19. Pernikahan

12.4K 798 17
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Pukul 08.30, kediaman Bapak Mansyur dan Ibu Dewi, sedang diadakan acara akad nikah antara Alex Perwira dan putri satu-satunya, Keliya Pangestu, dan malamnya acara resepsi pernikahan dihotel Guez.

"Saya terima nikah dan kawinnya Keliya Pangestu binti Mansyur dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" Ucap Alex dengan sekali tarikan nafas

"Bagaimana para saksi ? Sah?"

"Sah"

"Sah"

"Alhamdulillah irrobilallamin..."

Setelah berdoa selesai, mempelai wanita dipersilakan masuk, El keluar dari kamarnya berjalan pelan dengan kebayanya sambil menunduk malu, sedangkan Alex sudah dibuat terpanah dengan penampilan El, kemudian El duduk disamping Alex, mereka menanda tangani buku nikah, setelahnya mereka saling tukar cincin.

"Sang istri mencium tangan sang suami dan sang suami mencium kening sang istri" Ucap penghulu

Hening~

"Iyyak!! Gak usah malu-malu bos!" Celetuk Ipan keras dan disambut oleh tawa para tamu

"Iyyak! Betul!" Celetuk penghulu jenaka

"Udah, silakan" Lanjut penghulu, kemudian El mencium tangan kanan Alex dan Alex yang mencium atas kepala El lembut

Cklek cklek cklek ..sang fotografer mengambil gambar, setelah selesai, dilanjut dengan acara makan-makan dan foto pre wedding.

Ipan membantu sang fotografer mengambil gambar dengan mengarahkan pose sang pengantin, walau sebenarnya niatnya ingin membuat mereka semakin intim.

"Deket lagi, yang pria tangan kirinya diatas tangan wanita, iyah betul" Arah Ipan, saat sang fotografer yang diketahui bernama Farhan akan memotretnya, tiba-tiba tangan kanan Alex memegang pinggang El, dan itu sukses membuat El tersenyum dengan sedikit kaget sedangkan Alex justru tersenyum manis tanpa beban

"Satria mau ikut foto, aunty Pa" Ucap Satria sambil menarik ujung kemeja batik Ipan

"Sip boy!" Setelah mendengar jawaban Ipan, Satria lari kearah orang tuanya sambil tawa senang dan disambut senyum El dan Alex sambil jongkok untuk mensejajarkan tinggi dengan Satria

Satria berdiri diantara Alex dan El, kemudian El memperbaiki kerah kemeja putih Satriayang sedikit berantakan dan Alex yang meletakkan peci putihnya diatas kepala Satria sambil tertawa dan Satria yang senang karna dipakaian peci, saat momen tersebut Ipan menyuruh Farhan untuk memotretnya dan terus memantaunya, kalo-kalo ada momen yang keren untuk difoto.

|*-*_*-*_*-*|

19.00 WIB dihotel Guez, acara resepsi pernikahan mereka digelar.

"Pan, dari mana lo ?" Tanya Safira pada Ipan saat baru memasuki kamar rias pengantin, disana ada Safira, Caca dan El

"Dari mana-mana hatiku senang" Jawab Ipan asal

Ipan mengenakan celana jeans hitam dan atasan batik krem, kembar dengan Safira dan Caca, tapi bedannya Safira dan Caca menggunakan dress.

"Udah selesaikan, ayo keluar, udah ditunggu tamu" Ucap Alex tiba-tiba sambil bersandar dipintu kamar

"Baiklah" Jawab El sambil berdiri dibantu oleh Caca dan Safira karna gaun yang besar, saat El sudah berdiri tegak, Alex berjalan dihadapannya sambil melipat tangan kanannya, menyuruh El untuk menggandengnya, sedangkan Caca dan Safira sudah senyam senyum sendiri dan Ipan (?), entah kemana hilangnya.

Mereka berjalan pelan menuju pesta resepsi, El yang mengendeng tangan Alex sambil membawa bunga di tangan kanannya serta Caca dan Safira yang membantu gaun El, sedangkan Ipan sudah enak dengan kudapan dipiringnya serta mulut yang tak berhenti menguyah, dan Satria yang melihat orang tuanya sambil tersenyum manis.

Setelah El dan Alex sampai dipanggung, sang pembawa acara melakukan tugasnya.

(Oke, bagian ini gak usah diperjelas ya...soalnya kagak ngerti gua hheheh:)

Setelah acara selesai~

"Mom, Satria mau tidur bareng mommy dan daddy" Ucap Satria semangat

"Jangan Satria" Ucap Ipan

"Kenapa emangnya aunty ?"

"Kamu mau punya adek gak ?" Tanya Ipan

"Mau aunty, soalnya temen aku ada yang baru punya adek, katanya adeknya lucuuuuu banget" Cerita Satria heboh

"Kalo mau punya adek, jangan tidur sama mommy dan daddy untuk hari ini, besok, dan lusa" Jawab Ipan

"Kalo udah lusa, berarti Satria boleh tidur bareng mommy dan daddy kan, aunty ?"

"Yes" Jawab Ipan

"Oke deh, Satria gak mau tidur sama mommy dan daddy untuk hari ini, besok dan lusa"

"Kalo gitu, Satria tidur bareng siapa aunty ?" Tanya Satria bingung

"Sama aunty" Jawab Ipan

"Oke deh" Jawab Satria, sedangkan yang lain sedari tadi hanya mendengarkan tanpa menyela

"Oke, kalo gitu, sekarang udah malem jadi waktunya tidur" Ucap Ipan

"Ya, good night mom, dad, kakek, nenek, Pak Jo, bi Eni, ancle Er, ancle Dandi, aunty Sa, dan aunty Ca, da da" Ucap Satria kemudian menggendeng tangan Ipan menuju kamar

"Baiklah, bapak sama ibu juga mau tidur dulu" Ucap Pak Mansyur, bapaknya El, kemudian pergi bersama istrinya

"Bibi sama Pak Joni juga mau tidur dulu" Pamit bi Eni

"Gue juga"-Safira
"Gue juga"-Caca
"Saya juga"-Ersya
"Gak mungkin dong, gue jadi orang ketiga apalagi setan diantara kalian berdua?! Agagagagaga" Lawak Dandi garing, kemudian pergi, dan tersisalah sang pengantin

"Kita juga butuh istirahat" Ucap El sambil berdiri

"Gak mau ngabulin keinginan Satria ?" Goda Alex

" 'Pihak kedua wajib menjalankan kewajiban sebagai istri, kecuali kebutuhan biologis pihak pertama' saya ingatkan jika anda lupa ?" Ucap El sambil berjalan memasuki lift

"Kok nyesel ya udah nulis itu ?" Gumam Alex sambil mengikuti El

"Oh ya, yang tadi bujuk Satria, temen kamukan ? nama Ifana, bukan ?" Tanya Alex

"Iya, kenapa ?"

"Gak papa"

Ting-

"Dia kerja apa ?" Tanya Alex sambil berjalan berdampingan dengan El menuju kamar

"Bodyguard"

"Bodyguard siapa ?"

"Ada apa emangnya ?" Tanya balik El, karna entah kenapa dirinya kesal saat Alex terus-terusan bertanya tentang Ipan

"Tidak ada apa-apa, aku pikir dia menarik" Jawab Alex enteng

"Hah?! Jangan macam-macam kamu sama Ipan" Ucap El berhenti didepan kamar pengantin

"Emang kenapa ?" Tanya Alex

"Pokoknya jangan!" Ucap El sambil masuk kamar diikuti Alex

"Kamu cemburu ya ?" Ucap Alex tiba-tiba

"Kamu gak boleh cemburu, baper, apalagi jatuh cinta sama aku, kita nikah kontrak! Jangan lewati batas" Lanjut Alex kemudian masuk kamar mandi, sedangkan El hanya tersenyum masam, dirinya hampir lupa akan itu, padahal sebelumnya dirinya yang mengingatkan, sekarang dirinya yang diingatkan, sangat miris.

;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;_;

Typo bersebaran...maaf :(

Oke, gue akui kalo kurang greget

Terimakasih telah membaca...

Vote ⬇️ Next ⬇️

PangestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang