Part 5.

25 9 3
                                    

"Kau perempuan terkuat yang pernah aku temui, dan jadilah seperti itu sampai aku meninggalkanmu"

Yeo Ra meredakan emosinya dan melepas pelukan Kyung Soo. Dia menatap pria didepannya dengan miris lalu meninggalkannya sendirian.

"Dan jadilah orang yang berbeda ketika aku meninggalkan mu" batin Kyung Soo sambil melihat Yeo Ra meninggalkannya.

UGD

Yeo Ra melihat ayahnya dari jauh, ingin sekali dia menarik tubuhnya agar bisa memeluk ayahnya yang terbaring lemah itu.

Hari ini Yeo Ra mengisi waktunya dengan air mata dan ketakutan yang tidak henti hentinya. Dia takut jika waktu dulu terulang lagi diwaktu ini.

Dan dia masih bingung apakah dia membeli obat yang salah, sehingga ayahnya masuk rumah sakit, karena jika ayahnya sakit, Yeo Ra hanya menerima penolakan dari ayahnya untuk mengajaknya ke rumah sakit.

Setelah 1 bulan kepergian ibunya, ayahnya jatuh sakit dan saat periksa ke dokter ayahnya hanya sakit biasa.

"Ayahmu akan baik baik saja" tiba tiba sebuah suara membuyarkan lamunannya tapi tak membuat Yeo Ra menoleh.

"Apa yang membuat ayah ku sakit?" Tanya Yeo Ra masih memandang ayahnya.

"Kau bisa mendekat kepada ku?" Tanya balik dokter itu.

"Baiklah, apa?" Tanya Yeo Ra yang sudah duduk dihadapan dokter itu.

Namun tiba tiba keduanya saling membulatkan matanya terkejut.

"Kau?" Ucap mereka bersamaan, ya mereka bertemu saat kejadian preman itu.

"Hah, dunia ini sangat sempit sekali" ucap dokter itu.

"Iya, apa kabar mu? Maaf tadi aku langsung meninggalkan mu" tanya Yeo Ra sambil tersenyum.

"Tidak apa apa, jadi kapan ayah mu sakit...." Suara perut Yeo Ra menghentikan perkataan orang dihadapan nya.

Yeo Ra hanya bisa memejamkan kan matanya, menahan malu sambil memegang perut yang kelaparan.

"Kau lapar?" Tanya dokter itu terkekeh.

Yeo Ra menganggukkan kepala tanpa membuka matanya.

"Ayo, kita bicarakan itu sambil makan" ucap dokter itu sambil meninggalkan Yeo Ra.

Yeo Ra mengutuk dirinya, betapa bodohnya dia kelaparan disaat waktu yang tidak tepat. Akhirnya Yeo Ra mengikuti dokter itu dari belakang.

**

"Ibu, aku pulang!"

"Iya, jadi bagaimana keadaan ayahnya?" Tanya Min Ah khawatir.

"Ayah Yeo Ra mengalami penyakit Jantung, tapi aku tak tau namanya, aku lupa" ucap Kyung Soo malas.

"Pasti Yeo Ra sangat sedih mendengar itu" ucapnya merasa iba pada Yeo Ra.

"Sedih darimana? Bukannya melihat keadaan ayah, orang itu makan dengan pria lain" gumam Kyung Soo pelan.

"Ya sudah, besok temani ibu menjenguk ayahnya, bisa kan?" Tanya Min Ah lembut.

"Ya"

Ibunya hanya menggeleng melihat tingkah anaknya seperti ini pasti dia sedang cemburu.

"Sayang, dia sangat mirip sekali dengan mu" batinnya sambil terkekeh geli.

Flashback....

Seorang gadis berjalan terburu-buru kemudian memasuki toko roti. Dia mengedarkan pandangannya mencari seseorang.

Setelah melihat orang yang dicarinya Min Ah pun berjalan kearahnya.

"Kau sudah makan?"

"Hmm"

"Hufftt,, baiklah aku yang akan memesan"

"Tak usah, aku tidak lapar"

"Memang siapa yang akan memesankan mu makanan, aku memesan untukku sendiri"

"Baiklah, aku akan langsung ke intinya, siapa pria yang bersama mu kemarin?"

"Apa yang kau bicarakan? Pria? Pria mana?"

"Sudahlah, lupakan"

Do Hansoo melihat perempuan didepannya tajam dan membuka mulutnya hendak berbicara.

"Menikahlah denganku" ucapnya sambil mengeluarkan kotak cincin di tasnya.

Sedangkan Min Ah masih melongo mendengar ucapan kekasihnya itu.

akhirnya Hansoo mengambil tangan dan memasang cincin berlian di jari manis Min Ah.

"Hansoo! Apa yang kau lakukan?! Kau melamar ku?" Tanya Min Ah histeris.

"Bagaimana aku melamar mu jika aku tak punya cincin" kode Hansoo agar Min Ah juga memasangkan cincin kepadanya.

Dengan gugup akhirnya Min Ah memasangkan cincin di jari manis milik Hansoo.

Akhirnya mereka keluar dari toko roti itu, tapi Min Ah masih kesal pada Hansoo.

"Kenapa kau melamar ku seperti itu?"

Hansoo lupa jika kekasihnya ini ingin sekali dilamar di pinggir lautan.

"Baiklah, aku akan melamar mu lagi besok"

"Dimana?"

"Pinggir lautan"

Min Ah tersenyum bahagia, dan memeluk Hansoo.

"Terimakasih sayang"

"Tapi ada syaratnya"

"Syarat?"

Hansoo mendekati telinga agar dapat berbisik.

"Kau harus menjadi ibu dari 10 anak anakku"

Min Ah melotot tak percaya.

"Hansoo!"

Hansoo hanya terkekeh geli.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
PART 4....

JANGAN LUPA VOTE YA🙏
KOMEN JUGAA...

TERIMAKASIH....

More Than FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang