Realita

11 3 0
                                    

Saat realita tak semanis ekspektasi

Re, gue jemput dulu kakak gue yaa.. lo gausah nunggu, soalnya gue ga bakal on lagi handphone. Disana gaada jaringan. Nanti kalo dah pulang, gue kabarin lagi ya.. love you. -Abam

Memang sempat terlintas dibenak regina,
"Apa abam ada cewe baru ya?yakali sih".
Tapi, semakin regina menutupi itu semua, semakin luas rasa curiga dibenaknya. Dimulai dari abam yang berubah, terus tiba-tiba jemput kakak nya, dan itu juga jemputnya setiap malam minggu. Dan karena hal itu, regina semakin tidak tenang.

Hari demi hari, abam semakin jauh. dan regina, sudah berada dititik dimana ia sudah tidak tahan dengan semua ini. yg pada akhirnya, ia mencoba mendatangi rumah Abam. Ditemani oleh sahabatnya,Sari.

Siang hari, tepatnya hari minggu, hari dimana Abam off, mereka menuju ke rumah abam.

Sesampainya di rumah Abam, yg kurang lebih 1 jam dari rumah regina itu. Regina melihat Abam. ia tengah didepan teras rumahnya. Sekejap, regina dan sari menghampiri abam. tetapi, dengan sekejap pula, langkah mereka terhenti karena melihat ada seorang wanita yang menghampiri abam sembari membawa helm pink.

Setelah melihat itu,regina mencoba menahannya. mencoba melihat semuanya dari jauh. walaupun dalam hatinya banyak sekali pertanyaan "siapa wanita itu?darimana?kenapa dia disitu?"

Regina dan sari melihat abam menaiki sepeda motornya bersama wanita itu. Tanpa berpikir panjang, Regina yg sudah geram dengar semua itu langsung menghampiri mereka, dan sari mengikutinya dari belakang.

tuk .. tuk .. tuk tuk tuk
(suara sepatu regina sangat keras,seakan memperjelas bahwa regina sangat kesal)

"Mau kemana lo?ini siapa?hah!!"tanya regina yg meneriaki abam sembari menunjuk ke arah wanita yg ada dibelakang abam

Abam yg terkejut melihat regina yg tiba-tiba menghampirinya itu langsung turun dari motornya.

"Ree., ko lo disini?"jawab abam sambil menghalangi pandangan regina yg terus menerus menatap wanita dibelakangnya

" jadi gini lo dibelakang gue.apa ini kesibukan lo itu?hah?jawab bam.jawab! hiks.. "ucap regina sembari nangis

"enggak re, gue bisa jelasin. "saut abam sambil memegang tangan regina

"Jangan pegang tangan gue."teriak regina sembari melepaskan tangannya dari genggaman abam

Suasana memanas. Dan tiba-tiba, wanita asing yg dibelakang Abam itu pun turun.

"dia siapa bam?" tanya seorang wanita asing sambil menunjuk ke arah regina

Abam mengabaikan pertanyaan wanita itu. Ia hanya fokus pada wanita yang tengah menangis dihadapannya, Regina.

Regina yg sangat geram itu sontak menjawab pertanyaan wanita asing itu.

"Gue pacarnya. Lo puas?Ngapain lo disini?Lo siapa?" jawab regina

Lalu wanita asing itu hanya tersenyum tipis dan sedikit demi sedikit melangkah kehadapan regina.

"Ini gue"jawab wanita asing itu sambil mengangkat tangan kirinya dan memperlihatkan cincin yg ada dijari manis nya itu

Regina yg tadinya penuh amarah langsung terdiam. Air matanya mulai bercucuran.

"Tunangan abam. Reina. jelas?"ucap wanita asing itu lagi

Regina yg tak sepenuhnya yakin dengan ucapan wanita itu sontak melihat abam yg hanya diam membisu. Regina terus bertanya apakah yg ia dengar itu benar atau salah. Tetapi tidak ada jawaban sepatah katapun dari mulut abam.

Sari yg dari tadi hanya diam, kini mulai berkutik. Dia mulai melangkahkan kakinya mengarah ke abam. Dan..

Plaaakkk

Sari menampar abam. sangat kencang.

"Bangsat ya lo!"ucap sari kesal

"Bentar ri, gue bisa jela_"

"Cukup. gaada yg perlu dijelasin. mulai hari ini, lo bebas. lo gaperlu kabarin gue. lo gaperlu datengin rumah gue lagi. lo bebas bam. dan satu lagi, gue minta, lo jangan pernah lagi nampakkin muka lo dihadapan gue."ucap regina sembari mengusap air mata yg terus mengalir di pipi nya itu

"Re plis dengerin gue du_"

Bruukkkkkk

"Pergi lo!"jawab sari sembari mendorong abam

Regina berlari untuk menjauh dari semua itu. Disusul sari sambil membawa lalu mengendarai motornya untuk mengejar Regina. Dan tak lama kemudian, Regina mulai menaiki motor sari lalu bergegas pulang. Regina melihat dari spion motor sari, ternyata abam masih mengejarnya. Namun ia mengabaikannya dan menyuruh sari untuk berjalan lebih cepat.

Kondisi regina sungguh sangat mengkhawatirkan. Disepanjang jalan, Sari hanya mendengar tangisan Regina. Sari sangat kesal dan merasa menyesal akan semua itu. Ia merasa bersalah karena sudah mengenalkan Abam ke Regina dan membuat regina mencoba membuka hatinya untuk abam. Sari salah menilai abam. Dan Sari bergugam dalam hatinya, bahwa ia tidak akan membiarkan Abam mendekati regina lagi. Tidak akan ada kesempatan lagi untuk abam. Karena tentunya, itu juga demi kebahagiaan sahabatnya.

.

.

.








kok ada tunangannya sih?terus skrg regina gimana? penasaran ga nih, ikutin terus yaa..

Usai Sebelum Mulai [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang