03| Bincang-bincang

17 1 0
                                    

"Manusia itu hanya suka dengan hal yang manis seperti kenangan manis, sedangkan kenangan pahit mereka membencinya"
******

"Aku Asmy Belinda Kak"

"Hmm nama yang bagus" puji Crystal

"Iya, makasih kak"

"Lo tidur di sebelah kamar gue, pakaiannya ambil di dalam lemari"

"Iya kak"

Lalu, Asmy pun pergi. Sebenarnya Asmy sedikit takut untuk menginap di rumah orang asing, tapi apa boleh buat?. Dia tidak memiliki pilihan lain selain menerima tawaran dari Crystal.

"Crys" ucap Aziel

"Mm" gumam Crystal

"Crys"

"Mmm"

"Crys"

"Apasih"

"Gitu dong. Kalo ada orang yang manggil harus jawab, bukannya bergumam"

"Apa sih ga jelas lo"

"Lo kok bolehin dia tinggal sama lo sih?"

"Gue kasihan sama dia"

"Lo gak takut apa dia nyelakain lo?"

"Gue tahu ya mana yang jujur mana yang settingan"

"Berarti kalo gue lo tahu dong?"

"Gaklah"

"Gimana sih, tadi katanya tahu mana yang jujur mana yang settingan"

"Bodo amatlah"

Lalu, mereka berjalan menuju halaman belakang rumah Crystal. Disana terdapat dua buah ayunan, taman bunga, dan sebuah lapangan.

"Widihh keren juga halaman belakang rumah lo"

"Biasa aja sih"

"Kalo orang dipuji tuh biasanya senang, lo malah kebalikannya"

"Orang ya orang, gue ya gue, gak bisa disamain"

"Iya juga sih,"

"Jadi, kenapa lo mau nolongin orang yang gak lo kenal sama sekali?"

"Feeling gue bilang kalau dia itu baik"

"Baik itu relatif Crys"

"Iya juga"

"Aiss sudah terlanjur juga"

"Nah itu lo tahu"

Aziel pun semakin kesal. Lalu, dia pun meninggalkan Crystal untuk mengambil minuman. Jika dia menunggu Crystal untuk mengambilnya, dapat dipastikan dia akan terkena dehidrasi akibat kurang minum. Itu sama sekali tidak lucu.

*

"Kamarnya bagus juga" monolog Asmy

Lalu, Asmy pun menjelajahi kamar Crystal. Kamarnya luas, ada ranjang yang berukuran besar, ada kamar mandi, ada walk in closetnya, dan ada ruang perpustakaan kecil. Asmy pun berjalan menuju ruang perpustakaan tersebut. Namun, dia merasa tidak enak untuk masuk ke ruangan itu. Dia hanya orang asing di rumah ini.

Tok tok tok

Lalu, Crystal pun masuk

"Lo mandi aja, di sana ada pakaian yang muat untuk lo" ucap Crystal sambil menunjuk walk in closet

"Iya kak" jawab Asmy

Lalu, Crystal pun keluar dari kamar tersebut.

"Fyuhhh, untung aku gak jadi masuk ke ruang perpustakaan itu" monolog Asmy

Lalu, Asmy pun segera mengganti bajunya. Dia merasa tidak enak jika Crystal terlalu lama menunggunya.

**
Aziel pun datang dengan membawa dua kaleng soda. Aziel mengernyitkan dahinya pertanda dia bingung. Kemana perginya Crystal?. Apakah Crystal memiliki sihir yang mampu berpindah dengan cepat ke tempat lain. Ah sudahlah, memikirikan itu dia sangat pusing. Lebih baik dia menikmati angin yang berhembus perlahan-lahan.

Lalu, Aziel pun duduk di salah satu sudut taman. Menurutnya, duduk disitu akan mendapatkan angin karena banyaknya pohon yang mengelilinginya.

"Ziel, lo ngapain disitu?", ucap Crystal yang datang untuk menghampiri Aziel.

"Mancing kenangan" jawab Aziel asal. Dia sudah terlanjur kesal dengan Crystal.

"Emangnya lo punya kenangan?" jawab Crystal dengan nada meledek

"Sabar, lo harus sabar biar Tuhan menyayangi lo" gumam Aziel yang stok kesabarannya telah habis.

"Asal lo tahu ya, semua manusia itu punya kenangan karena dia pernah ngelakuin banyak hal di masa lalunya" jawab Aziel yang menjelaskan dengan serius

"Hmm, kenapa manusia menyukai kenangan?" tanya Crystal. Dia begitu penasaran karena dirinya tidak menyukai kenangan. Menurutnya, hal yang telah berlalu harus dilupakan agar bisa fokus untuk kedepannya

"Enggak semua manusia suka dengan kenangan. Apalagi kenangan pahit. Manusia itu hanya suka dengan hal manis saja seperti cokelat, permen. Begitu juga dengan kenangan. Manusia itu suka dengan kenangan manis saja. Sama seperti gue yang suka dengan kenangan manis" jawab Aziel sambil membentuk rangkaian daun kering

"Trus lo suka kenangan manis itu kenapa?" Tanya Crystal sambil mengambil kaleng soda yang telah dibawakan Aziel

"Yaa gimana ya, gue suka aja gitu, gak ada alasan, sama seperti gue suka dengan lo" ucap Aziel.

"Apaan sih" jawab Crystal dengan nada datar. Dia tidak salting ataupun pipinya merona. Dia hanya tidak suka dengan hal yang sejenis itu

"Yaila, bilang aja lo baper, iyakan?" Jawab Aziel dengan santai. Setelah itu, dia mengalungkan rangkaian daun yang sejak tadi dirangkai ke leher Crystal.

"Enggak, biasa aja sih" ujar Crystal sambil memperhatikan rangkain daun yang telah diberikan oleh Aziel.

"Lo tahu semua yang ada didunia ini ada gunanya seperti daun kering yang tadinya jadi sampah sekarang bisa jadi kalung seperti yang lo pake sekarang" ucap Aziel yang memperhatikan bola mata Crystal.

"Lo selain jago gombal, lo juga jago daur ulang sampah" jawab Crystal. Itulah yang Crystal nilai dari seorang Aziel.

"Lo puji gue atau gimana sih?" Ucap Aziel

"Menurut lo gimana?" Tanya Crystal balik.

"Semerdeka lo aja Crys" jawab Azriel dengan nada kesal. Sepenuhnya tidak kesal juga. Hanya saja dia merasa tidak pernah seperti ini.

"Yaudah" ucap Crystal sambil memainkan rangkaian daun kering yang telah diberikan oleh Aziel

Aziel menatap lekat wajah Crystal yang sedang memainkan rangkaian daun kering tersebut. Wajah Crystal itu memiliki ciri khas, bentuk wajahnya yang unik, bentuk bibirnya yang belum Aziel temukan semasa hidupnya, bentuk hidungnya yang dikatakan mancung tidak, dikatakan pesek juga tidak. Selain itu, Crystal memiliki bentuk mata yang unik, sipit tidak, berbentuk bola juga tidak.

Tapi, ada satu hal yang Aziel heran. Mata Crystal itu memancarkan sesuatu yang Azriel tidak ketahui. Raut wajahnya pun selalu terlihat datar. Aziel semakin ingin tahu tentang gadis yang sekarang duduk disampingnya ini. Dia begitu penasaran.





Haii, aku nulis lagi nih hehe, mumpung sekarang gak ada beban. Gatau besok 😅

See you next time

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRYAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang