5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Kalimantan Timur);b. ke- dengan angka (peringkat ke-3);
c. angka dengan –an (tahun 1920-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan);
e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
⚠️Catatan:
Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf.Misalnya:
➡️ BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
➡️ LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
➡️ P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan).
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.Misalnya:
di-sowan-i (bahasa Jawa, ‘didatangi’)
ber-pariban (bahasa Batak, ‘bersaudara sepupu’)
di-back up
me-recall
pen-tackle-an.
7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.Misalnya:
➡️ Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
➡️ Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.+++
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia: Panduan Lengkap untuk Pengarang
No FicciónJadi pengarang, kok, gak bisa meletakkan huruf kapital? Kok gak tahu fungsi tanda koma? Kok tata bahasanya berantakan? Cek di sini untuk perbaikan diri.