Mos pt.2

29 0 0
                                    

Enam orang dalam satu lingkaran ini saling bertukar pandang, gak tau mereka lagi ngapain, bingung katanya harus apa. Osis sudah membagikan kelompok tadi, dan setiap kelompok terdapat enam orang. Kelompok yang satu ini kebagian dapat tugas bikin denah sekolahan ini, aneh banget kan, Juli udah protes padahal tadi. Menurut dia, ini tugas gak jelas banget. Perkenalan lingkungan aja belum, kok ini malah disuruh bikin denah. Nih osis ngajak ribut apa gimana si. Udah gitu cuma dikasih waktu sampai jam 10:30 doang. Ini nih alesan Juli males banget ikut-ikutan mos, nambah-nambahin beban hidup doang.

"Gue ketemu lu mulu dah, malesin banget" Jaemin memutar bola matanya malas. Harapannya yang menginginkan satu kelompok dengan gadis-gadis cantik dan seksi kini telah pupus.

"Lah, lo kata gue kaga enek apa liatnya lo mulu" Balas gadis itu tak kalah nyolot.

"Dih, gue lebih enek ya" Tatapan sinis ia berikan kepada gadis yang berada di hadapannya. Gadis itu sama sekali tidak merasa takut, jutsru ia malah semakin menantang Jaemin.

"Lo berdua pacaran?" Fallisha dan Jaemin saling bertukar pandang, kemudian menoleh ke Renjun "Nggak ya!" Ucap mereka tak terima.

Juli dan Haechan menggelengkan kepalanya serentak, "Freak" Juli menoleh, tanpa sadar mereka mengatakan itu secara serentak.

"Udah ada yang keliling sekolah ini?" Tanya Jeno di tengah-tengah perdebatan manusia caper.

"Belum lah" Jawab Haechan.

"Ini gak ada yang mau kenalan dulu pada?" Juli menatap mereka satu persatu, "Gue bingung mau manggil kalian siapa" Lanjut Juli lagi.

"Ya sok aja kenalan"

"Kenalin, gue Haechan" Ia menepuk dadanya.

"Juli, panggil Juli."

"Rajen, tapi panggil Jeno aja"

"Renjun"

"Fallisha, terserah lo mau panggil Fal, sha, atau apa kek"

"Gue panggil babi mau?" Fallisha mendorong tubuh cowo yang ada di sampingnya itu sampai terjungkal.

"Sakit monyet!" Jaemin menarik rambut Fallisha pelan, sebagai balasan akibat Fallisha sudah membuatnya terjungkal.

"Lu monyet"

"Nama lo siapa?" Tanya Renjun, Jeno, dan Haechan

"Gue?"

Haechan menggaruk-garuk kepalanya "Duh beneran goblok"

"Nama gue Jaenandra Mindraka, tapi panggil Nana aja, atau bisa Jaem, atau Jaemin juga gak papa. Asal jangan min aja si."

Renjun mengerutkan dahinya, "Lah emang kenapa?" Tanya Renjun penasaran.

"Dia gak mau disamain sama admin olshop atau sosmed" Jawab Fallisha.

Renjun mengangkat satu alisnya, "Aneh" Gumamnya.

"Kok Nana? Kayak cewe dong?" Jaemin menoleh ke Juli, "Panggilan keluarga si sebenernya, tapi gue kayak lebih nyaman aja dipanggil itu. Kebiasaan kali ya" Jaemin terkekeh.

"Ohh" Mereka serentak mengangguk, kecuali Fallisha.

"Ini mau sampe kapan basa-basinya? Udah makan waktu setengah jam ini"

"Juan lu marah-marah mulu, darah tinggi kayaknya"

Renjun menatap Haechan males, "Udah gue bilang jangan manggil Juan!"

"Daripada gue panggil janda" Renjun menatap Haechan geram, baru kenal 1 hari setengah aja rasanya beban hidup Renjun udah nambah.


--

SMA 262 || NCT DREAMWhere stories live. Discover now