Setelah kejadian bertemu, bahkan berbicara dengan Malfoy. Kini yang aku lakukan hanya berjalan di koridor. Aku pikir sudah satu jam lewat aku berjalan-jalan. Bahkan sempat duduk di courtyard. 15 menit berlalu, berjalan kembali entah kemana dengan memikirkan hal random. Sampai akhirnya aku mendengar suara,
"Oh lihat, bocah bodoh yang malang ini sedang berjalan seperti mayat hidup." langkahku terhenti. Tunggu, apalagi ini. Siapa yang berani-berani mengataiku bocah bodoh dan seperti mayat hidup. Benar-benar keterlaluan.
"Apa kau tidak tau tata krama?! Aku memanggilmu, kau yang disana Cepatlah berbalik dan tatap aku, bodoh!" Lanjut orang yang berada sepertinya berdiri dibelakangku.
Siapa yang dia memanggilku untuk kedua kalinya dengan sebutan bodoh? Disini masih sepi. Sepertinya hanya aku saja. Kenapa dia tidak sopan seperti itu.
Kesabaranku sudah habis, semalam Parkinson, tadi Malfoy. Sekarang siapa lagi. ugh, menyebalkan sekali.
Baru saja aku ingin membalikan badan untuk mendapatkan siapa orang yang berani mengataiku bocah serta bodoh. Tapi terhenti saat Lucy yang entah dari mana menarikku menjauh dari tempatku berdiri tadi.
"Lucy apa-apaan kau ini, aku--" belum selesai aku berbicara sudah dipotong olehnya.
"Kau sabarlah dulu, [Name]. Jika kau berbalik tadi karena pancingan kalimat tidak sopan itu, sudah aku pastikan kau basah kuyup karena ulah Peeves, sialan itu. Aku tau kau sedang tidak dalam suasana hati yang bagus. Untung aku datang tepat waktu." Katanya menjelaskan, seperti bisa membaca pikiranku saja.
"Benarkah tadi itu Peeves?" Gumamku lalu menoleh kebelakang, dan benar saja. Ada jebakan Diatas tempat aku berdiri tadi.
"Terima Kasih atas bantuanmu, Ms. Wellington" Lanjutku menatap Lucy dengan senyuman tipis, ia masih berjalan menyeret pergelangan tanganku.
"Tidak perlu sungkan, aku ini kan saudarimu" kekehnya, sepertinya dia mulai terlihat bangga pada dirinya sendiri karena telah menolongku.
"Ya terserah kau saja. Lucy, bisakah kau tidak menyeretku seperti ini? Lagipula kau menarikku kemana?" Aku sudah mulai tidak nyaman karena dia memegang pergelangan tanganku begitu kencang. Mungkin ia pikir aku akan kabur? Konyol.
"Aku ditugaskan, Edmund untuk menyeretmu ke ruang aula utama." Dasar kakak tidak tau diri, seenaknya saja menyuruh orang menyeretku.
"Apa-apaan, harus sekali menyeretku seperti ini? Lepaskan Lucy, ini sakit." Kataku berhenti, dan memberontak.
Lucy melepaskan genggamannya, karena kami tinggal berjalan beberapa langkah lagi untuk sampai ke depan pintu aula utama. Tidak terasa juga.
"Maaf soal itu, ayo masuk. Edmund, Peter, dan Susan sudah menunggu kita didalam untuk sarapan bersama" setelah mengatakan itu, Lucy meninggalkanku berjalan lebih dahulu. Aku mengikuti langkahnya dari belakang.
Setelah sampai didepan pintu aula, "[Name], Lucy disini" panggil Peter sedikit berteriak dari arah meja yang ia tempati. Aku serta Lucy menghampirinya.
Aku duduk disebelah Lucy. Dan didepanku ada Susan yang juga duduk diantara Edmund dan Peter.
Kami belum memulai sarapan, karena memang masih 10 menit lagi akan dimulai jam sarapan bersama. Mataku gelisah mencari-cari seseorang yang sedang aku hindari.
"Sist, kau kenapa? apa ada yang sedang mengganjal pikiranmu? Kau bisa ceritakan pada kami" sontak mereka berempat memandangku untuk meminta kejelasan.
"Ah, sepertinya kau mengacau lagi ya? Kali ini siapa yang memberimu Detensi? Apakah orang yang memberimu hukuman adalah Mal--"
"Shut Up, Susan. Jangan berbicara sembarangan." potongku sebelum ia selesai berbicara. Susan? Gadis itu hanya terkekeh senang karena berhasil menggodaku.
"Sudah-sudah, sepertinya aku tau, kau pasti semalam melewati jam tidur siswa lalu bermain dengan teman-teman House Elf mu. Dan ya, kau tertangkap lagi." Suara Peter yang menjelaskan sontak membuatku menatapnya. Lagi-lagi pasti Ia berhasil menebaknya dengan benar.
"Iya memang seperti itu. Kali ini bagaimana kau tau, Peter?" Aku mendengus saat melihat Peter terkekeh senang, karena berhasil menebak apa yang terjadi.
"Bagaimana ia tidak tau, aku yang memberitahunya tadi pagi saat bertemu dia di ruang rekreasi" kini suara Susan menyaut. "Parkinson yang memberitahuku dan memintaku untuk memperingatimu." Aku hanya memutar bola mataku malas saat mendengar penjelasan yang diberikan Susan.
Helaan napas ku dengar dari arah Edmund. Oh, pasti dia akan menceramahiku lagi. Membosankan sekali.
"Sudahlah [Name], kau tidak usah mengejar Ferret pirang itu lagi." Edmund terlihat jengah karena sikap dan tingkahku yang terus-menerus melanggar aturan hanya demi bisa berinteraksi dengan Malfoy. Lelaki yang aku sukai entah sejak kapan.
"Benar kata Edmund, kau sudah terlalu sering disakiti oleh Malfoy bodoh itu. Lagi pula--" belum sempat Lucy menyelesaikan perkataannya Seseorang datang memotong.
"Apakah kau mengataiku bodoh, Ms. Wellington?" Katanya menatap tajam Lucy, lalu duduk disebelahku.
"Hei siapa yang menyuruhmu duduk disini?" Protesku tidak terima ia duduk disebelahku.
"Kenapa? Bukankah kau menyukai jika aku menempel dengamu, Darling?" Aku terkesikap saat mendengar penuturannya, ku lihat Edmund yang duduk di depan Malfoy rahangnya mulai mengeras.
Edmund tidak suka, jika aku--adiknya--
berada di dekat Malfoy. Dia memiliki pengalaman buruk dengan lelaki yang duduk disebelahku ini. Kurasa dia juga tidak menyukai panggilan Malfoy tadi untukku."Shut Up, Malfoy. Dan bisakah kau bertukar posisi tempat denganku? Aku tidak suka adikku berdekatan dengan lelaki yang tak memiliki hati sepertimu." Nada bicara Edmund sedikit menggeram kesal.
Aku hanya bisa menahan senyum, karena jarang sekali Edmund memperlakukanku seperti ini. Karena biasanya Ia hanya tau menjahiliku, bermain-main dengan Peter, gegabah mencurigai dengan alasan negative thinkingnya itu.
"Kenapa harus begitu? Apa aku mengganggumu, Tuan Muda Regnard?" Sungging senyumnya yang menyebalkan itu, ia tunjukan pada Edmund. Jangan lupa tatapan meremehkan milik Malfoy. menyebalkan.
"Ya, benar sekali kau--" belum sempat Edmund menyelesaikan protesnya pada Draco. Suara dari Dumbledore menginstruksikan untuk kami para murid diam dan mendengarkannya.
Oh, sejak kapan aula ini penuh dengan para murid? Mungkin aku terlalu sibuk sendiri dengan urusanku tadi. Batinku, melihat sekitar sebelum akhirnya menyimak apa yang Dumbledore katakan.
"Baik, semuanya. Saya ingin mengumumkan, pengumuman mendadak bahwa kalian akan pulang ke rumah masing-masing bertemu dengan orang tua kalian pada siang nanti, Karena kita sudah berada di bulan Agustus Minggu kedua. Tandanya, kalian semua mendapatkan libur musim panas selama 2 Minggu terakhir." Pengumuman dari Dumbledore membuat seluruh murid bersorak senang tidak terkecuali aku. "Saya harap selama liburan musim panas akan bisa sejenak membuat kalian meninggalkan pelajaran yang melelahkan sejenak. Tetap ingat untuk selalu menjaga identitas jika sedang berada di dunia muggle. Segitu saja dari saya, Mari bertemu lagi awal bulan September nanti." Setelah mengucapkan itu, Dumbledore menyelesaikan pidatonya dan seluruh murid memasang wajah senang, aku? tentu saja ikut tersenyum puas.
'ah, ternyata memang hari ini tidak terlalu buruk. Awal-awal saja terasa menjengkelkan' kataku dalam hati, dan memulai sarapan bersama saudara-saudaraku.
"Beruntung sekali kau terbebas dari detensi bersama Pansy untuk pertama kalinya, Darling. Sudah dipastikan Pansy akan tidak senang mendengar ini karena kau mangsanya terbebas begitu saja." bisik Draco membuatku meliriknya.
"Apa-apaan kau Malfoy, [Name] apa yang Ferret jelek dan bodoh ini katakan padamu?" Sengit Edmund. Aku hanya memberinya tatapan seperti mengatakan 'tidak ada hal buruk, aku baik-baik saja. Kau tenanglah' lalu menggeleng dan tersenyum.
Edmund hanya mengangguk paham dan melanjutkan makannya. Jangan lupakan tatapan Edmund yang masih mengawasi diam-diam. Menggemaskan sekali.
Malfoy? Orang itu hanya menyeringai kearah Edmund.
🐍🐍🐍
Author's Note : Kurang Nge-feel ya? Maaf, aku coba lagi yang terbaik di next Chapter! Terima Kasih sudah membaca! Mohon dukungannya ya!—22 November 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/245395430-288-k562582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED [Draco Malfoy x Reader]
Fantasy[ON GOING] 13+ Main Cast : · [Name] Pevensie Regnard · Draco Lucius Malfoy "Aku bukan dia, Malfoy" Terlihat sama tapi aku bukan dia. Kami berbeda, dia telah tiada. Lalu yang kini ada dihadapanmu sekarang adalah aku. Tapi seakan-akan aku ini adalah...