8

131 15 23
                                    























Apapun yang kau lakukan padaku...

Apapun caramu memperlakukan cintaku...

Apapun tanggapanmu atas perasaanku...

Keberadaanmu dihatiku akan tetap sama.

Tidak akan berubah.

































CHAPTER VIII – FAULT
























"Aishiteru."

Deg

Junkyu tersentak bukan main ketika ia dengar suara berat kedua pemuda yang memeluknya, melantunkan kata- kata cinta. Ia tidak heran jika haruto mengatakannya—namun, suara lain yang ia tangkap.

"Yoon—bin?"

Junkyu sama sekali tidak menyangka yoonbin membisikkan kata itu baru saja.

Yoonbin menutup matanya sejenak, ia mendengar suara junkyu memanggil namanya. Akan tetapi yoonbin tidak berniat membuka pelukan itu saat ini. Haruto pun masih memeluk junkyu, posisi mereka bertiga sama sekali tidak bergeming. Masih berpelukan. Kecuali pemuda manis yang kini membulatkan matanya terkejut sembari menatap yoonbin.

Tidak.

Yoonbin tidak melihat wajah terluka Jihoon yang kini memandang ketiga pemuda tersebut. Yoonbjn tidak menyadari mata jihoon mulai tergenang dan memberat. Yoonbin tidak tahu... jihoon tersakiti saat ia dengar dan lihat dengan mata kepalanya sendiri—

Yoonbin menyatakan perasaannya pada junkyu.

Didepan mata jihoon.

Yoonbin merobek jantung dan hati jihoon dengan sadisnya. Tanpa tahu sama sekali bagaimana perasaan tulus pemuda manis bersuara merdu tersebut padanya.

Tidak tahu.

Tidak tahu sama sekali dengan apa yang telah jihoon lakukan demi yoonbin.

"S—sesak!" Junkyu mulai merasa tidak nyaman dipeluk seerat itu oleh kedua pemuda bertubuh tinggi. Hingga, haruto dan yoonbin melepas pelukan mereka dari tubuh junkyu. Membuat pemuda koala itu sontak mundur menjauhi kedua pemuda yang tidak lepas memandanginya.

Dan mata junkyu tertitik pada satu pemuda yang kini memandanginya dengan wajah serius. Keseriusan dan ketulusan yang bisa junkyu tangkap dari sorot tegas pemuda tampan pemilik wajah jenaka.

Yoonbin.

"..A—aku salah dengar atau sepertinya..hmm.. Itu—" Junkyu mengusap tengkuknya gugup.

Haruto melirik yoonbin disampingnya, pemuda bermata sipit itu nampak sangat serius. Ia memandangi Junkyu tanpa berkedip. Ada kilatan kagum dan memuja disetiap sorot yoonbin untuk junkyu yang selalu haruto lihat. Dan sorot seperti itu jarang sekali yoonbin perlihatkan langsung didepan junkyu.

"Apa yang kau katakan pada junkyu?" tanya haruto begitu cepat, hingga yoonbin menajamkan pandangan kearah haruto. Nampaknya haruto tidak mendengar perkataan yang diucapkan yoonbin dengan dirinya bersamaan.

"Aku? Apa yang aku katakan tadi, kyu? Kau mendengarnya dengan jelas, bukan?" Yoonbin tersenyum tipis pada pemuda koala yang kini membulatkan matanya tidak percaya. "...ucapkan dengan lantang, kyu. Agar haruto mendengarnya."

DON'T EVER LEAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang