Haloo teman-teman, jangan lupa like dan komen ya. Bagi kalian yang belum follow aku kuy langsung di follow, tinggal jejak dari kalian dan tanggapan serta kritik yang membangun. Terimakasih....
🌕🌕🌕🌕🌕....
Sinar bulan tampak sangat indah saat bersinar dengan terang, malam itu pasangan suami istri yang tengah bersantai di antara pohon apel sedang menikmati suasana malam. Beberapa bintang yang menghiasi langit malam sangat mendukung suasana saat itu, kunang-kunang pun perlahan mulai mendekati mereka dan berterbangan sekitar. Sun Hee menyandarkan kepalanya di pundak tegap suaminya sedangkan Dae Jung tampak sangat senang sambil memegang tangan kanan istrinya dengan erat.
"Sayang apa kau merasa dingin?" pertanyaan Dae Jung membuat Sun Hee tertawa.
"Omo, apa yang kau tertawa?" Dae Jung menatap istrinya dengan raut wajah herannya.
"Apa kau pikir kita sedang berkencan? Kita sudah tidak muda lagi," Sun Hee masih tertawa.
Dae Jung menghembuskan nafasnya "Apa-apaan reaksimu itu,"
Sun Hee mengeratkan pelukannya di lengan Dae Jung "Maafkan aku, jadi reaksi apa yang kau harapkan?"
"Sudahlah lupakan, aku mau tidak." Sun Hee tersenyum karena suaminya dalam mood yang tidak baik.
"Dae Jung, Dae Jung..." Sun Hee menggoyang-goyangkan lengannya.
"Aku tidak dengar, aku sudah tidur." gumam Dae Jung sambil menutup kedua matanya dengan rapat dan pura-pura tidak memperdulikan istrinya.
"Aihss, dasar..." Sun Hee terdiam sejenak.
"Dulu saat aku masih kecil aku sangat iri melihat teman-teman seusiaku yang bermain bersama dengan ayah dan ibu mereka." Dae Jung membuka matanya tapi tidak melihat kearah istrinya.
"Sedangkan aku, aku di besarkan oleh kakak laki-lakiku. Dia tidak pernah bermain denganku, dia selalu sibuk menanam berbagai macam sayuran di kebun untuk menghasilkan beberapa koin untuk memberiku makan." kali ini Dae Jung melirik kearah istrinya.
"Saat usiaku enam belas tahun sahabat kakakku mau menikah denganku. Aku masih ingat saat itu pernikahan pertamaku di buat sesederhana mungkin, hanya ada aku mantan suamiku dan kakak laki-lakiku serta seorang pendeta." Sun Hee tersenyum.
"Aku ingat wajah bahagia kakak laki-lakiku, dia tersenyum sepanjang hari dan berdoa agar aku mendapatkan seluruh kebahagiaan sampai aku tidak bisa lagi melihat dunia."
"Di saat itu juga aku berdoa semoga ada seorang wanita baik hati yang akan menjadi pendamping hidup kakakku. Namun takdir berkata lain, tiga minggu setelah pernikahan pertamaku kakakku menderita penyakit." Sun Hee menunduk kepalanya.
"Berbagai macam cara sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit kakakku tetapi semua itu tidak berhasil. Setahun kemudian kakakku meninggal,"
"Saat itu aku sangat merasa kehilangan karena dia satu-satunya keluarga yang aku miliki." Dae Jung mengusap rambut istrinya.
"Semua orang menghinaku karena aku satu-satu wanita di desa yang sudah menikah tetapi tidak bisa memiliki anak, suami pertamaku yang malu langsung meninggalkanku dan menikahi wanita lain."
"Dua bulan setelah pernikahannya mereka memiliki anak..."
"Orang-orang di desa menjulukiku sebagai wanita pembawa sial. Aku sangat sedih karena kakakku tidak ada di sampingku dan aku merasa sendirian."
"Sayang hentikan, hentikan..." Dae Jung yang sudah tidak kuat mendengarkan ucapan istrinya langsung membawa Sun Hee kedalam pelukannya.
"Lalu kita menikah, padahal kau tau tidak ada satupun warga desa yang menyukaiku. Aku sangat berterimakasih kepadamu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale Of The Lonely Gumiho
FantasyMenceritakan tentang kehidupan Gumiho sang penjaga hutan yang hidup dalam kesepian selama ratusan tahun lamanya, Young-Soo yang di tinggal meninggal oleh cinta pertamanya secara tragis membuat hati kecil sang Gumiho terluka. Dengan tangannya sang pe...