𝑻𝒆 𝒂𝒎𝒐[ᴺᵘᵉᵛᵉ]🌈

627 109 4
                                    

▪︎▪︎▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪︎▪︎▪︎

Yuna, gadis itu sedang mengikat surai hitamnya. Dia berdiri menghadap cermin yang digantung di dinding. Tidak terlalu besar. Namun, itu cukup untuk memperlihatkan dirinya mulai dari kepala hingga lingkar pinggang.

Gadis itu sangat pandai dalam menguncir. Tapi, dia akan mengikat rambutnya dengan sederhana saja. Kuncir kuda, tidak terlalu buruk untuknya.

Yuna telah selesai menata rambutnya. Dan sekarang, ia tengah memperhatikan tubuhnya.

Gadis itu menghela napas dan kemudian memutuskan untuk pergi dari kamarnya menuju ke suatu tempat

|||

"Kalau begitu, carikan saja gadis itu tempat ting-.."

Knock..

Knock...

Ucapannya terhenti kala seseorang mengetuk pintu ruangan Dr. Kim

"Masuk.." Titah pemilik ruangan

"Kim euisanim.." Sosok itu tak lain merupakan kepala perawat rumah sakit "Ada yang ingin bertemu dengan anda, Euisanim.."

Baru saja Taehyung hendak membuka mulutnya untuk bertanya 'Siapa yang ingin bertemu dengannya' seorang gadis yang selama ini mereka bicarakan muncul di balik pintu yang masih dibuka.

Pria itu mengerjabkan matanya beberapa kali melihat Yuna. Honestly, Gadis itu benar-benar sangat cantik. Bahkan, pria yang terkenal cuek pada wanita pun mampu di patahkan oleh nya. Hanya paras Yuna yang dapat memikatnya

|||

Sekarang, hanya ada mereka berdua. Sebelumnya, Taehyung meminta Seokjin dan Kwon ganhosa untuk pergi meninggalkan ruangannya dan membiarkan dirinya bersama Yuna disini.

Yuna yang sedang duduk tepat dihadapan Dr. Kim membuat pria itu menjadi salah tingkah. Bagaimana tidak, sedari tadi Yuna hanya menatap nya dan membuat Taehyung harus mati-matian mengontrol gerak tubuhnya agar terlihat biasa saja. Ditambah lagi, sebelum melangkah keluar Seokjin sempat menggodanya

"Kim euisanim?.." Yuna, gadis itu memanggilnya?

Oh, sial! Jangan katakan bahwa wajahnya me-merah!

Taehyung memperbaiki posisi duduknya senyaman mungkin, kemudian berdehem. Bagaimanapun juga, ia harus terlihat berwibawa didepan gadis ini "Ada apa? Kenapa kamu ingin bertemu saya?"

"Saya ingin meminta sesuatu.." Dahinya sukses mengernyit. Gadis ini ingin meminta apa padanya?

"Aku ingin pergi dari sini.."

Sesaat, perkataannya yang waktu itu terlintas di benaknya "Kalau mau minta pergi dari sini, lagi. Lebih baik kamu kembali kekamarmu. Karena, jawaban saya akan tetap sama.."

𝑻𝒆 𝒂𝒎𝒐 [ᵀᵃᵉᴶᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang