Kepala Sakura menekan dadaku. Wanita itu menyukai irama jantungku. Irama yang membuatnya seperti berada di rumah. Dia bilang. Tanganku mengusap rambut itu lembut. Tubuh kami berdua polos tanpa seutas benang pun. Selimut adalah satu-satunya benteng yang melindungi tubuh kami dari molekul udara.
Kami baru saja menyelesaikan sebuah misi. Misi S-rank yang sangat ku sukai : Sex.
Empat belas tahun menikahi wanita Ini. Aku cinta desa dan pekerjaanku sebagai Shinobi. Tapi cinta yang baru kukenal ini bagaikan badai dahsyat yang menyapu seluruh eksistensiku. Menguasai sel-sel tubuhku dan butir-butir pikirku. Tak pernah kukira cinta punya bentuk lain yang sedemikian digdaya, begitu berkuasa dan mendominasi. Aku hanya bisa tersungkur di kakinya. Sukarela.
"Anata, ini sudah hari ketiga." Sakura duduk tanpa berusaha menutupi tubuhnya yang telanjang.
"Hn." Aku hanya meliriknya diantara lenganku yang berada di kening dan mataku.
"Hey, kau ingat kan temannya Gaara akan mengunjungi kita ?" Sakura mengangkat lenganku dan meletakkannya di samping tubuhku.
"Iya aku mengingatnya." Aku memiringkan tubuhku dan memeluk pinggul wanita itu.
"Tunggu. Kita harus bersiap-siap." Sakura berusaha melepaskan dekapanku.
"Lima menit lagi." Ujarku malas. Aku masih merasa lelah dan mengantuk setelah semalam menghabiskan waktu untuk misi S-rank.
"Tidak ada waktu lagi. Mereka akan tiba satu jam lagi." Sakura mendorong tubuhku agar menjauhi tubuhnya.
"Aku akan mandi. Sebaiknya kau juga mandi setelah aku selesai." Sakura bangkit dan meninggalkanku yang masih bergelung di dalam selimut.
"Baik baik." Jawabku seraya melambaikan satu tanganku.
Ini sangat menyebalkan. Semalam aku tak bisa memejamkan mataku walau hanya semenit pun. Aku memikirkan pertemuan hari ini. Aku memikirkan sosok seorang shaman yang dikatakan oleh Gaara. Terlebih lagi, nama yang pernah kudengar di suatu tempat, entah dimana. Sepertinya sudah sangat lama aku mendengar nama itu.
Walaupun aku mengatakan kepada Sakura aku masih ingin tidur, namun mataku mengkhianati hatiku. Ku putuskan untuk beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi.
"Eehhh, kenapa kau kesini ? Aku belum selesai mandi." Sakura terkejut karena aku mengganggu acara mandinya.
"Aku ingin memandikanmu, Nyonya Hatake." Aku menyeringai dan menghampirinya.
"Kau ini... Benar-benar menyukai sex ya ?" Sakura menyambut tubuhku dan kami berpelukan di bawah shower yang mengalir.
"Tak ada yang tak menyukainya." Aku mencium bibirnya yang manis.
Dan setelah itu kami terlalu sibuk untuk mendeskripsikan Apa yang terjadi selanjutnya.
🍀🍀🍀
Tok tok tok
Suara pintu diketuk. Aku dan Sakura telah berpakaian dengan rapi. Aku duduk di di kursi dekat jendela besar, menikmati kopi susu. Sakura tak henti-hentinya mengecek penampilannya di depan cermin sampai suara ketukan pintu harus menghentikan aktifitasnya. Sakura berjalan menuju pintu dan membukanya.
"Selamat datang Gaara-sama, Kankuro-kun dan..." Suara Sakura menggantung di udara.
"Saionji Kanata." Jawab seorang pria dengan masker menutupi setengah wajahnya.
"Kanata-san. Silakan masuk..." Sakura mempersilakan tiga pria itu masuk.
Aku bangkit dan menghampiri ketiganya, mempersilakan mereka duduk dan ikut duduk berdampingan dengan Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatake's Clan Revival (The Kings)
Fanfiction"Para raja adalah anak-anak yang belum lahir ataupun yang telah lahir ke dunia ini, mereka harus dilindungi, diarahkan dan dibimbing sebagai ujung tombak masa depan desa Konohagakure. Dan aku telah memutuskan, bahwa akulah sang pelindung raja-raja i...