kegilaan

147 23 0
                                    


Jaemin duduk menunduk takut
Ia tidak pernah sepanik dan setakut ini

"Jaem minum agar mendingan"
Renjun membawakan air hangat
Untuk suami nya

Jeno melihat nya hanya diam
Mengingat jika dia penyebab anak nya kini di ICU
Jeno berlutut di depan jaemin yang masih menunduk

"Aku minta maaf membuat semua nya menjadi kacau"
Jujur saja jaemin sedang dalam mood yang sangat jelek "aku mi-"
"Cukup jen menjauh lah dari hadapan ku, aku tidak ingin melihat mu dulu sampai y/n baik baik saja" putus jaemin kesal

Jeno menunduk pergi menjauh ke arah taman lalu duduk
Berdiam sekaligus berdoa agar putri nya baik baik saja


Jaemin memeluk erat renjun
Mood nya sangat jelek dan rasanya ingin membunuh seluruh orang "hey..tenang"
Renjun menyadari tubuh jaemin bergetar

"Aku takut ren sangat takut ini salah ku seharusnya tidak seperti ini" gumam jaemin kacau

Haechan menghembuskan nafas pelan, sudah ia duga pasti akan seperti ini
"Jaem sebaik nya kau pulang dan beristirahat karena kondisi mu sedang tidak baik" ujar haechan
"Aku baik chan sangat baik berhenti menyuruh ku pulang!"

Renjun kembali memeluk jaemin
Kondisi nya buruk

"Apa kau sadar? Kau sudah seperti orang gila yang haus akan darah lihat kondisi mu itu jaem lihat keadaan mu, tatapan mu sudah mengerikan dan biarkan y/n aku dan mark yang menunggu nya agar tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk"

Jaemin semakin kesal namun ia urungkan karena perkataan haechan benar jika kondisi nya seperti nya kambuh

"Ayo aku temani mencari makan"

Renjun menggandeng jaemin menuju kantin rumah sakit sekalian menyuruh nya makan

.
.
.
.
.
.
.

Haechan masih menunggu di depan ruangan

Dokter akhirnya keluar sambil menghembuskan nafas pelan
"Bagaimana kondisi putri ku"
Pertanyaan pertama mark untuk dokter

"Peluru nya sangat dalam tapi sudah kami keluarkan di kepala nya, tulang kepala pasien retak dan mungkin akan trauma" jeda dokter

Mark menutup matanya menahan air mata yang akan keluar "sekarang kondisi nona
y/n kritis tapi saya akan terus memeriksa kondisi nya setiap tiga jam" lanjut dokter lalu ijin untuk permisi

Mereka berdua segera memberi tau jeno jaemin dan renjun kalau y/n bisa di lihat sekarang

"Aku seharusnya tau keadaan ini
Bukan nya hanya diam tadi"
Mark terkesan bodo amat walau asli sangat panik, genggaman mark erat seiring air mata yang mengalir keluar "berhenti menangis mark kau seperti anak kecil" ujar haechan

Haechan mencoba menguatkan suami nya dengan cara mengejek agar mark bisa menenangkan diri

Jeno datang dari taman berlari
Menuju ruangan
Begitupun jaemin dan renjun
Mereka segera masuk ke dalam melihat keadaan y/n yang sekarang di pasang beberapa alat

"Kondisi nya kritis dan kata dokter mengalami trauma, peluru nya sudah di keluarkan dari kepala syukur nya y/n cepat di selamatkan" mendengar penjelasan haechan

jaemin berteriak kacau lalu memukul dinding keras

Jeno menarik jaemin keluar lalu memeluk nya erat "ini karena ku jen ini karena ku!" teriak jaemin frustasi "hey lihat aku jaem lihat aku...jangan seperti ini jaem" jeno mengecup seluruh wajah jaemin guna menenangkan

"Kau tidak salah sayang ya jangan seperti ini, ini bukan salah mu jaem tenangkan dirimu
Aku di sini" jeno kembali memeluk jaemin erat

Renjun menyusul nomin memeluk kedua suami nya walaupun badan nya kecil
"Kamu kuat jaem aku dan jeno di sini" jeno yang melihat tatapan renjun pun faham

"Maaf jaem" duk. Jaemin pingsan saat jeno memukul tengkuk nya hingga pingsan

"Bawa ke ruangan jae hyung jen"
Perintah renjun

Jeno mengangguk faham lalu menggendong jaemin bridal
Membawa nya ke ruangan jaehyun

.
.
.
.
.
.
.

"Kondisi nya tidak stabil usahakan untuk membuat jaemin tenang.. Terus awasi gerak gerik nya faham?" jeno kembali frustasi

Takut penyakit jaemin kembali kambuh

Jaehyun menepuk pundak adik nya untuk menenangkan
"Y/n pasti baik baik saja jen"
Jaehyun tersenyum memperlihatkan dimple

Puzzle piece✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang