1. Pertemuan

136 10 10
                                    

~Jodoh itu misterius, siapa pun ia, hanya Allah yang maha mengetahui segala sesuatu~




Langit berawan namun matahari masih dapat memancarkan sinar nya yang memberikan kehangatan kepada bumi. Suasana pagi yang sepi di parkiran salah satu sekolah ternama dan bergengsi yang terletak di Ibu kota Jakarta SMA Cakrawala Sakti.

Terlihat motor dan mobil yang masih sepi barisan parkir.
Seorang Siswi cantik mengenakan Seragam dan rok selutut, berambut pirang yang terurai, bulu mata yang lentik alami, kulit putih dan wajah yang di poles dengan Make up yang tidak terlalu mencolok. Siswi tersebut keluar dari Mobil berwarna putih yang ia kendarai di barisan parkir mobil paling depan, kemudian dia berjalan dengan santai nya menuju kelas tujuan nya. Banyak pasang mata yang memperhatikan jalannya, di karenakan penampilan nya yang sangat memukau dan paras nya yang cantik menjadi sorotan bagi Siswa Siswi disekolah nya.

"Sya... Tungguin gue"

Teriak panggilan Seorang siswi berambut lurus di kuncir sebahu yang biasa dipanggil Adel. Ia pun mensejajarkan jalannya yang beriringan dengan Fasya.

"Sya...Lo itu jalannya kecepetan, kaya orang pengen nerima gaji aja, santai aja kali elahhh"

Fasya merasa malas dengan perkataan sahabat nya ini, dia hanya memutar balikkan bola matanya, dia sangat malas berbicara hal yang tak perlu dibicarakan.
Disisi lain banyak Siswa laki laki yang menyapanya namun ia hiraukan karena itu hanya membuang waktu bila ia timpali, pikirnya.

XII IPS 1

Fasya dan Adel memasuki kelas yang sudah terdapat 5 orang yang lebih dahulu tiba di kelas sebelum mereka datang.
Bangku kedua dari depan dibarisan ke 3 Adel dan Fasya duduk saling bersebelahan.

"Sya... Gue kesel banget deh sama doi gue"
"Rafi?"
"Iya lah siapa lagi doi gue kalo bukan dia? Ya beginilah nasib LDR sama pacar, berasa kaya Jomblo deh gue"

Fasya hanya menaikan sebelah alisnya yang menunjukkan bahwa dia bertanya alur cerita Adel selanjutnya

"Masa kata Rafi gue dibilang agak gendutan trus juga dia bilamg kalo..."

Belum selesai adel mengungkapkan perasaan nya tiba tiba Fasya dengan lincahnya langsung berdiri dari bangku yang ada disebelah Adel yang duduk sebangku dengan dirinya

"Gue ke perpus"
"Sya gue blom selesai ngomong Omaygat, lo itu kebiasaan deh"

Tanpa membalas ucapan sahabatnya dia langsung berlalu saja meninggalkan kelasnya

"Dasar punya sahabat cuek bikin ngebatin mulu, untung setia coba kalo gk gue udah nyari temen baru kali" Gerutu Adel.

Suasana yang sepi dan sunyi rak buku yang di penuhi buku buku tertata rapi di setiap barisannya. Bangku dan meja yang sejajar, AC yang menyala 18°c menambah kesan keinginan rasa ingin membaca di ruangan tersebut, namun Fasya mengurungkan niatnya karena teringat bahwa tujuan utamanya hanya mencari buku tambahan dan meminjamnya untuk belajar Ujian nanti.

Mengarah ke rak buku pelajaran Sosial Humaniora ketika berbelok Fasya tidak sengaja menabrak seorang siswa laki laki berparas tampan, berambut hitam dan rapih, berpakaian wangi, menambah kesan karismatik bagi Fasya yang melihat nya.
Siswa tersebut membawa setumpuk buku yang di bawanya dan mengakibatkan jatuhnya buku tersebut dan berserakan di depan Fasya

"Duh... sorry ya gue gk sengaja" ucap Fasya Sambil membantu membereskan buku buku yang berserakan di lantai.

Tak berapa lama siswa tersebut berlalu pergi meninggalkan Fasya tanpa sepatah kata pun setelah buku yang terjatuh kembali ke tangannya.

"Najis... cowok gak tau di untung gak ada ucapan terima kasih nya buat gue" Ucapnya.

Fasya pun melanjutkan niat dan tujuannya Mengambil Buku yang berjudul Sosiologi dan Ekonomi. Sejujurnya dia seminggu sekali sering meminjam buku di Perpustakaan untuk dipelajari olehnya, mengingat dia sudah kelas XII untuk mengejar salah satu Perguruan tinggi Negeri yang terletak di Yogyakarta Yang bernama Universitas Gadjah Mada.
Sejujurnya Fasya bukan salah satu siswi yang pandai, Tahun tahun sebelumnya ia habisi waktu nya dengan bermain main dan malas malasan namun ketika memasuki kelas XII dia berfikiran bahwa waktu bermainnya diganti dengan sistem Kebut setahun mengejar Materi UTBK (Ujian tertulis berbasis Komputer) yang akan diujiakan untuk masuk Ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Cita-cita nya dari kecil ingin menjadi seorang Motivator dan presenter.

Fasya pun berjalan menuju salah satu Meja penjaga Perpus untuk meminjamkan buku pilihannya.

"Permisi bu.. Saya mau meminjam 2 buku SOSHUM" Sambil memberikan kedua buku ditangannya dan kartu pelajar sebagai jaminan peminjaman buku perpus kepada wanita penjaga perpus wanita paruh baya yang bernama rahma

"Ini sudah saya catat nomor peminjamannya, harap dikembalikan ya jika sudah selesai dibaca"
"Baik terima kasih bu"
Fasya pun pergi dan kembali kek kelasnya

Tak berapa lama bel pun berbunyi bertanda kegiatan belajar mengajar akan segera di mulai

Waktu istirahat, adalah waktu yang di nanti oleh setiap siswa siswi, dimana di waktu tersebut adalah waktu yang senggang untuk bersendau gurau bersama teman.

Meja pojok dekat cermin adalah tempat andalan Fasya dan Adel untuk sejenak meluapkan segala kelelahan yang tadi mereka pelajari di kelas, sambil ditemani 2 mangkok yang berisi bakso, disertai dengan 2 buah es teh manis dan cemilan wafer oleh-oleh dari Amerika yang di bawa Fasya terletak di Depan meja mereka.
Tak berapa lama datanglah seorang siswa laki laki yang duduk bersama mereka tanpa ada intruksi bahwa ia diperbolehkan duduk dengan Fasya dan Adel. Sesosok siswa yangberparas tampan memakai baju basket dan tak lain siswa tersebut bernama Abram.

"Cie... di samperin Abram nih lo gk seneng?"

Fasya hanya melirik sekilas ke arah Abram yang sudah tepat di depannya, namun dia masih fokus kepada handphone nya yang dari tadi dia mainkan setelah menghabisi satu mangkok bakso tersebut, tanpa mempedulikan Abram yang tepat di depannya

"Sya... Gue..." Belum selesai Abram Berbicara, ucapannya langsung terpotong oleh Fasya
"Gue gak punya waktu"
"Oh oke, gue pamit ya sya...Soalnya seminggu ini gue mao ada pertandingan di Jogja jadi gue..."
"Gue gk butuh penjelasan dari lo"
Dan lagi lagi fasya memotong ucapan Abram, dan Abram langsung berlalu pergi meninggalkan Fasya dan Adel.
"Lo kenapa sih kalo setiap sama cowok jutek mulu? Lo emang nya gk mao punya pacar? Nih ya sya... Coba deh lo liat reaksi Abram dia tuh ganteng, anak basket, cool sama sama famous kaya lo, dan dia kayaknya suka sama lo!!!"
"Gue gk butuh yang namanya pacar, dan gue benci sama semua sikap cowok" Dengan nada yang sedikit meninggi kini Fasya sudah menjadi sorotan siswa siswi di kantin, dan Adel hanya bungkam mendengar jawaban yang di berikan karena dia tau bahwa watak sahabatnya ini sangatlah tertutup dan tak pernah memberi alasan yang jelas kalau dia membenci semua laki laki

"Seandainya lo tau kehidupan gue Del..." Batin Fasya






Hallo Assalamu'alaikum reader's
Aku mau ngucapin terima kasih yang udah mau mampir kesini...

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan Komen ya🤗🙏

IG : @sisi.trwiah

Dilema IkhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang