1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar
model linear
kambing hitam
persegi panjang
orang tua
rumah sakit jiwa
simpang empat
meja tulis
mata acara
cendera mata.
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian
ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.Misalnya:
anak-istri pejabat
anak istri-pejabatibu-bapak kami
ibu bapak-kamibuku-sejarah baru
buku sejarah-baru.
3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran.Misalnya:
bertepuk tangan
menganak sungai
garis bawahi
sebar luaskan.
4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.Misalnya:
dilipatgandakan
menggarisbawahi
menyebarluaskan
penghancurleburan
pertanggungjawaban.
5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.Misalnya:
acapkali
adakalanya
apalagi
bagaimana
barangkali
beasiswa
belasungkawa
bilamana
bumiputra
darmabakti
dukacita
hulubalang
kacamata
kasatmata
kilometer
manasuka
matahari
olahraga
padahal
peribahasa
perilaku
puspawarna
radioaktif
saptamarga
saputangan
saripati
sediakala
segitiga
sukacita
sukarela
syahbandar
wiraswasta⚠️ Catatan
Jika ragu saat menulis, cek KBBI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahasa Indonesia: Panduan Lengkap untuk Pengarang
No FicciónJadi pengarang, kok, gak bisa meletakkan huruf kapital? Kok gak tahu fungsi tanda koma? Kok tata bahasanya berantakan? Cek di sini untuk perbaikan diri.