Part 4 : My Mistake

544 40 0
                                    

Morning
.
.
.

Hari pemakaman kakak ku. 


Hanya ada saudaraku dan beberapa tetangga..

Aku hanya berdiri ..

Tak sanggup memikirkan apa yang harus ku lakukan sekarang..

.

Aku..

Aku ingin membenci semua orang..

Namun. Aku tak bisa.

.

Selamat tinggal kakak

.

.

Katakan pada ibu dan ayah bahwa aku telah cukup dewasa untuk hidup sendiri

.

Kakak...

Aku sangat membencimu..

Bahkan aku menangis karna melihat orang yang ku benci terbaring lemah sekarang

.

Aku .. Akan membuktikan..

Betapa aku membenci manusia..

.

.

.

- Besoknya di sekolah -

"hey, kalian tau gak sih, anak gila yang dulu hampir melubangi tangan ku? Dia sekarang hidup sebatang kara hahaha" kata seorang diantara para manusia  itu

"Really???  kasihan hahaha, berharap bisa berkata begitu.. " jawab salah satunya sambil tertawa

.

Aku bangun dari tempat duduk ku. Namun suki mencegah ku, sambil tersenyum kepadaku. "Mika.. Tahan lah.. Mereka itu iri denganmu.. Kau pasti sangan kesal.. Aku tau itu." kata suki

Aku tak menjawab.. Dan kembali duduk

"yaampun seram deh kayaknya dia tadi mau ke sini, tapi tidak jadi. Emangnya dia pikir aku takut? hahahaha. Aku kan juara karate nasionall" kata seorang dari mereka

Masa bodoh kau juara apa, yang jelas. Omongan mu itu seperti seorang yang selalu kalah.

"iya anak gila itu memang menjijikan. Pantas saja orangtuanya mati dibunuh. Pasti karna banyak hutang untuk membiayainya agar dapat naik kelas karna sikapnya selalu dapat nilai D ahahaha" mereka tertawa kuat..

.

.

hahaha

hahaha

.

.

... cukup!

kuambil cutter yang ada di dalam bajuku kemudian aku menghampiri mereka dan memotong lengan salah satu dari mereka. Hingga mengeluarkan banyak darah.

akan ku potong tangan satu lagi... hahaha

Mereka berteriak ketakutan dan aku berkata "jangan pernah main main denganku, atau aku akan memainkan peranku, dan menerror kalian"

Aku melihat seseorang dari mereka menelpon polisi. Aku tak perduli lagi, aku terus mendekati mereka hingga ke sudut ruangan, anak anak lainnya hanya mengelilingiku. Dasar manusia. Teman kalian sedang dalam bahaya kalian hanya menyaksikannya saja?

Bodoh!!

Kemudian bu riri masuk bersama para polisi yang memegang pistol. dan kaget melihatku membawa cutter berlumuran darah. 

Mereka dengan cepat memborgolku.

Dan bu riri serta anak anak lainnya membawa 2 anak bedebah yang telah ku iris lengannya ke UKS

.

Sekilas aku melihat suki

wajahnya sedih

.

Entah mengapa.. Aku menyesal tidak mendengarkan kata kata suki untuk diam. Maafkan aku.. Ayah, ibu, kakak..

Maafkan aku suki..

Aku memasuki mobil polisi .

Dan dimasukkan ke sel..

Sudah kuduga.. Hal ini pasti terjadi..

"Hai!" seseorang memanggilku

.

.

.

.
- To Be Continue -
Mohon komentarnya yaaa ^^

Full Of HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang