Berita ditemukannya potongan tubuh di bukit mengisi headline banyak surat kabar lokal dan nasional. Bahkan beberapa acara berita TV bolak-balik meliput tentang kejadian tersebut. Kim bersaudara menjadi sedikit terganggu. Beberapa wartawan meminta melakukan wawancara. Kim Soo Hyun menjelaskan dengan detail semua yang disaksikan. Olah TKP dilakukan dengan teliti. Dan semua itu tak lepas dari pengamatannya.
Kim Yoo Jung tidak bersumbangsih banyak. Dia lebih banyak mengiyakan pernyataan-pernyataan yang sudah dibeberkan oleh Soo Hyun. Polisi tidak gampang menyimpulkan kasus dan motivenya. Butuh tes ini itu. Bahkan mereka sempat menyebutkan bahwa pelaku cukup cerdik dalm mengecoh pihak berwajib agar tidak mudah menemukannya.
"This is almost perfect!" Soo Hyun memecah kesunyian di perjalanan pulang bersama adiknya. Dia menjelaskan bahwa cara si pelaku menyembunyikan potongan tubuh korban di tempat yang terpisah cukup cerdik. Tidak ada jejak pelaku yang tertinggal kecuali cairan berupa lendir yang dicurigai adalah sperma si pelaku.
"You can only talk about the almost perfect crimes. The perfect ones you'll never know!"
Soo Hyun memicingkan mata. Menyelidik wajah Yoo Jung di bawah temaram rembulan. Ucapan gadis itu kadang diluar dugaannya. Dan itu membuat dia bangga.
"Kenapa kau tak beralih jadi detektif saja? Kau terlihat keren dan passionate banget"
"Itu hanya sekadar hobby. Berkat appa yang selalu membelikan buku-buku misteri"
"Perfect! Bukannya sebaiknya pekerjaan memang harus disesuaikan dengan hobby? Seseorang akan lebih bahagia, kinerjanya juga lebih berkualitas"
"Kau tidak mengerti Yoo. Bagiku IT itu seperti soulmate!"
"Dan soal detektif hanya selir yang kepadanya kau tertarik tapi tak menaruh hati!"
"You're so good with words"
"Better than you, for sure!"
Soo Hyun memonyongkon bibir menanggapi kenarsisan adiknya.
===
Hari ini merupakan hari yang panjang dan melelahkan. Begitu banyak yang terjadi. Siapa sangka mereka akan menggali tanah di bukit dan menemukan potongan tubuh manusia di sana. Menyaksikan pemandangan yang mengerikan. Sibuk dengan wawancara dari media dan kepolisian.Semua itu terekam jelas di benak Yoo Jung. Pikirannya tidak tenang. Tidurnya tak pulas padahal malam sudah hampir berlalu. Subuh menjelang. Setengah mati ia berusaha memejamkan mata. Ketakutan tiba-tiba melanda. Bayangan lelaki berpakaian serba hita tadi menghantui. Gerak-geriknya mencurigakan. Apakah ia ada hubungannya dengan kejadian ini?
"Damn!" Yoo Jung kesal sendiri begitu menyadari suara ayam berkokok di luar sana. Dan belum semenitpun dia tertidur. Ini sangat menyiksa. Dia tidak terbiasa begadang.
Ia memutuskan untuk bangkit dari tidurnya. Dalam sunyi ia bisa mendengar bunyi ketikan-ketikan cepat pada keyboard dari kamar sebelah. Kim Soo Hyun pasti sedang berkutat dengan komputernya. Tak lama kemudian jam bekernya berdering dan berhasil membuatnya semakin kesal.
"Telat lo!" Yoo Jung mematikan beker dengan kasar. Tak selang lama suara musik dari kamar sebelah mulai menggema. Ia meraih bantal dan guling, dengan langkah tegas menerobos kamar Soo Hyun. Betapa dongkol dia melihat Soo Hyun sudah segar bugar. Tanpa aba-aba dia melemparkan bantal dan guling di tangannya tepat di kepala Soo Hyun.
"Kya! Ini masih subuh, gila!" bentakan Yoo Jung menyaingi suara musik dari speaker.
"Astaga Yoo. Iya ini masih subuh. Dan kau memulai hari mu dengan kekerasan" Soo Hyun memungut bantal yang mendarat di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Bersaudara (On Going)
FanfictionKasus pembunuhan di beberapa tempat mendominasi headline news di berbagai media. Tanpa sadar, Kim bersaudara terlibat di dalamnya. Merasa terancam, kim bersaudara memutuskan pindah ke Seoul. Meninggalkan kampung yang tak lagi aman. Tapi Kim Yoo Jung...