ᴘᴇɴɢᴇᴊᴀʀᴀɴ sᴀsᴜᴋᴇ. (1)

82 12 6
                                    

Pengejaran Sasuke
.
.

Ino melihat ke sekeliling, sudah hampir 30 menit dirinya beristirahat, dan tadi kakinya sempat keram dan kesemutan.

Dan Ino lapar dan juga haus, Ino berharap ada seseorang yang datang dan memeberikannya minum atau makanan, tapi kan itu harapan doang.

Ino merogoh sakunya, dan tangannya mengambil kartu nama pemberian Sai tadi.

“Untungnya aku sempat mengambil kartu nama ini, jadi akan lebih mudah mencari Sasuke” monolog Ino sambil melihat kartu nama yang dia pegang.

Sasuke dan Sai yang juga masih berada di belakang pohon mendengar semua ocehan Ino yang tidak ada habisnya.

Dan Sasuke kaget saat melihat kartu nama yang di pegang Ino, Sasuke langsung menoleh ke Sai, yang masih sibuk dengan tangannya.

“Kau memberikan kartu nama pada Ino?” bisik Sasuke

Sai mengangguk, “Iya” balas bisik Sai

Sasuke menepuk jidat, “Kenapa kau memberikan itu kepadanya?!” bisik Sasuke dengan nada kesal.

“Habisnya aku kan mau mengenalnya” balas bisik Sai

Sasuke menghela napas, bingung banget dia sama temen pucatnya ini, “Sai, kau menghancurkan liburan ku” bisik Sasuke

Sai menaikkan alis, “Memangnya kenapa sih?, kenapa kau menghindar dari Ino?, memang dia siapa mu?” bisik tanya Sai

“Sudahlah, aku lelah denganmu” balas bisik Sasuke

Sai bingung, teman disebelahnya ini memang aneh.

Ino mendengar bisikan dari belakang pohon, Ino pun langsung terbangun dari acara istirahatnya.

“Aku mendengar orang berbicara, tapi disini tidak ada siapa – siapa” monolog Ino

Seketika Sasuke langsung panik, batinnya berdoa agar tidak ketahuan sama Ino, Sai yang melihat temannya sedang panik hanya biasa saja, Sai pikir hari ini Sasuke aneh.

“Ah mungkin hanya halusinasi ku saja” monolog Ino lalu dia lanjut beristirahat.
Sasuke menghela napas sambil mengelus dada, dalam hati dia berterimakasih pada tuhan.

                                        ღ

Sudah hampir satu jam Ino beristirahat di bawah pohon, dia hampir saja tertidur, kakinya udah gak terlalu sakit, walaupun masih sedikit pegel, tapi gak papa lah.

Ino berdiri dan merenggangkan badannya, masih ada rasa lelah di badannya, tapi ya gimana, dia harus ke Sakura.

“Ayo Ino semangat” monolog Ino lalu dia ingin melanjutkan perjalanannya.

Tapi terhenti, karena tiba – tiba ada tiga sejoli lewat dengan santainya di depan Ino.

“Ayo teman – teman, gowes lagi” ucap Konohamaru pada kedua temannya.

“Baik Konohamaru” balas Moegi dan Udon bersamaan.

Saat melihat tiga sejoli itu lewat dengan sepeda yang memiliki empat tempat duduk, datanglah ide dari otak Ino.

“Hei kalian!” panggil Ino

Seketika Konohamaru, Moegi, dan Udon pun berhenti.

“Oh kak Ino, hai” sapa Konohamaru

“Ya, hai kalian bertiga, mau kemana?” tanya Ino dengan senyumnya.

“Kami baru saja selesai olahraga pagi kak, kami mau balik ke desa” balas Konohamaru

''Notre histoire ensemble'' (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang