02.Dua

2K 133 9
                                    

Di iringi rintik hujan serta suara gelegar petir aku menulis ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di iringi rintik hujan serta suara gelegar petir aku menulis ini.
Aku tau, aku sangat tau kalau ini sudah terlambat.

Sangat malah..

Tapi semua itu tak akan menghalangiku.

JEDARRR!!! *petir

Kaget..
Aku hampir melempar hp busuk ini.

Hp ini mumpung waras dan mau di ajak bisnis.
Gara gara korona rencana ku ke kota dengan ikon Buaya gigit Hiu dan sebaliknya, gagal :'(

Saya..

Jadi pengangguraaann SIAA..... HUEEE 😢😢😭😭😭😭😭

Emakku bentar lagi mencak2 pasti karna saya gak kerja😤😢😢

CUT!!

Cukup sekian.

🐺🐰■■■■□♤♡■

"Ada yang ingin aku katakan"

Win hanya terdiam, dan sedang berfikir haruskah dia lari?? Dia belum siap minta maaf.
Tidak tidak.. aku tidak mau dicap pemgecut. Terlebih dengan dia.

"Aku tau kenapa sikapmu seperti itu padaku-" Bright menjeda kalimatnya dan mengambil satu langkah maju.

Win hanya menahan napas gugup, bukankah ini terlalu dekat??

Ujung sepatunya bahkan hampir menyentuh ujung dari sepatu milik Win.

"Karna kau kabur." Bright menatap Win yang sedang menunduk.
"Aku benar tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan."

"Lalu luka diwajahmu?" Win menunjuk luka di wajah Bright.

Bright meraba wajahnya. Dan tersenyum simpul.
"Ini.. aku terjatuh dari tangga." Memalukan..

"HA?!" Tidak mungkin..

Bright mengangguk.

Jadi Win.. selama ini orang yang kau kawatirkan baik-baik saja?? Sia-sia aku memikirkannya.

Brukk!!!

"Heuii" kaget Win.

Tubuh Bright terdorong ke arah Win.
Dan Win sigap menahannya.

"Hati-hati lah. Hei!" maki Win pada dua orang yang sengaja atau tidak mendorong Bright.

Dua orang itu mendelik kearah Win dan berbalik mendekat.
"Kau tidak terima Ha??"

BrightxWin|Lllllllly|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang