8.Penolakkan pertama

486 35 2
                                    

Satu penolakkan dari mu tak akan membuat saya menyerah begitu saja

-Adyaniraclarene

_______________________________________


Pagi telah tiba,matahari telah terbit dari sebelah timur.Seorang gadis masih bergulad dengan mimpinya di kasur big size miliknya.Mamanya datang dan langsung membuka selimut Adyanira dan membuka gorden kamarnya agar sinar matahari bisa menembus dari kaca jendela.Kalian pasti sudah mengalami apa halnya yang Adyanira alami bukan?jika hari libur kalian pasti akan menjadi anak yang bangun pagi secara dadakkan tanpa adanya suruhhan,sedangkan saat sekolah seperti ini,serasa ingin tidur berlama lama tanpa adanya gangguan alias bangun siang.

"Ya Allah Adyanira,bangun kamu,ini udah pagi,cewek kok bangunnya siang si!" omel mamanya.

"Hwaa iyha ma,bentar lagi,tanggung mimpinya"ucap Adyanira dan menarik kembali selimut yang bundanya sempat tarik tadi.

"Gak ada tanggung tanggungan,cepat bangun,kalau kamu telat jangan salahhin mama,karena mama udah bangunin kamu!" omel mamanya lagi.

"Iya iya ma aku bangun,tapi nanti" sambung Adyanira.

"Terserah,dasar kebo kamu!" ejek mamanya kesal dan keluar dari kamar Adyanira.

Adyanira akhirnya terbangun,karena ia sudah berusaha melanjutkan mimpinya tetapi tidak bisa.sial!!
Dan pada akhirnya Adyanira pun berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menjalankan ibadah.bandel bandel gini kalo masalah agama tetap di nomor satukan.

Beberapa menit kemudian,Adyanira sudah selesai melaksanakkan kewajibbannya dan kini ia bergegas untuk mandi.

***

"pagi semua" sapa Adyanira dan duduk disamping abangnya.

"pagi" jawab mereka kompak.

"Hayo lo kompak,udah latihan jadi kelompok paduan suara kayaknya,bagus bagus" ngaco Adyanira yang memberi dua acungan ibu jari miliknya.

"Bego banget,untung adek!" ucap abangnya.

"Parah bego begoin adeknya sendiri lu kak,parah parah,sakit hati dedek bwang" lebay Adyanira.

"Najis!" sinis Abangnya.

"Aku jijik bwang sama kamu aku jijik" lebay Adyanira lagi.

"Lo gak diam,gue sumpel tu mulut lo pake cobek ulekkan!" ancam abangnya.

"Mana ada?wlee" ucap Adyanira yang memberi juluran lidahnya pada abangnya itu.

"Temannya mama dulu nyidam apa waktu hamil Nira?" tanya Faris penasaran.

"Lupa,kayaknya salah satunya main petassan yang ada lampunya itu,jedag jedug eh akhirnya meledak,kita sama sama kaget" jawab mamanya dan Adyanira tersenyum kecut,karena yang mamanya maksud bukanlah dirinya melainkan ibu kandungnya

"Pantas Nira jadi kayak gini,ternyata karena petassan toh,otak suka kumat jedag jedug mulu,bikin puyeng orang,mana lagi suaranya bisa buat kuping orang lain jadi rusak" ucap Abangnya.

"Kak Faris,jadi orang jangan terlalu suka melebih lebihkan ya,otak lu tu dilebihhin dikit biar gak njomplang" ucap Adyanira dengan nada kesal melengkingnya.

A L T A R E Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang