah aku ingin kembali ke asrama" kataku jengah mengabaikan wajah Pansy yang kesal karena aku meninggalkannya begitu saja tanpa membereskan kekacauan yang kubuat, lalu berjalan kembali ke asrama.

"Ms. Regnard tunggu. Kembali kesini sekarang juga, atau kau akan mendapatkan detensi lebih kejam di hari esok." ancaman Pansy yang ku dengar, hanya aku abaikan sebagai angin lalu dan tetap berjalan kembali ke asrama.

Keesokan harinya, aku bangun lebih pagi dari biasanya untuk menghindar dari Prefek wanita asramaku. Pansy Parkinson.

Tentu aku tidak lagi harus menjelaskan kenapa aku menghindar. Tentu saja aku tidak mau harus menjalankan detensi membosankan bersama dia karena ulahku semalam yang berlatih mantra bersama house elf Hogwarts.

Oh ayolah tidak ada hal buruk besar terjadi, hanya memang ada sedikit masalah. Salah satu Elf mengagetkanku. membuat aku jadi reflek menyebut mantra "Expelliarmus" dan aku terpental menabrak dinding. Saat aku bangun untuk membersihkan badan, semua house elf yang bersamaku pergi karena mendengar suara derap langkah kaki, kau tau itu siapa. Tentu Pansy Parkinson yang malam itu memergokiku.

"[Name], are you okay? Dan pagi-pagi seperti ini sudah rapi. Mau kemana?" Suara Lucy mengagetkanku serta menyadarkanku dari lamunan.

"i'm okay, Lucy dan kau membuatku kaget. Aku hanya bersiap lebih awal dari biasanya saja." jawabku dengan nada kikuk.

"Benarkah? bersiap-siap lebih awal atau membuat ulah lalu diberi detensi bersama--" dia berkata dengan nada mengejek lalu terkekeh, reflek ku tutup mulut berisiknya itu. bodoh, bodoh, bodoh.

"sstt, kecilkan suaramu Lucy. Teman sekamar kita masih terlelap" kataku dengan berbisik lalu melepaskan dekapanku pada mulutnya.

Dia terlihat ingin mengomel dan protes, sebelum dia melakukannya. Sudah ku beri tatapan tajam lalu aku berjalan pergi keluar dari kamar Asrama kami--Slytherin-- meninggalkan Lucy yang masih menatapku jengkel.

Sepanjang jalan aku setelah keluar dari asrama hanya mengumumkan hal tidak jelas, menyumpahserapahi. Lucy--Wellington--yang notabe nya sepupu merangkap menjadi temanku selama di Hogwarts.

Aku berjalan ke arah taman yang masih sepi, tentu saja. Masih pukul lima pagi, orang-orang akan mulai beraktifitas pukul tujuh nanti. Bangun lebih awal dua jam tidak terlalu buruk, masih sepi dan tidak berisik. Seperti yang ku suka.

Senyum terpancar diwajahku lalu membuka buku mantra yang kubawa dari Asrama. Setelah menyamankan duduk di pohon besar yang berada di tengah-tengah taman.

"selamat pagi, Nona Muda Slytherin" suara ini, baru saja aku ingin protes karena sudah mengganggu ketenanganku. Tapi ku urungkan niatku setelah melihat siapa yang mengatakannya.

Terdiam. memandang orang itu duduk disebelahku. Menyenderkan kepalanya di pohon. Matanya menatap langit pagi yang cerah. ugh, betapa cantik mata abu-abu nya itu. Memabukanku.

"Tidak menjawab sapaanku? Baiklah" Lanjutnya, dan aku tetap tidak bergeming. Hanya tetap memandang mata indahnya itu dari samping.

Matanya kini terpejam, betapa nyaman melihatnya. Oh Tuhan, baik sekali Engkau memberiku si Pirang ini di pagi hari untuk menyegarkanku, awalnya hari ini akan ku cap buruk. ucapku dalam hati lalu tersenyum.

"Lanjutkan saja membacamu, tidak usah memandangiku seperti itu" pede sekali dia, Ck. walau memang benar aku memandanginya, tapi ini membuatku malu dipergoki menatapnya. Aku kembali membaca buku mantraku, sedikit kau tau? tidak fokus.

"Aku mendengar dari Pansy, kau membuat onar lalu pergi begitu saja tanpa mempertanggungjawabkan kelakuanmu, Nona?" Ugh, jangan ingatkan aku tentang malam tadi, sungguh menyebalkan.

"dasar, Parkinson. Masalah kecil saja dibesar-besarkan." gumamku dengan nada jengkel, "tidak ada yang harus aku pertanggungjawabkan. dan lagi aku tidak membuat onar, Tuan" kataku dengan nada dingin. aku terdengar Tsundere sekali.

"Benarkah? kalau begitu kenapa kau meninggalkan Pansy dan tidak menjelaskan padanya apa yang terjadi?" Katanya membuka mata lalu menatapku dengan seringaian jahilnya. ugh jangan lagi.

"apa kau menungguku yang memberimu detensi karena melebihi jam malam siswa sekaligus bermain-main mantra dengan para House Elf Hogwarts?" lihat dia, seringai bodohnya makin ia lebarkan. Sialan.

"maaf soal itu, Mr. Malfoy. Dan katakan pada Parkinson, aku hanya bosan karena tidak bisa tidur di malam itu dan juga tidak bermaksud melanggar aturan yang ada. Sol House Elf Hogwarts, aku lah yang meminta mereka membantuku serta menemaniku dalam belajar Mantra." jelasku panjang lebar dengan nada dingin masih terdengar dari nada bicaraku.

Setelah mengatakan itu, belum sempat ia menanggapi penjelasanku. Aku berdiri mengabaikannya dan pergi meninggalkan dia yang masih bersandar pada pohon dan jangan lupa seringaian bodohnya.

"Menarik." lalu bersandar pada pohon setelah melihat punggung gadis Slytherin itu menjauh dan tidak terlihat kembali memejamkan mata.

🐍🐍🐍

Author's Side : Maaf Draco nya udah OOC aja dari awal hehe. Nanti dikembaliin lagi kok, semoga suka ya

· 21 November 2020 ·

OBSESSED [Draco Malfoy x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang