Selama diperjalanan menggunakan kereta Hogwarts Express menuju London, Edmund hanya diam dengan memasang wajah masamnya.Aku mengabaikan Edmund untuk mengobrol hal ringan bersama yang lain. Jangan lupakan Lucy yang terkadang menggodaku tentang Malfoy. Demi Merlin! Aku malu jika terus menerus digoda oleh Lucy.
Sesampainya di Stasiun King Cross, London. Kami berlima memutuskan untuk pulang ke kediaman keluargaku. Regnard Castle, berada sedikit jauh dari sini. tapi dengan dibantu oleh Peter dan Susan yang sudah legal umur untuk menggunakan apperate--teleportasi--mereka.
· · · at Regnard Castle.
"Mom? Dad?" panggilku setelah berhasil membuka pintu rumah kami. aku berjalan masuk disusul dengan yang lain pastinya, menoleh ke kanan dan kiri mencari sosok kedua orang tuaku.
"Oh God! [Name]!"
"Mom!!!" teriakku saat melihat sosok wanita yang sedari tadi kucari keberadaannya dan berlari untuk memeluknya erat.
"Demi Merlin! Mom sangat merindukanmu, nak." Mom membalas pelukanku dengan erat lalu mengecup keningku.
"[Name], Edmund, Peter, Lucy, Susan. Welcome Home Dear" suara berat menyapa kami semua dari arah belakang Mom. aku mengintip dari balik pelukan Mom, itu Dad.
"Uncle Richard!" pekik Lucy lalu berhambur kepelukan Dad.
"Hey Lucy, how are you sweety?" kata Dad membalas pelukannya lalu tersenyum mengusap rambut Lucy.
"Very Nice! thank u for asking." aku menyudahi pelukan bersama Mom lalu mendekati Dad and Lucy.
"Dadd! i miss you" kataku dengan aksen seperti anak kecil yang mendapat decakan muak dari Edmund. aku tau dia, karena selalu dia yang melakukan itu saat aku manja kepada Dad. menyebalkan.
Dad menyudahi pelukan bersama Lucy lalu menghampiriku dan sedikit mengangkatku ke udara lalu memelukku.
"masih selalu saja manja anak daddy satu ini, huh?" kata Dad lalu kami tertawa kecil.
"tentu saja! aku ini kan putri kesayanganmu satu-satunya juga--"
"Ugh! stop it [Name], that's enough. okay?" Edmund memandangiku. "So clingy and cheezy" gumamnya yang masih bisa ku dengar.
Suara Edmund menyela, membuatku dan yang lain tertawa saat melihat wajahnya yang menampilkan seperti ingin muntah.
"okay, okay. cukup canda tawa nya. sekarang kalian istirahatlah. aku akan membuatkan kalian makanan enak saat jam makan malam nanti. kalian belum makan siang kan? saat perjalanan pulang kali ini yang mendadak. jam makan malam akan dilaksanakan lebih cepat juga" jelas Mom dengan sangat panjang.
"Ay ay Madam!" kata kami bersamaan lalu tersenyun dan berpencar masuk kedalam kamar. aku sendiri berjalan menghampiri Ferret putih pemberian Malfoy tadi.
'lucu sekali dia, aku menyukainya' batinku saat mengelurkan Ferret putih itu untuk aku pangku. aku mengelus bulusnya, lembut.
"harus siapa aku menamaimu?" tetap mengelus bulu putihnya yang lembut. "jika aku tidak salah, tapi sepertinya kau jantan." lanjutku saat melihat dengan teliti tubuh Ferret ini.
"hey [Name], sedang memperhatikan Malfoy?" Ejek Lucy setelah keluar dari kamarku menggunakan baju santainya. aku memutar bola mata malas.
"Shut Up, Lucy. ini bukan Malfoy. Ini adalah seekor Ferret Jantan yang menggemaskan" aku berkata tanpa melihatnya, Lucy berjalan mendekatiku dan duduk disebelahku. Ia terkekeh. aku meliriknya bingung.
"apa kau ingat? saat tahun ke tiga kita Malfoy disihir oleh Professor Moody menjadi Ferret lalu kau salah mengira Professor Moody sedang menganiaya hewan? lalu--" belum sempat Lucy melanjutkan ceritanya itu aku sudah memberinya tatapan tajam untuk menyuruhnya diam. tanggapannya ia hanya tertawa.
Lucy semakin tertawa disaat aku memandanginya untuk lagi-lagi menyuruhnya diam dengan tatapanku.
"lihat itu [Name]! pipimu semerah tomat" katanya menjelaskan lalu kembali tertawa lebih kencang karena aku salah tingkah.
"shut up, Lucy" desisku menunduk dan kembali mengelus Ferret dipangkuanku salah tingkah. Memalukan.
"kalian sepertinya seru sekali, ada apa?" kata Peter yang tiba-tiba berdiri dibelakang kami.
"Demi Merlin! kau mengagetkanku, Peter!" jengitku menatapnya kesal.
"sudah pasti membahas Si Pirang, Peter. seperti tidak terbiasa saja pembahasan mereka sejak dulu." saut Edmund santai diambang pintu kamarnya
aku yang melihat itu berdecak sebal, "aku tidak sesering itu membahasnya, Edmund" lalu kembali memutar bola mataku malas.
"What? [Name] apa kau sudah memiliki kekasih?" suara Mom terdengar dari arah dapur.
"Memiliki Kekasih? aku sudah gila jika benar begitu"
"Tidak perlu berbohong [Name], jika kau benar memiliki kekasih"
"Mommm!" rengekku saat melihat wajah Mom yang terkekeh mengintip kami.
"Hey [Name], apakah burung hantu keluargamu sudah bukan lagi Dour?" Susan yang berjalan dari arah dapur dengan membawa biskuit dan satu gelas air melihat kearah ku.
"Tentu saja tidak. Dour masih tetap burung hantu keluarga kami" aku memandangi Susan dengan tatapan bingung.
"Burung Hantu siapa ini?" seru Edward dengan memandang aneh kearah kami semua, kami semua menoleh dan Edmund menujuk kearah jendela dekat pintu utama.
"biar aku saja yang mendekatinya" kata Peter dan mendekat kearah burung hantu tadi. "Oh! ia membawa surat" lanjut Peter dan mengambil surat yang ada diparuh burung tadi. setelah diambil surat itu oleh Peter burung tadi pergi pulang mungkin.
"apakah itu dari Hogwarts? Oh astaga, kita baru saja pulang dan mereka meminta kita kembali? jika iya pasti akan sangat menyebalkan." Lucy mengerang tak percaya, aku hanya melihatnya terkekeh.
"surat itu ditujukan untuk siapa dan dari siapa, Peter?" Edmund menatap surat ditangan Peter dengan tatapan waspada.
"[Name] Pevensie Regnard" gumam Peter membaca nama di surat itu. "Oh, ini untukmu [Name]" katanya menyerahkan surat itu padaku. aku menerimanya, "tidak ada nama pengirim" kataku membolak balik surat itu.
"coba aku lihat" kata Susan lalu mengambil surat tadi dari genggamanku. aku hanya melihatnya. "tak ada nama pengirim, patut dicurigai" lanjut Susan memandangiku.
Aku kembali merebut surat itu dari tangannya. "kalau begitu biar aku saja yang menelitinya, karena surat ini diperuntukan untukku" kataku memasukukan surat misterius tersebut ke dalam saku mantelku dan tersenyum kepada yang lain.
"Baiklah kalau begitu, setidaknya kau segera mandi lalu mengganti pakaianmu Nona Muda Regnard" Ingat Lucy membuatku malu, karena mereka berempat sudah mandi kecuali aku sendiri.
"Baiklah, aku akan mandi." aku berdiri dengan menggendong Ferret putih pemberian Malfoy tadi siang dan mengambil kandangnya untuk ku bawa ke dalam kamar.
"Hey [Name], aku rasa surat itu dari kekasihmu Malfoy!" seru Lucy saat aku diambang pintu kamar. aku hanya mengucapkan 'shut up, Lucy' tanpa suara lalu memandanginya jengkel setelah itu aku masuk ke dalam kamar dengan sedikit memanasnya pipiku.
bisa kudengar Lucy tertawa renyah bersama yang lainnya. Mungkin mereka melihat pipiku sedikit merona tadi sebelum aku masuk kedalam kamar.
🐍🐍🐍
Author's Note : judulnya ada Malfoy nya tapi ga muncul malah di ghibahin hehe. Maaf yh gais. Semoga kalian suka, mohon dukungannya!!
Aku juga mau minta maaf karena update nya ga sesuai sama yang aku tulis di Reader Page. Tapi aku bakal update sebisa aku aja kalau gitu, maaf ya.· 15 Desember 2020 ·
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED [Draco Malfoy x Reader]
Fantasía[ON GOING] 13+ Main Cast : · [Name] Pevensie Regnard · Draco Lucius Malfoy "Aku bukan dia, Malfoy" Terlihat sama tapi aku bukan dia. Kami berbeda, dia telah tiada. Lalu yang kini ada dihadapanmu sekarang adalah aku. Tapi seakan-akan aku ini adalah...