3

2.2K 243 24
                                    

Holla...

Jangan lupa follow authornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow authornya.
Jangan lupa juga tinggalkan jejak komentar dan RATE BINTANG kecil di pojok kiri bawah layar ponsel kalian.

Selamat membaca.

Chapter 3

"Apa Laura telah siap?" tanya Thomas pagi itu saat Jenny memasuki kamar tempatnya menginap.

Jenny mengedikkan bahunya. "Kau harus membujuknya."

Thomas menekan salah satu pelipisnya yang terasa berdenyut. "Apa lagi yang membuatnya marah?"

"Kau bisa tanyakan sendiri padanya," sahut Jenny sambil mulai mengemasi barang-barang Thomas yang masih berada di atas meja kamar hotel.

Thomas menggelengkan kepalanya, ia melangkah masuk ke dalam kamar Laura melalui pintu penghubung kamar dan mendapati Laura yang masih dengan nyaman terlelap dibalik selimutnya.

"Jangan membuat masalah, Laura." Suara Thomas terdengar tegas, tetapi lembut. Ia perlahan menarik selimut yang menutupi sebagian wajah Laura hingga sebatas leher gadis itu. "Berhenti berpura-pura tidur."

"Aku ingin kembali ke Meksiko hari ini juga." Laura membalikkan tubuhnya menjadi membelakangi Thomas.

"Laura, kau tahu kita harus segera pergi membawa ratusan senjata api ke Arizona," ucap dengan nada memberi pengertian.

"Kau bisa melakukannya tanpa aku." Laura menarik kembali selimut hingga menutupi kepalanya. "Aku akan kembali ke Meksiko sendiri."

Thomas merebahkan tubuhnya di samping Laura, ia bersedekap, sedangkan kaki kanannya berada di atas kaki kirinya. "Jangan menyulitkan aku."

"Kenapa kau selalu tidak membiarkan aku pergi sendirian? Aku sudah cukup dewasa, aku tidak akan hilang hanya karena kembali ke Meksiko sendirian."

"Ada beberapa hal yang harus kau terima, salah satunya adalah aku tidak akan membiarkanmu lepas dari pengawasanku."

Dengan gusar Laura berbalik. "Aku membencimu, Thomas!" ucapnya disertai tatapan tajam seolah belati yang siap menikam Thomas.

Thomas menatap Laura, bibirnya mengulas senyum tipis. "Aku tahu."

Laura bangkit, ia membiarkan selimut yang menutupi tubuhnya merosot hingga ke perutnya dan menampakkan payudaranya yang tampak ranum terlihat oleh Thomas tanpa terbungkus apa pun.

Thomas telah terbiasa dengan pemandangan itu, sejak kecil Laura tidak terbiasa mengenakan pakaian saat tidur, gadis itu hanya mengenakan celana dalam yang terbuat dari kain yang sangat tipis.

"Bersihkan tubuhmu, waktu kita hanya tiga puluh menit."

Laura mengerucutkan bibirnya, ia justru berpindah ke atas tubuh Thomas. Gadis itu duduk mengangkangi Thomas. "Apa tubuh wanita berambut hitam itu lebih indah dari tubuhku?"

AURORA : RETURN OF THE GODDESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang