[15].Ngerjain Pr

8 2 0
                                    

Haii gengs..
Yaudah langsung baca aja ya.Selamat baca semua!¡

_____________

Bel pulang sudah berbunyi.Para murid segera merapihkan alat tulis yang ada di meja dan dimasukkan ke dalam tas.Semua murid berhamburan keluar kelas.

"Lu pulang sama siapa kil?"

"Sama Vano,lu uda dijemput jeng?"

"Uda nih kayaknya,gua duluan ya."

"Iya hati-hati." Killa melambaikan tangan pada Ajeng yang semakin lama hilang dari pintu kelas.

Killa berjalan menuju parkiran motor.Ia menghampiri pria yang berdiri di samping motor sport-nya.

"Misi,pakeettt!" teriak Killa kepada pria itu.Pria yang lagi membelakangi Killa langsung berbalik badan menatap Killa dengan mata yang terbelalak kaget.

"Astagfirullah," pria itu terkejut.Namun ia langsung merubah mimik wajahnya menjadi biasa."Heh,bukannya penagih utang ya mbak?"

Plak

"Enak aja," Killa memanyunkan bibirnya.

"Aduh,pukulan lu pedes kil," Renandra mengusap tangannya yang dipukul oleh Killa,dan pelakunya a.k.a Killa hanya menampilkan cengirannya dan tangannya terangkat 2 membentuk 'peace'.

"Dah ayo naik,jadi kan kil?" tanya Renandra yang hanya dibalas anggukan kepala.

Renandra mengajak Killa kerumahnya untuk mengerjakan pr-nya.Renandra mendapat pr matematika dan ia meminta Killa untuk membantunya.

~flashback~
"Eh iya,kenapa van?"

"Gua ga disuruh duduk dulu ni?"

Killa terkekeh dan langsung mempersilahkan Renandra untuk gabung dengannya.

"Lu ngomongin hal serius ga?kalo misalnya mau ngomong empat mata gua sama yang lain pergi dulu," Pratiwi mengerti hubungan Renandra dan Killa.Ia ingin memberi waktu berdua kepada mereka tapi Renandra menolaknya.

"Eh,gapapa ko.Gua cuma mau minta tolong sama Killa." tolak Renandra sambil memberi senyum manisnya.

Killa mengerutkan dahi bingung dengan perkataan Renandra."Minta tolong apa,van?"

"Gua ada tugas mat lu kan jago itung-itungan gitu,bantuin gua ya?" pinta Renandra dengan lembut.

"No,gua ralat omongan lu.Gua sekedar bisa bukan jago."

"Halah kebiasaan,merendah untuk meroket," Pratiwi memutar bola matanya malas karena Killa yang selalu begitu.

"Killa mah emang gitu,emang lu ngaku-ngaku mulu.Sok jago!" sahut Ajeng sambil dengan sengit.

"Ck,iyain aja deh,umur gada yang tau,"

"Anjir,bego si tiwi," suara tawa memenuhi meja makan Killa and the geng.

"Heh tawa aja lu pada,bantuin bawa minuman tuh," mereka berhenti tertawa karena Nadia datang dengan tangan yang membawa tampan berisi mie ayam.

trashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang