Part 2 : My Family

656 49 3
                                    

"Aku pulang" dan,

.

.

Seperti biasanya rumah kosong.

.

Sejenak aku kembali menatap ruang kumpul keluarga, kembali terbayang saat aku hanya berdiri diam dan menyaksikan ayah dan ibuku dibunuh oleh orang itu. Aku mengingat jelas wajahnya. Seorang pria yang merampok kami, dan mengambil setengah barang berharga kami, yang kemudian membunuh ayah ibuku.

Aku sangat menyesal mengapa aku begitu bodoh dan tak bisa menyelamatkan mereka. Aku melihat mereka terbunuh begitu saja.

Ibu yang penyabar..

Ayah yang humoris, dan kini hanya tersisa kakak ku saja yang jiwanya telah tiada. Aku tau ia selalu pulang malam dalam keadaan mabuk. Aku tau bahwa ia stress berat sejak ayah dan ibu meninggal.

Namun

.

Apa hak nya membentakku setiap saat?

Kalian bertanya tanya tidak. Darimana aku mendapatkan uang untuk makan?

Ayahku adalah pensiunan pegawai swasta, sehingga uang pensiunnya langsung di berikan kepada kakak ku.. Kakak ku percaya padaku, dan menyuruhku memegang uangnya..

Lalu?

Lalu aku benar benar menjaganya..

Aku baru sadar akan sesuatu. Seseorang percaya padaku? Aku tersadar ternyata kakak ku masih memiliki jiwa baiknya. Apa yang terjadi padanya sih? Apa dia adalah pembunuh bayaran?

Ngomong-ngomong soal pembunuh, apa kau tau bagaimana pembunuh itu bisa lolos dari polisi?

Baiklah akan ku ceritakan. 

Saat itu, aku berumur 5 tahun dan menjadi saksi satu satunya dalam kasus itu.. Saat itu aku sedang shock berat dan malah tak dapat bicara. Orang yang membunuh ayah ibuku memang tertangkap.

Namun...

.

Tidak ada yang percaya kepadaku bahwa orang itu bersalah. Aku saat itu hanyalah anak berumur 5 tahun yang sedang shock. Dan suaraku belum pulih..

Sehingga aku berkata dengan terbata bata. Namun karena para polisi tidak ingin repot bertanya kepada anak kecil, mereka melepaskan pembunuh itu dengan semena mena.

Tanpa memikirkan bagaimana perasaan ku...

Aku sungguh membenci mereka. Apakah benar bahwa semua polisi membela kebenaran? 

Haha

.

Aku berjanji

Aku akan masuk ke sekolah hukum dan membenahi hukum yang telah rusak saat ini. Ayah, ibu.

Aku akan membuat kalian bangga...

Kumohon...

Tunggulah sebentar lagi.. Hatiku sangat sakit yah... Bu... Percaya padaku..

Aku akan menunjukkannya.. Aku akan menegakkan keadilan dengan segala cara...

.

.

.

Aku memasuki kamarku..

Tempat aku mencurahkan seluruh isi hatiku.. Selama bertahun tahun..

.

.

Aku kembali membaca tentang jeff hingga tertidur lelap..

Tiba tiba aku terbangun dengan firasat buruk..

.

Tok tok tok

.

Seseorang mengetuk pintu .

Aku membukakan pintu  dengan malas.

.

"Mika!! Mikaaa!!!" seorang anak berteriak di depan pintu

"Ada apa? Tolong hentikan teriakan mu.. itu aka. Menghancurkan telinga ku" jawabku sinis

"kakakmu.. Kakak mu masuk rumah sakit" katanya

"Apa?!!"

.

.

.

Aku segera berlari dan menaiki taxi ke rumah sakit yang di maksud, kemudian di dalam taxi aku berfikir 

.

Kakak ku pantas mati

.

.

Namun dia tetaplah saudaraku.


-Rumah Sakit-

Aku melihat seseorang yang aku pikir aku mengenalnya. Ah sudah lah lupakan. Aku menunggu kakak ku.

.

Satu jam

.

Dua jam

.

Tiga jam

.

.

Hingga larut malam

Namun malam ini, aku merasakan sesuatu yang aneh. Sensasi ketika jiwaku tertantang, membuat jantungku berdegup kencang. Itu sangat gila, aku merinding.

Dingin..

Aku merasa ada seseorang..

Ah bukan..

Sesuatu..

Yang mengikutiku. 

.

Menyenangkan

Aku suka perasaan ini

.

.

Seluruh badan ku merinding

.

.

Tiba tiba ..

.

Cklekk

.

Pintu terbuka

.

- To Be Continue -

Mohon komentarnya ya ^^

Full Of HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang