2

64 17 5
                                    

Saat ini rara berada di halte untuk menunggu angkot lewat jurusan rumahnya

Saat sedang asik menunggu tiba-tiba terdapat sebuah motor ninja yang pasti rara tau yaitu motornya si biawak

Pemilik motor tersebut turun dari motor dan berjalan mendekati rara yang sedang memasang wajah kesalnya

"Rara ngapain disini? Sendirian?" Tanya dito

"Ya iyalah sendiri emang dito lihat ada orang lain nggak disini?" Jawab rara sinis

"Ada kok"

"Siapa?"

"Aku hahahaha" Tawa dito seketika pecah karena berhasil mengerjai rara

"Emangnya situ manusia?" Tanya rara dengan nada mengejek

"Yaiyalah kalo kagak manusia terus gue apaan dong"

"Setan" Jawab rara enteng

"Ck" Dito berdecak sebal dengan kalimat yang diucapkan rara barusan

Kalo di lanjutin nggak bakal kelar nih masalahnya- dito

"Eh ra lho nggak pulang?" Tanya dito guna mengalihkan pembicaraan

"Astagfirullah rara lupa. Dito sih ngajakin ngobrol mulu, rara kan jadi ketinggalan angkot" Jawab rara dengan mimik wajah cemberut

"Ngapain sih lho nungguin angkot, lho kan anak orang kaya kemana-mana bisa naik mobil ngapain juga panas-panasan dalem angkot"

"Rara lebih suka naik angkot dari pada mobil lebih irit uangnya bisa ditabung" Jawab rara

"Dan juga, yang kaya itu orang tua gue bukan gue, kalo rara nanti banyak uang itu baru namanya rara yang kaya bukan kaya sekarang" Lanjut rara

"Terserah apa kata lho deh. Sekarang lho mau pulang apa enggak?" Tanya dito yang sudah diatas motornya

"Ya maulah" Jawab rara

"Yaudah ayok" Tutur dito sambil memberikan helm kepada rara

Rara menerima helm tersebut dengan kesal karena Sebenarnya ia tidak ingin dibonceng oleh dito

Saat di pertengahan jalan pulang, hujan turun membasahi ibu kota jakarta

"Dito ujan" Teriak rara dari arah belakang

"Kita berhenti di halte situ ya" Teriak dito tak kalah keras

"Nggak usah lanjut aja nanggung udah mau sampe" Tolak rara

"Tapi lho nanti sakit rara" Timpal dito

"Nggak akan"

"Yaudah"

Dito menarik tangan rara menuju pinggangnya. Posisinya saat ini adalah dito memegang tangan rara dan rara memeluk dito dari belakang

Tidak dapat dipungkiri saat ini jantung rara sedang berdetak kencang tak beraturan

Begitupun dengan dito, jantungnya juga berdetak tak karuan, apalagi orang yang melakukannya adalah rara ' wanita tercintanya '

Bagas menoleh kebelakang dan mendapati rara yang sedang memandangi nya dengan wajah merona

"Pegangan yang kenceng, gue mau ngebut" Perintah dito dan mendapat anggukan oleh rara

Dito mulai menerobos derasnya hujan di ibu kota jakarta dengan kecepatan tinggi namun tetap hati- hati

Karena ia tidak ingin melihat wanitanya jatuh sakit karena hujan hujanan

Motor dito sudah terlihat mendekati kediaman rara. Saat sampai di depan rumah rara, dito langsung memposisikan motornya di dalam bagasi rumah rara

Cool Boy 1/4 GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang