1

371 29 3
                                    
























"Suatu saat nanti.. Aku akan menjadi pengantin Yoonbin. Jadi, Yoonbin tidak perlu lagi memanjat pagar belakang rumahku jika ingin bermain denganku."

"Kyu mau menjadi pengantinku?"

"Tentu. Yoonbin janji, ya?"

"Mmmm! Janji!"








Janji?









"Jika suatu saat nanti junkyu meninggalkanku.. Apa yang harus aku lakukan?"

"Apa yang kau katakan, Haru?"

"Jawab saja!"

"Aku tidak akan meninggalkanmu."










Bohong.




















CHAPTER 1 - PROMISE


















"AH!" Teriak pemuda 16 tahun itu terkejut dari tidurnya ketika dengan brutal seseorang menghimpit tubuhnya diatas ranjang. "YAA! SIAPA!"

Pemuda tampan yang seumuran dengannya, menghimpit pemuda berpipi chubby tersebut sembari tergelak cukup keras. Kini mereka berguling- guling diatas ranjang, nyaris saja jatuh jika pemuda koala tidak berbalik arah. Betapa rindunya pemuda tampan itu dengan si Princess Peach kesayangan.

"Aku merindukanmu, Kyu~"

"AAH! LEPASKAN AKU! LEPASKAN DULU, YOONBIN! AKU TIDAK BISA BERNAFAS!" Teriak Junkyu sedikit memohon, benar saja.. bagaimana dia bisa bernafas jika Yoonbin memeluknya seerat itu.

"Tidak mau~"

"KAU INGIN MEMBUNUHKU?! HAAA!"

"Baiklah~"

Akhirnya, Yoonbin melepaskan pelukannya dari tubuh Junkyu dan duduk diranjang pemuda bermata bulat tersebut. Diikuti dengan Junkyu yang mengusap dadanya pelan. Demi apapun, ia tidak menyangka akan dibangunkan dengan cara seperti ini. Apalagi tubuh Yoonbin lebih besar dan tinggi dari tubuhnya.

"Haahh.. haa.. Dasar!" dengus Junkyu mengambil udara banyak- banyak.

"Kau tidak merindukanku, Kyu? Padahal aku langsung berlari kesini ketika sampai di Jepang." Yoonbin memasang wajah sedih. Berpura- pura merajuk.

Junkyu langsung mengusap wajahnya. Pasti wajah Junkyu sangat berantakan sekali kini. Hey! Ia baru bangun tidur! "Aku merindukanmu. Tentu saja... Tetapi kau mengejutkanku.. kau tahu kan aku masih tidur. Oh Tuhan! Ini bahkan baru pukul 4 pagi?!"

"Hahaha! Aku juga baru sampai!" Yoonbin mengangguk cepat. "Bagaimana kabarmu tanpa aku selama dua hari, oeh?"

Junkyu menatap tajam Yoonbin kemudian tersenyum manis, membuat lengkungan manis dibibir Junkyu semakin nampak manis. Ia arahkan tangannya pada wajah Yoonbin kemudian mengusap pipi Yoonbin lembut. Membuat pemuda tampan yang kini berhadapan dengan Junkyu tersebut diam membisu. Merasakan usapan tangan yang begitu ia rindukan.

"Baik.. Aku memang merindukanmu... Namun tidak ada salahnya jika kau pulang ke Korea untuk menemui keluargamu, bukan? Apa waktu dua hari cukup? Kau pulang terlalu cepat.."

"Tidak apa- apa.. lagipula besok sudah sekolah lagi kan? Hari ini hari terakhir libur semester." Jawab Yoonbin tenang, sebenarnya ia sangat merindukan keluarganya. Namun ia juga tidak tahan berpisah terlalu lama dengan Junkyu. Apalagi jika mengingat ada 'dia' disisi Junkyu-

DON'T EVER LEAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang