06.Enam

620 63 7
                                    

Malam yang begitu dingin.

Apa cuma gue yang pengen nikah, tapi pas di ajak nikah beneran malah takut?? Ehe :'D

Ada gak yang sama kaya gue??

Kalau tidur bareng sama orang, entah itu ibu lo, saudara lo, atau temen lo atau sapa dahh,, dan lo merasa jijik??

Gue selalu merasa kek gitu, di hati itu rasanya aneh, trus kaya mau Gumoh gitu.

Dan gue paling ogah di sentuh, bahkan di deketin cowok yang gue suka aja gue gak mau T_T

Padahal gue sukaaa... trus dia nyangka nya gue jijik sama dia, dan dia jauhin gue hueeeee emaaakkkkk.... T_T

Emak gue salah apa sampe gue jadi kaya gini :"(

Kuat kuat no aku gusti..

Oke Happy Reading guyss....



🍁🍁🍁🍁

Terhitung sudah hampir satu bulan Luke bersekolah di tempat yang sama dengan Win.

Dan dalam waktu singkat dirinya menjadi perbincangan di penjuru sekolah, karena kepandaiannya. Di akademik maupun non akademik, Luke menguasai semuanya.

Dan selama hampir satu bulan pula Luke selalu mengganggu Win.

Seperti saat ini, Luke sedang berbincang dengan Win.

Entah apa yang dibicarakan, tetapi yang jelas Win seperti tidak nyaman dengan bahasan Luke.

"Luke" yang dipanggil menoleh, dan memberi ekpresi bertanya dengan mengangkat satu alisnya.
"Pak Joss memanggil mu" ujar Bright datar.

Luke menatap Bright menelisik "ada apa?"

Bright menggedikkan bahunya sebagai jawaban.

Luke mengangguk mengerti, ia bangkit dari duduknya dan mengacak gemas surai hitam milik Win.
"Aku pergi dulu.." ujar Luke manis.

Tanpa di sadari, kini tengah terjadi perang dingin antara Bright dan Luke. Dan Win terjebak di antaranya.

Kedua mata dingin itu saling tatap. Saling memancarkan kebencian satu sama lain.

Ketika langkah Luke hampir melewati Bright, dirinya berhenti sejenak. Bukan tanpa alasan,..

"Jangan dekati Win"

Luke tersenyum miring dan berjalan melewati Bright. Hahhh... tak di sangka "Banyak saingan ternyata" ujarnya santai.
Apa jangan jangan dia juga? Tanya nya dalam hati ketika berpapasan dengan Frank.

Frank hanya melotot menantang ketika Luke memandangnya penuh intimidasi dan... apa itu seringaian?? Ahhh.. bodo amat!
"Dari awal aku sudah tidak menyukainya, senyumannya... mengerikan!" Ujar Frank menatap kepergian Luke sambil bergidik ngeri.

Frank duduk didepan bangku milik Win, dengan wajah dongkol.
"Siaa! Win. Sebenarnya dari mana kau mengenal nya?" Tanyanya berapi api, namun Win sama sekali tak menghiraukan Frank dan melanjutkan tidurnya.

Fikirannya bercabang. Kenapa ketika dirinya mulai dekat dengan sang pujaan hati, malah seperti ini??

Kenapa kau kembali dalam kehidupanku??

BrightxWin|Lllllllly|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang