dua🌻

3K 408 55
                                    

Nanya dong. Sekarang wp gabisa kasih komentar per paragraf kah?
































"Di hukum lagi lo?" Tanya chaeyeon saat melihat jihoon yang baru memasuki kelas.

Jihoon menoleh pada chaeyeon lalu memberikan cengirannya.

"Iya dong! Hehehe"

"Di hukum kok seneng si anying" Delik junkyu kesal pada sahabatnya ini.

"Seneng kok! Asalkan yang kasih gw hukumannya mas ben! Hehehe"

"Kalo bukan yoonbin?" Kali ini haechan yang bertanya.

"Ya gw kabur lah! Lagi pula gw kan ga setiap hari telat ma di hukumnya. Cuma pas bagian yoonbin jaga aja kok"

Teman temannya yang mendengar itu hanya bisa mendengus kesal.

-

"Bagian mana yang ga paham?" Tanya yoonbin ke jihoon yang sedari tadi makan di perpustakaan. Padahal ga boleh tapi tetep aja makan.

"Banyak"

"Iya banyak itu bagian mana aja?" Tanya yoonbin gemas.

Jihoon memberitahu yoonbin bagian mana aja yang tidak ia paham. Lalu melanjutkan kembali acara makannya yang tertunda.

Yoonbin menghela nafas panjang lalu menatap jihoon yang sedang makan dengan nikmat.

"Bilang aja semua ga ngerti. Kalo lemah di mapel ini kenapa pilih ipa? Kenapa ga pilih ips?" Tanya yoonbin.

Jihoon yang sudah selesai dengan makannya menatap yoonbin lekat lalu tersenyum.

"Ya biar gampang ketemu sama ben dong!" Jawab jihoon semangat sambil tertawa senang.

"Tapi kita ga sekelas, jihoon" Kata yoonbin sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Tapi kan kita sebelahan! Jadi kan kalo misalnya mau lewat kantin atau mau ke toilet bisa liat lewat kaca! Hehehe"

Yoonbin di buat menganga karena pernyataan dari jihoon.

"Sampai segitunya?" Tanya yoonbin tak percaya.

"Iya dong! Kenapa? Yoonbin mau jadi pacar jihoon?" Tanya jihoon semangat.

Yoonbin memijat pelipis nya pelan. Kenapa jihoon itu terlalu santai saat mengatakan sesuatu sih? Yoonbin deg degan sendiri jadinya.

"Jangan ngawur. Mending sekarang kamu perhatiin yang saya jelasin aja"

Jihoon cemberut saat mendengar jawaban dari yoonbin lalu setelahnya ia mendengarkan semuanya yang yoonbin jelaskan. Walaupun terkadang matanya jelalatan liatin yoonbin.

-

Sekarang ini yoonbin lagi nugas di kamarnya tapi entah kenapa ia ga fokus begini. Ia pikiran dengan jihoon. Ini bukan sekali dia kali orang orang menyatakan perasaan kepadanya. Tapi kali ini berbeda. Yoonbin merasakan jika jihoon berbeda dengan yang lain. Bagaimana ia berani secara terang terangan dan santai mengutarakan perasaan kepadanya, banyak yang seperti itu juga padanya, tapi sekali lagi. Jihoon berbeda.

Bohong kalo yoonbin ga bawa perasaan kalo jihoon bilang begitu. Tapi yoonbin masih meyakinkan hatinya. Ia ga mau jihoon sakit hati seperti yang lain. Yoonbin menoleh ke arah jendela kamarnya yang menampilkan kamar jihoon, ya mereka tetangga juga. Bisa dilihat jika jihoon sedang serius mengerjakan tugasnya. Ia kembali menatap buku tugasnya, tapi saat ia kembali menatap ke arah kamar jihoon ia di kejutkan dengan jihoon yang sedang tersenyum cerah ke arahnya sambil melambai-lambai tangannya. Yoonbin juga melihat jihoon yang sepertinya sedang mengatakan sesuatu padanya tapi yoonbin tidak bisa mendengar dengan jelas. Tapi tak lama jihoon memberitahu sinyal pada yoonbin untuk membuka pesan darinya.

Jihoon.

*mengirim pesan suara*

"Malam yoonbin! Hehehe jangan lupa tidurnya mimpiin jihoon!"

Jihoon ini. Kenapa selalu membawa kejutan dadakan buat yoonbin sih? Yoonbin kan deg degan jadinya :(





































TBC.
Eh gajelas ya? Maaf hehehe
Semoga suka yak-!

Hello | Binhoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang