36

2.1K 411 27
                                    

Setiap manusia memiliki takdir tersendiri-sendiri. Memiliki sisi baik dan buruk sesuai dengan porsi masing-masing. Tidak ada manusia yang sempurna, pun tidak ada jalan hidup yang mulus tanpa celah. Jatuh bangun, susah senang, sedih bahagia, dicintai dan dicampakkan, untung dan malang, semua ada masanya.

Beratnya hidup selalu dibarengi dengan suatu anugera yang tersembunyi. Setiap tetes air mata akan digantikan dengan hadiah-hadiah indah dari Sang Pencipta.

Lalu bagaimana dengan Yeonjun?

Terlahir normal dan sempat menikmati hidup layaknya manusia pada umumnya, lalu tiba-tiba sebuah kecelakaan terjadi membuat ia kehilangan penglihatan.

Dunia hitam menghampiri Yeonjun ketika ia masih terlalu kecil.

Namun pernahkah dirinya marah pada Sang pemberi takdir? Saat itu tidak. Ia masih terlalu kecil untuk paham akan apa yang terjadi.

Lalu seiring berjalannya waktu, Choi Yeonjun yang terkenal menikmati hidupnya seolah tidak terjadi apa-apa berubah menjadi pemarah dan pemberontak tatkalah ia tahu bahwa di perut sang bunda ada bayi yang siap lahir.

Ia juga berubah menjadi rewel.

Saat itu Yeonjun kecil hanya takut ditinggal, takut adik bayi akan merenggut semua yang ia miliki.

Dan ketika sang adik telah lahir. Rasa cemburu berlebih mulai menguasai hatinya.

Ia marah setiap kali semua orang sibuk mengurus bayi Soobin yang rewel, ia menangis ketika mengetahui sang bunda sedang menggendong Soobin.

Hingga ayah dan bunda paham akan apa yang terjadi.

Yeonjun tidak suka adik bayi. Yeonjun iri dengan adiknya yang bisa melihat. Yeonjun cemburu setiap sang adik mendapat perhatian. Parahnya, Yeonjun sempat mengalami gangguan psikis parah akibat kehadiran Soobin.

Karena yang Yeonjun tahu, sang adik lahir dengan tubuh normal dan siap mengambil semua yang kakaknya miliki. Termasuk orang tua.

Yeonjun tidak tahu menahu perihal rencana kedua orang tuanya pada Soobin kelak. Ia sama sekali tidak tahu apa-apa.

Sejak saat itu, demi kebaikan si sulung, Soobin mulai disingkirkan.

Soobin yang awalnya masih mendapat perhatian dan kasih sayang normal mulai diabaikan. Tangisnya tak dihiraukan, sakitnya tak diobati, pola makannya berantakan, hidupnya tak dianggap ada.

Beruntung anak manis tersebut punya hati yang tabah. Ia sama sekali tidak pernah protes, tak juga menanyakan perihal kenapa dirinya diabaikan? Bahkan seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia, Soobin mulai menanamkan pengertian dalam dirinya bahwa apa yang kakak miliki saat ini adalah sesuatu yang pantas dan memang tertuju pada pemuda itu.

***

Yeonjun memegang dadanya kuat-kuat, bayangan masa kecilnya yang terlalu jahat pada sang adik kembali menghantui. Semua berputar bak film lama yang menyakitkan.

Rasanya ingin mengubur diri dalam tanah, rasanya ingin menenggelamkan diri sebagai balasan atas apa yang terjadi di masa lalu.

Lantas ia menghela nafas sejenak.

Posisinya yang sedang berada di atas brankar rumah sakit, membuat dirinya kesulitan bergerak.

Bunda sedang  berbicara dengan dokter, sedangkan Yoongi dan Taehyun masih dalam perjalanan.

Jadilah Yeonjun sendirian dalam ruang tersebut.

Derap langkah kaki mendekat, sontak Yeonjun tersenyum untuk menyambut. Dalam pikirannya mungkin saja itu Taehyun atau Yoongi, atau juga bunda. Namun hingga beberapa saat, tidak ada suara sama sekali.

Zero O'ClockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang