Rebirth Of A Vituous Wife

Chapter 3

Glosarium Baru :
→ lăo ye ≪ 老爷 ≫ - (tua)  tuan. 
→ xiǎo jie ≪ 小姐 ≫ - nona muda.

________

Ketika Kanselir Kekaisaran buru-buru kembali ke istana Lu, dia langsung pergi mencari istrinya.

“Lao ye, Ah Nan selalu patuh mengikuti aturan dan tidak melakukan apapun yang berbeda dari orang lain. Bahkan aku tidak mengerti mengapa Janda Permaisuri memilih Ah Nan menjadi Su Wang Fei. Anda juga mengetahui identitas Ah Nan; tidak ada yang menarik tentang dia bagi orang-orang kekaisaran untuk memperhatikannya. Meskipun dia tumbuh di sampingku, dibesarkan olehku, dan merupakan kebanggaanku, tapi identitas Ah Nan sudah seperti itu sejak awal. Saya sudah mencoba yang terbaik untuk membantunya semampu saya. "

Kanselir Kekaisaran tahu bahwa istrinya adalah orang yang pengertian dan masuk akal. Dia tahu dengan jelas apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Rumah keluarga Lu sangat besar dan istri Kanselir Kekaisaran telah melakukan yang terbaik untuk mengatur semuanya dengan sangat rapi. Ini membuat Kanselir Kekaisaran sangat yakin.

Terlepas dari itu, mereka baru mengunjungi istana kemarin dan entah bagaimana hari ini Kaisar sudah memberikan surat nikah. Kanselir Kekaisaran tidak bisa berpikir jernih tentang masalah ini. Selain itu, dia tidak melihat ini sebagai keuntungan yang mulia, melainkan sesuatu yang dapat merenggut nyawa Ah Nan!

Siapa Su Wang? Dia adalah satu-satunya adik Kaisar dan juga putra kesayangan Ibu Suri.

Tentu saja, ini bukanlah poin utama yang diperhatikan Kanselir Kekaisaran. Yang dia pedulikan adalah Su Wang adalah seseorang yang terkenal dikutuk tanpa istri! Sejak dia berumur empat belas tahun, dia diberi gelar sebagai Su Wang. Sekarang, dia sudah berumur dua puluh satu tahun. Semua wanita yang pernah bertunangan dengannya di masa lalu tidak pernah selamat sampai hari pernikahan. Mereka semua meninggal karena berbagai alasan.

Setiap orang di kota tahu betapa Janda Permaisuri sangat menyayangi putra bungsunya. Semua wanita yang terpilih menjadi istri Su Wang berasal dari keluarga bangsawan dengan catatan kesehatan yang baik. Mereka semua benar-benar sehat sebelum bertunangan dengan Su Wang, tetapi segera setelah keputusan pernikahan diberikan, mereka semua entah bagaimana mati entah itu tidak sengaja atau karena sakit. Aneh bagi orang-orang untuk tidak khawatir mengingat begitu banyak wanita muda yang sudah dikutuk sampai mati.

Bukan itu saja. Terlepas dari banyaknya upaya untuk mencari istri untuk Su Wang, Janda Permaisuri masih tidak percaya bahwa kutukan tidak dapat dibatalkan. Dia pergi ke kuil dan memanggil seorang biksu terkenal untuk mencoba mengubah nasib Su Wang. Kesimpulannya mengejutkan bagi orang-orang: Ditakdirkan untuk dilahirkan menjadi bangsawan, tetapi ditakdirkan untuk tidak memiliki istri tanpa anak untuk melanjutkan garis keturunan.

Tidak ada yang baik untuk dikatakan tentang ini.

Sangat disayangkan bagi Su Wang meskipun dia memiliki otoritas dan kekuatan yang tidak dapat dilampaui oleh siapa pun.

Meskipun Ah Nan adalah anak haram, dia tetap putri yang paling dicintai oleh Kanselir Kekaisaran. Bagaimana mungkin dia tega membiarkan Ah Nan pergi dan mati dengan polos?

“Fu ren, ceritakan padaku tentang apa yang terjadi di istana kemarin sehingga aku bisa bersiap.”

Istri Kanselir Kekaisaran berpikiran sama dan tidak ingin Ah Nan menikah dengan Su Wang. Bukan hanya takdirnya menjadi seorang istri yang menjadi masalah. Kepribadiannya bukanlah sesuatu yang mudah untuk ditangani.

Menjadi adik Kaisar, putra kesayangan Janda Permaisuri, seseorang yang memiliki otoritas tinggi, misterius secara emosional; Su Wang juga diisukan membenci wanita. Karena alasan ini, semua pelayan dari istananya telah dipukuli sampai mati dan jumlah korban telah lama hilang dihitung. Sebagian besar pelayan saat ini dari kediamannya semuanya sudah tua. Sisanya hanyalah pelayan. Tatanan semacam ini memberi kesan bahwa Su Wang hanya menyukai laki-laki, oleh karena itu bagi seorang perempuan untuk menikah dengannya hanyalah membuat usianya melalui kesepian.