. . .
Setelah beberapa menit hening
"ehh pesen dong pesen. diem diem aje " ujar sari
"nah iya, gue good day aja ri."kata rafli
"hih elu, gue juga mau good day. sorry ya bukan ngikut² nih haha" jawab sari sembari cengengesan
"iyalah terserah lu ajaa." jawab rafli
"yaudah, kalian mau apa?" Tanya sari ke Regina dan abam
Dengan sekejap, Regina dan Abam pun menjawab serentak
"Es kelapa muda aja deh"Kemudian situasi hening seketika. Regina dan Abam saling bertatapan.
Tak lama kemudian,
"eh hehe" Regina tersipu malu
"hehe samaan ya" jawab abam
Lalu, sari melirik ke arah mereka berdua sembari berkata,
"Cihiyyyy sehati bgtt nih wkwk"Regina menjawab dengan tatapan sinis kesal karena merasa terpojokkan,
"Kebetulan aja rii, kebetulan.""Haha yaudahlah iya, oke gue pesenin ya. tunggu." kata sari
Selama menunggu, Regina mulai merasa canggung. Sari pun sudah menyadari sikap Regina yg seperti itu. Tanpa berpikir panjang, Sari mengalirkan suasana agar lebih hangat. Dan Ia mencoba basa-basi ke Regina supaya Regina berbicara seperti biasanya. Dan tidak menghitung detik, akhirnya Regina bersikap seperti biasa kembali. Dan usaha sari mengalirkan suasana itu berhasil.
Pesanan datangggg
Setelah pesanan datang, mereka langsung menyantapnya. Waktu demi waktu, mereka semakin akrab, Regina pun semakin terbuka dan berani bercanda bersama. Mereka sudah tidak canggung lagi. Yg pada akhirnya, mereka tidak menyadari bahwa malam semakin larut. Kemudian, Regina dan sari bergegas untuk pulang ke rumah. Mereka berpamitan dan berharap bisa bertemu kembali.
"Makasih ya dan sampai jumpa dilain waktu wkwk" ucap Regina
"okeii sama sama, nanti dicontact lagi lah pastii. tunggu ajaa yaa" jawab abam
"Gaa kerasa sii kalo udh keluar malem, yaudah dadah" kata rafli
"Dadah, hati hati."jawab dariAkhirnya, mereka pulang ke rumah masing-masing.
. . .
Sesampainya di kamar, Regina masih teringat wajah abam yang terus mengganggu pikirannya. Regina Masih bingung dan ambigu tentang pikirannya itu. Apa mungkin semudah itu untuk menyukai seseorang?tidak Regina. Regina terus menerus berbicara seperti itu kedalam hatinya.
Tiba tiba..
(drrrrrtt drrrrrtt)
Sari : Re, s Abam minta nomor lu nih, gue kasih ya?
"Hah?apa?serius ini dia minta nomor gue?tunggu² sebentar Regina. Dia kan minta nomor lu itu emg pengen punya temen baru aja, jgn kebaperan. " ucap Regina dalam hati
Regina : emm. oke kasih aja gpp
Sari : udh gue kasih wkwk. kayaknya si abam ini suka ke lo deh re. dari tadi gue liatin sih dia ngeliatin lo terus. kalo dia deketin lu gimana?
Regina : jihh apaan sih. gue belum siap ri. sumpah. gue takut salah lagi. ntar berabe kalo gue galau haha
Sari : woi inget re, jangan berpikir lo itu berbeda dari wanita kebanyakan, pada dasarnya lo juga sama kayak manusia lainnya. Gue tau lo juga pengen dicintai. Tapi lo itu selalu ngehindar dari rasa itu. Jadi untuk skrg, coba deh lo buka hati lo. ya?
Regina : gatau, gimana kedepannya aja re hehe
Sari : ish lo mah..
(read)Ucapan Sari ada benarnya juga. Tidak ada salahnya kalo dia membuka hati kembali. Tapi tetap saja, Regina masih enggan untuk semua itu. Setelah itu, regina berbaring di kasurnya. Tak lama kemudian,
(drrrrrrrttttt)
Abam : Udh tidur re?
Regina : eh Bam, Belum nih hehe
Abam : Loh, udh malem, tidur gih.
Regina : Eh iya ini mau, duluan ya bam.
Abam : Okei selamat malam.
Abam : Pasti udh tdur ya re, yaudah have a nice dream ya.
. . .
Keesokan harinya,
(drrrrrrrtttttttt)
Abam : Pagi Regina. Belum bangun?
(tok.. tok.. tok..)"Ree ... udh bangun?" Tanya mamanya sambil mengetuk pintu kamar Regina
Regina yang seketika bangun mendengar mamanya mengetuk pintu kamar.
"iii..iya ma udh banguunn nih.."jawab reginaCeklek
Mamanya membukakan pintu kamar regina.
"Dibawah ada cucian jangan lupa dicuci ya, mama mau ke pasar sama temen mama. jgn tidur lagi, inget." ucap mamanya
"iya mama iya, bentar lagi. mama pergi aja." jawab Regina yg setengah sadar setengah enggak itu
"yaudah mama berangkat ya."
mamanya pergi sambil menutup kembali pintu kamar regina.Regina langsung mencari Handphone nya, dan tiba tiba ia cengengesan sendiri melihat isi handphone nya.
"apaan sih inii si Abam ngapain kek ginii sih ah.. tahan ree tahan.. jgn kebaperan,jgn.. " ucap Regina yg melihat isi pesan dari abam
Regina berusaha untuk masih bersikap biasa saja walaupun sebenarnya sudah tidak biasa. Setelah itu, Regina bergegas turun kebawah untuk membereskan cucian dan mulai bersih² dirumahnya.
(huuuftttt)
"akhirnyaa selesai juga."ujar regina sembari mengusap keringat yg ada di jidatnyaSemua pekerjaan rumah beres. Regina akhirnya bisa bersantai. seperti biasa, dia hanya berdiam diri dirumah, mendengarkan musik sambil memainkan permainan di Handphone nya. Tiba tiba, dering handphone terdengar kencang, dan setelah dilihat ternyata Abam yang menelponnya. Lalu Regina bergegas mengangkatnya.
Singkatnya. Mereka mengobrol via telepon. tawa canda yg abam keluarkan itu menghibur Regina. Dan entah mengapa, Regina merasakan hadir Abam disampingnya.
2 jam kemudian,
Regina : Eh woi ini udh 2 jam aja ya ga kerasa wkwk. udahan dulu ya, gue mau mandi.
Abam : haha iya iya mandi sana. yaudah nanti lagi ya. bye.
Regina : bye.
Tut .. Tut .. Tut ..
. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Usai Sebelum Mulai [Ongoing]
Teen FictionKau yang kuyakin bahagia, namun tak mampu berjalan bersama. Membuatku berjuang tanpa hasil maksimal. Aku berpikir, apa yang salah denganku? kenapa kau begitu mudah melupakan kita?