[20].Awal Perjodohan?

26 3 0
                                    

Dua minggu ga nulis astaga.Gak mood gitu asjaksjak..
Yaudah langsung baca aja,jangan
lupa vote

___________________

"Temen Papa masih lama datengnya?"

Keluarga Nadia telah sampai di restoran.Mereka sedang menunggu kedatangan teman Alex.

"Sebentar lagi,seperti terjebak macet." jawab Alex.

"Sabar ya sayang,palingan 5 menit lagi sampai," ucap Lia sambil mengelus puncak kepala Nadia yang sedang berada di sampingnya.

"Kalo gitu aku ke toilet dulu ya."

"Jangan lama-lama." sahut Alex.

Nadia beranjak dari tempat duduknya menuju toilet.Bukan,ia bukan ingin buang air kecil,Nadia hanya bosan duduk 15 menit menunggu.

"Kok gua deg-degan ya?gua takut dijodohin anjir." Nadia berbicara pada pantulan dirinya sendiri di kaca wastafel toilet.

"Gak!gak mungkin,gua masih muda masa udah dinikahin." ia berusaha untui tetap positif thinking.

"Astaga,ngapain gua mikirin tentang jodoh-jodohan sih?ucapan itu doa,Nad."

Ting ting

Ternyata teman Alex sudah datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata teman Alex sudah datang.Nadia segera mengetik jawaban untuk Papahnya.Sebelum pergi dari toilet Nadia mengoleskan liptint ke bibirnya dan menambahkan sedikit polesan blush on pada pipinya.Entah mengapa ia ingin menjadi cantik malam ini.

Padahal,sebelumnya Nadia hanya menggunakan sedikit make up dan memakai dress yang sederhana untuk menemui rekan dan anak teman Papahnya.

Tetapi,malam ini ia menggunakan dress pemberian Mamahnya dihari ulang tahunnya 10 bulan yang lalu.

Nadia segera memasukkan kembali alat make up nya kedalam tas dan keluar toilet.

Alex selalu memesan meja makan yang VIP untuk pertemuan dengan temannya.

Nadia membuka pintu ruangan dengan perlahan dan memperlihatkan 5 anggota keluarga yang saling berhadapan,3 kursi saling berhadapan,kursi paling kiri adalah tempat Nadia dan langsung berhadapan dengan seorang pria seumurannya.

"Nah,itu dia anak saya.Sini nak,ini teman kuliah Papah waktu dulu,ini Om Bima dan Tante Elsa."

Nadia mendekat dan menyalimi teman Papahnya itu.Dan tentang pria dihadapannya sama sekali tidak mendongak dan tetap fokus pada layar ponselnya.

"Oh ini yang namanya Nadia,cantik banget ya." puji Elsa.

Entah mengapa ucapan Elsa membuat pria dihadapan Nadia berhenti berkutat dengan ponselnya.

trashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang