MRB-01.

5.7K 289 4
                                    


London—
07.00 a.m

_____

hey lihatlah itu. Apakah dia seorang teroris?

Aku menghiraukan semua ucapan orang-orang yang mengira diriku ini seorang teroris. Aku tidak membalasnya aku hanya diam. Biarkan saja mereka ingin mengatai ku apa saja, toh aku tidak kenal dengan mereka semua. Aku tetap berjalan pelan menikmati suasana pagi hari yang sejuk.

"Nindyyy!!" Aku menengok kebelakang. Kulihat jazicca berlari melambaikan tangan ke arahku. Dia semakin mendekat.

"ya kenapa?" Aku masih terus berjalan

"Kau mu kemana, mencari pekerjaan kah?" Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Wah kalo gitu, kamu kerja ditempat kerja ku saja gimana?" Aku berhenti, menatap jazicca yang juga menatapku.

"Memang ditempat kerja mau itu ada lowongan?" Aku kembali berjalan lagi.

"Iya. Dan sepertinya sedang membutuhkan sekretaris. Apakah kau mau?"

"Memang aku bakal diterima gitu aja?" Aku ragu pasalnya sudah 1 bulan ini aku melamar diberbagai perusahaan tapi hasilnya nihil, satupun tidak ada yang menerimaku. Alasanya karna mereka takut kalo aku ini seorang teroris.

Jazicca menggaruk rambutnya "sejak kapan kau menjadi pesimis seperti ini hm?"

"Bukanya pesimis, tapi kenyataan."

"Ayolah Nin kan kau belum mencoba, kalik aja diterima. Salah satu Teman kerjaku juga muslim seperti dirimu, dia mengenakan hijab"

Aku tersenyum "benarkah?"

Jazicca mengangguk "ya, tapi tidak panjang dan lebar seperti hijabmu. Dia juga tidak menutup wajahnya seperti mu" aku hanya mengangguk "kau tidak mau mampir minum teh dulu?"

"Tidak aku harus cepat, kalo tidak bosku itu bisa mengamuk."

"Baiklah hati-hati dijalan"

"Oh tunggu jika kau berminat, kau bisa datang ke tempat kerjaku. Besok pukul 9 pagi. Dan nama perusahaan nya Abraham's company. Ya udah aku duluan Nin bhayyy!!" Jazicca pergi dan menaiki sebuah mobil taxi.

Aku menghela nafas. Mungkin aku akan pikir-pikir dulu. Tapi apa mungkin aku bakal diterima?? Entahlah aku bingung.

Dan jazicca? Dia temanku,sejak aku pindah ke sini dia yang selalu menemaniku untuk berkeliling-keliling kota London. Dia tinggal di sebelah apartment ku. Kita berteman baik, kita juga sering bertukar pikiran. Rasanya menyenangkan. Semoga pertemanan kita akan selalu seperti ini.

My Ruthles Bos (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang